STUDI KUALITAS AIRTANAH UNTUK PENGEMBANGAN WISATA DI KAWASAN PARANGTRITIS, BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Hendro Murtianto

Abstract


Kualitas airtanah dapat dipengaruhi oleh faktor litologi, iklim, waktu, dan aktivitas makhluk hidup, termasuk manusia seperti pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan penggunaan pestisida. Untuk mengetahui kualitas airtanah dapat ditentukan dengan cara analisis fisik dan kimia airtanah. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah : (1) sebaran kualitas airtanah bebas pada setiap satuan geomorfologi di daerah Parangtritis; (2) ketersediaan airtanah untuk keperluan pariwisata di daerah Parangtritis. Jumlah sampel yang digunakan adalah 12 titik pengambilan sampel kualitas air dengan metode purposive random sampling yang mewakili masing-masing satuan geomorfologi di kawasan Parangtritis. Analisis yang digunakan adalah analisis tipe hidrokimia airtanah, dan analisis deskriptif. Penentuan kualitas airtanah berdasarkan baku mutu yang ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 214/KPTS/1991 tentang Baku Mutu Lingkungan Daerah untuk Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil yang diperoleh berupa deskripsi airtanah di daerah penelitian sebagian besar masih memenuhi standar mutu air minum dan sebagian besar airtanah di daerah penelitian memiliki tipe air bikarbonat karena pengaruh dari perbukitan struktural denudasional Formasi Wonosari yang memiliki material batu gamping. Pengaruh air laut terhadap airtanah di daerah penelitian belum ada. Adanya hanya pengaruh air connate di kawasan Parangwedang. Belum terjadi upconing di daerah penelitian, hal ini disebabkan karena jumlah pengambilan airtanah belum melebihi debit maksimum pemompaan yang diperbolehkan untuk diambil. Airtanah yang ada di kawasan wisata Parangtritis memenuhi syarat kualitas air, sehingga dapat dikembangkan untuk keperluan pemenuhan kebutuhan air bersih di kawasan Parangtritis dengan proporsi pengambilan airtanah tidak melebihi debit dan suplai airtanah di kawasan tersebut untuk beberapa aktivitas wisata di zona inti maupun zona kawasan wisata.

Full Text:

PDF

References


Bappeda Bantul. (2000). Penyusunan RIPOW Parangtritis. Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pariwisata, UGM.

FAO. (1997). Seawater Intrusion In Coastal Aquifers. Rome: Food And Agriculture Organization Of The United Nations.

Fetter, C.W. (1988). Applied Hydrogeology. New York: McMillan Publishing Company.

Fidhiana, WP. (2008) Potensi Airtanah di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kab. Bantul. Tesis pada Fakultas Geografi UGM: Tidak diterbitkan.

Jankowsky, J. (2001). Hydrogeochemistry. Australia: Faculty of Science and Technology, University of New South Wales.

Mac Donald and Partners. (1984). Greater Yogyakarta Groundwater Resources Study Volume 3. London: Overseas Development Administration.

Purnama, Setyawan.,Suyono., Simoen, Soenarso. (1993). Penyebaran Penyusupan Air Laut Ke Dalam Airtanah Di Daerah Pantai Selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Penelitian pada Fakultas Geografi UGM: Tidak diterbitkan.

Rachmawati, R.S. (1998). Studi Kualitas Airtanah Bebas Daerah Parangtritis Kabupaten Bantul dan Sekitarnya. Skripsi pada Fakultas Geografi UGM: Tidak diterbitkan.

Revelle, R. (1941). “Criteria for Recognition of Sea Water in Ground Water”. America Geophysical Union, V.22.

Sutikno. (1989). Coastal Geomorphology of Parangtritis Yogyakarta. Laporan Penelitian pada Fakultas Geografi UGM: Tidak diterbitkan.

Todd, D.K. (1980). Groundwater Hydrology (2nd edition). New York: John Wiley & Sons.




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v10i2.1075

DOI (PDF): https://doi.org/10.17509/gea.v10i2.1075.g723

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.