LADA PERDU SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMANFAATAN LAHAN KEHUTANAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Tati Rajati

Abstract


Ditinjau dari habitatnya, tanaman lada mampu tumbuh dengan baik pada ruang lahan di naungan tegakan hutan. Oleh karena itu tanaman lada merupakan alteratif jenis tanaman pertanian yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan agroforestri pada lahan hutan. Wahid (1984) mengemukakan bahwa untuk tumbuh baik lada membutuhkan cahaya minimal 50%. Syakir (1994) menyatakan bahwa peningkatan intensitas radiasi cahaya dapat meningkatkan indeks pertumbuhan dan laju tumbuhan tanaman dengan hasil terbaik pada naungan 27%. Indriasanti (1998) menyatakan pertumbuhan tanaman lada perdu terbaik diperoleh pada intensitas radiasi 50 - 75% atau setara dengan 173.17 - 297.1 0 kal/cm2/hari. Lada perdu selain dapat dipolatanamkan dengan tanaman tahunan, juga dapat dikombinasikan dengan tanaman pangan semusim, seperti jagung dan kacang tanah. Penanaman dapat dilakukan dalam bentuk tumpang sari ataupun sistem jalur (strip cropping). Tanaman jagung yang menghendaki intensitas cahaya penuh dan memiliki tajuk yang tinggi dapat berfungsi sebagai naungan bagi lada perdu, sementara itu kacang tanah dapat membantu ketersediaan unsur hara nitrogen. Pada pola tanam tersebut biomassa sisa panen jagung dan kacang tanah dapat dikembalikan sebagai sumber bahan organik, sehingga diharapkan pemberian hara dari pupuk anorganik, dapat dikurangi (Syakir et al., 1999). Keuntungan penanaman lada perdu, yaitu : (1) dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, (2) mampu memberikan nilai tambah yang cukup signifikan, dan (3) risiko kematian tanaman akibat cekaman kekeringan relatif lebih kecil dibandingkan penanaman secara monokultur (tanpa naungan).

Kata kunci: Lada perdu, pemanfaatan lahan, kehutanan, kualitas lingkungan.


References


Djaenudin D, Marwan H. Subagyo H. Mulyani Anny, Suharta. N. (2000). Kriteria: Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. Bogor: Pusat Penelitian Tanah dal Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Dhlimi.A., M. Syakir, dan E. Sumarmaini. (1998). Peningkatan Efesiensi Pemberial Rara Lada Perdu di Bawah Tegakan Kelapa Melalui Aplikasi ZPT. Prosiding Komperensi Nasional Kepala IV, Bandar Lampung. Bogor: Puslitbangtri.

Indriasanti RV. (l998). Pengaruh pemupukan dan intensitas radiasi terhadap populas gulma dan pertumbuhan lada perdu, Piper nigrum Linn. Bogor: IPB.

Menteri Negara Kependudukan Dan Lingkungan Ridup. (1985). Studi Pemanfaatan Lahan Rutan dengan Jenis Marantha Arundinaceae. Bogor: FKH IPB.

Pujiharti, y., l. Dwiwarni, dan Muclas. (1995). Prospek Pengembangan Lada Perd untuk Ekspor dalam Meningkatkan Pendapatan Petani. Jurnal Litbang Pertania XiV (4).

Rosmeilisa, P., M. Syakir, dan E. Surmaini. (1999). Rentabilitas Budidaya Lada Perda dan Lada Tiang Panjat Mati. Jurnal Penelitian Taman Industri 5 (1).

Rosman Rosihan dan Emmyzar. (1996). Peranan Tanaman Rempah dan Obat dalam Mendukung Konsevasi Lahan di Sumatra Barat. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.

Sitorus Santun RP. (1989). Survai Tanah dan Penggunaan Lahan. Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan. Bogor: Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, IPB.

Salim Farida. (1994). Usaha tani Lada Perdu. Pusat Perpustakaan Pertanian da Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Syakir Muhammad. (1990). Pengaruh naungan serta pemupukan P dan Mg terhadap pertumbuhan tanaman lada, Piper nigrum L. Bogor: IPB.

Syakir Muhammad. (2001). Potensi Pengembangan Lada perdu. Makalah falsafah sains PPS IPB. Bogor.

Syakir Muhammad. (1999). Pengaruh naungan unsur hara P dan Mg terhadap iklim mikro, indeks pertumbuhan dan laju tumbuh tanaman lada. Bogor: IPB.

Wahid, Pasril. (1984). Pengaruh Naungan dan Pemupukan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Lada, Piper nigrum Linn. Bogor: FPS IPB.

Wahid, (1999). Analisis keunggulan komperatif budidaya lada dalam bentuk lada perdu. Dalam Manipulasi agronomic dalam upaya meningkatkan daya saing dan keunggulan komperatif lada perdu. Laporan Riset Unggulan Terpadu IV. Kantor Mentri Riset dan Teknologi. Jakarta.

Williams, C.N., and K.T. Joseph. (1976). Climate, Soil and Crop Production in The Tropic. Kuala Lumpur: Oxpord Univ. Press 3rd impression. http://balittri.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=73&Itemid=1 Diunduh 12 Peb 2011

Amailia Putri Hasniawati, (2010). Produksi lada http://investasi.kontan.co.id/v2/read/industri/36516/Tahun-Ini-Produksi-Lada-Indonesia-Naik diunduh 27 April 2011

Rukmana Rahmat H. (2003). Usaha Tani Lada Perdu.Yogyakarta: Kanisius.




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v11i1.1644

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/gea.v11i1.1644.g1106

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Tati Rajati



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.