NILAI-NILAI TATA LINGKUNGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN DI KAMPUNG CIKONDANG KABUPATEN BANDUNG DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

Asep Yanyan Setiawan, Gurniwan Kamil Pasya, Dede Rohmat

Abstract


Masyarakat Sunda memahami kondisi geografis tempat tinggalnya. yang menjadikan pengolahan sumberdaya alam sebagai penyokong dalam kehidupannya. Dasar inilah yang selanjutnya mengubah pada perilaku, adat-istiadat dan membentuk kebudayaan (sunda) itu sendiri, yang salah-satunya tergambar pada masyarakat Sunda di kampung Cikondang Desa Lamajang Kab. Bandung terhadap ruang dan lingkungan sebagai tempat tinggalnya yang masih memelihara kearifan lokal dalam pengelolaan dan penataan lingkungan yang terkait kelestarian lingkungan. Bentuk kearifan lokal yang berwujud nyata (tangible) dan tak berwujud (intangible) yaitu nilai-nilai yang masih turun temurun masih dilaksanakan diantaranya tercermin dalam tata wilayah, tata wayah dan tata lampah serta dalam bentuk upacara-upacara adat yang masih dilaksanakan oleh Masyarakat Cikondang. Implikasi hasil penelitian adalah memberikan informasi kepada peserta didik mengenai bentuk dan nilai-nilai tata lingkungan yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Geografi dengan model pembelajaran diantaranya group-investigation melalui metode karyawisata/observasi lapangan yang dapat memberikan informasi dan pengalaman langsung kepada peserta didik.

 

Kata kunci : kearifan lokal, lingkungan, pelestarian.


References


Adimihardja, K. (1992). Kasepuhan Yang Tumbuh Di Atas Yang Luruh Pengelolaan Lingkungan Secara Tradisional di Kawasan Gunung Halimun Jawa Barat. Bandung: Tarsito.

Bintarto. (1977). Geografi Sosial. Jogjakarta: Spings UGM.

Daldjoeni, N. (1992). Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan Praktek, Alumni, Bandung

___________. (1998). Geografi Desa dan Kota, Alumni, Bandung

Danya, M.A. Ii. (2008). Budya Sunda, Bandung: FKIP UNIBBA.

Dasyah, I. (2006). Situs Cagar Budaya Rumah Adat Kisunda Kampung Cikondang. Bandung.

Ernawi, I.S. (2010) Harmonisasi Kearifan Lokal Dalam Regulasi Penataan Ruang, Makalah Seminar “Urban Culture, Urban Future : Harmonisasi Penataan Ruang dan Budaya Untuk Mengoptimalkan Potensi Kota”

Frck, Heinz. & Bambang Suskiyato. (1998). Dasar-dasar Eko-arsitektur. Yogyakarta: Kanisius.

Garna, Y.K. (2008). Budaya Sunda Melintasi Waktu Menentang Masa Depan. Bandung: Lembaga Penelitian UNPAD dan The Judistira Garna Poundatio

Hakim, Rustam. (1987). Unsur Perancangan Dalam Arsitektur Lansekap. Jakarta: Bina Aksara.

Koentjaraningrat.(1983). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Djambatan.

Kurnia, Ganjar. (2011) Masyarakat Sunda Jeung Alamna. Bandung: Majalah Cahara Bumi Siliwangi 8. (14-16).

Mutakin, Awan. Gurniwan KP. (2006). Geografi Budaya. Bandung: Buana Nusantara.




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v12i2.1784

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/gea.v12i2.1784.g1220

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Asep Yanyan Setiawan, Gurniwan Kamil Pasya, Dede Rohmat



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.