KEBIJAKAN PELESTARIAN SUMBER DAYA HUTAN DALAM RANGKA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Nursalam Nursalam

Abstract


Pelestarian hutan kini menjadi perhatian banyak negara termasuk Indonesia karena kondisi hutan dunia saat ini telah mengalami deforestasi yang memprihatinkan. Diperlukan kebijakan yang mendasar agar masalah kehancuran hutan dapat diatasi. Untuk itu kebijakan yang ditempuh oleh berbagai negara adalah dengan menerapkan paradigma pembangunan kehutanan yang berkelanjutan, yaitu bertumpu pada keseimbangan antar keberlanjutan fungsi ekonomi, ekologi dan sosial budaya dari pengelolaan sumberdaya hutan yang tidak sentralistis dengan membangun kemandirian masyarakat. Selain itu untuk mencapai tujuan dari pada kebijakan kehutanan maka salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam melestarikan sumber daya hutan. Partisipasi mereka dalam pelestarian sangat penting mengingat bahwa mereka adalah penentu (subjek) dan sekaligus yang merasakan dampak kebijakan tersebut (objek).

 

Kata Kunci: Kebijakan, Pelestarian hutan, Pembangunan berkelanjutan.


References


Berkes, F. and C.Folke (eds).2000. Linking Social and Ecological System:

Management Practices and Social Mechanisms for Building Resilience.

New York: Cambridge University Press.

Boenjamin, S.A. 1991. Deforestasi dan Isu Pemanfaatan Lahan Yang Berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol.XXXIX No.3

Brooks, A., M.Zint,. R. DeYoung.2003. Land-Owners Response to Endangered Species Act Listing and Implications for Encouraging Conservation. Conservation Biology.13:1140-1150.

Caldwell, Lynton K. 1999. Management of Resources and Environment: A

Problem in Administration Coordination, dalam Wolfgang Rudig (Editor),

Environmental Policy Volume I, Cheltenham, Edward Elgar Publishing,Inc.

Departemen Kehutanan, 2000. Laporan Tahunan Departemen Kehutanan

/2000

Grumbine, E.R. 1994. What is Ecosystem Management?. Conservation Biology. 8:27-38.

Indrawan, Mochamad. Richard B.Primack,. Jatna Supriatna. 2007. Biologi

Konservasi. Jakarta: Buku Obor.

Jeffries, Michael J. 2006. Biodiversity and Conservation. Second Edition. Canada: Rondledge.

Johnson, N.1995. Biodiversity inThe Balance: Approach to Setting Geographic Conservation Priorities. Biodiversity Support Program.World Wildlife Fun, Washington DC.

Muhtadi, D. 2003. Derita Sepanjang Masa Rakyat Jawa. Harian Kompas, 9 Februari, Jakarta: PT.Kompas Media Nusantara.

Mulyana, A. 2005. Melangkah Diatas Batu Karang, Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat di Nusa Tenggara. Sumba Timur NTT :

Koppesda.

Nurfatriani, Fitri. Doddy S.Sukadri. 2001. Pengelolaan Hutan di Masa Depan: Berdasarkan Paradigma Pembanguan Kehutanan di Abad 21, Buletin Kehutanan Vol.2.

Sabarudin, S. 2001. Rekonsiliasi Nasional Untuk Menyelamatkan Hutan. Makalah Presentasi Kelompok Pada Konggres Kehutanan Indonesia III, Jakarta.

Sastroprawiro, Susetiyaningsih, 2008. Peringkat Hutan Kelas Dunia, Kompas 10 Desember 2008, Edisi Bandung.

Simon, Hasanu. 2006. Hutan Jati dan Kemakmuran, Problem dan Strategi Pemecahannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Stanley, T. 1995. Ecosystem Management and the Arrogance of Humanism. Conservation Biology. 9: 254-262.

Suntana, Asep Sugih,. dkk. 2000. Agenda 21 Sektoral, Agenda Kehutanan Untuk Pengembangan Kualitas Hidup Secara Berkelanjutan. Jakarta : Kantor Menteri KLH.

Sutikno; Maryunani.,2006. Ekonomi Sumber Daya Alam, Malang: BPFE-Unibraw

Wiebecke, C. and W. Peters. 1984. Aspect of Sustained Yiel History Forest Sustention as the Principle of Forestry Idea and Reality, dalam History of Sustained Forestry.

World Bank,1990, Indonesia: Sustainable Development for Forests, Land and Water: Country Study. Report No.9212, Washington DC.




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v10i1.1660

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/gea.v10i1.1660.g1120

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Nursalam Nursalam



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.