SISTEM POLA TANAM DI WILAYAH PRIANGAN BERDASAKAN KLASIFIKASI IKLIM OLDEMAN

Akhmad Fadholi, Dina Supriatin

Abstract


Wilayah Priangan merupakan bagian dari Pulau Jawa yang merupakan distributor pangan terbesar di Indonesia. Priangan memiliki tanah yang sangat subur karena di wilayahnya banyak terdapat deretan pegunungan dan sungai yang mengalir. Dengan kondisi topografi yang kompleks ini perlu dilakukan penelitian mengenai kondisi iklimnya untuk menentukan sistem pola tanam di wilayah tersebut. Unsur iklim yang dianalisa adalah unsur curah hujan yang sangat berperan langsung terhadap pertumbuhan tanaman dibanding unsur-unsur iklim lainnya. Hal ini tampak nyata terutama pada daerah persawahan tadah hujan, sehingga diperlukan upaya yang sistematis dan praktis untuk memahami perilaku iklim. Sistem klasifikasi Oldeman sangat berguna dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia dengan menggunakan unsur curah hujan. Kriterianya didasarkan pada perhitungan bulan basah (BB) dan bulan kering (BK) berturut-turut yang batasannya memperhatikan peluang hujan, hujan efektif dan kebutuhan air untuk tanaman. Dengan klasifikasi iklim Oldeman ini dapat ditentukan sistem pola tanam di suatu wilayah. Berdasarkan klasifikasi iklim Oldeman, sebagian besar wilayah Priangan bertipe iklim B1, B2, C1, C2 dan C3. Tipe iklim paling basah di wilayah Priangan adalah tipe B1, yang cocok ditanami padi sawah umur pendek 3 (tiga) kali panen atau padi sawah umur pendek 2 (dua) kali panen dan palawija 1 (satu) kali panen. Sedangkan tipe iklim paling kering di wilayah Priangan adalah tipe C3, yang cocok ditanami padi sawah umur pendek 1 (satu) kali panen dan palawija 2 (dua) kali panen khusus yang kedua jatuh pada musim kemarau.

 

Kata kunci: curah hujan, iklim, klasifikasi iklim oldeman, sistem pola tanam.


References


Hadiyanto, S. (2007). Pola Tingkat Kerawanan Kekeringan Di Jawa Tengah. Program Pasca Sarjana Ilmu Geografi. Universitas Indonesia. Depok.

Komarudin, N., Koswara, dan Sulistyawati. (2006). Klasifikasi Iklim Menuruut Oldeman untuk wilayah Semarang, Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 7. No.1, Edisi Maret 2006, hal 82-87. Badan Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.

Lakitan, B., (1994). Dasar-Dasar Klimatologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nurdin, H. (2001). Panduan Menggunakan ArcView 3.2 dan Aplikasinya dalam Bidang Iklim dan Cuaca. In Workshop Climatology Station Kediri West Nusa Tenggara. Lombok.

Oldeman L.R. dan M. Frere, (1982). A Study of the Agroclimatology of the Humid Tropics of South-east Asia. WMO Interagency Project on Agroclimatology.

Prawirowardoyo, S. (1996). Meteorologi Umum. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Soenardi. (2008). Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman Oldeman di Yogyakarta. Program Diploma III Meteorologi. Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.

Spiegel, M.R., Susila, I.N., dan Gunawan, E. (1992). Teori dan Soal-soal Statistik Versi SI (Metrik). Erlangga, Jakarta.

Tjasyono, B. (1992). Klimatologi Terapan. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Tjasyono, B. (1999). Klimatologi Umum. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Tjasyono, B. (2004). Klimatologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Utoyo, B. (2007). Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Klasifikasi Iklim menurut Oldeman. www.klimatologibanjarbaru.com. Akses tanggal 10 November 2009.

Klasifikasi Iklim Oldeman. http://bumikupijak.com. Akses tanggal 13 November 2009.

Klasifikasi Iklim. www.diknum.go.id. Akses tanggal 13 November 2009.

Pertanian di Indonesia. www.indonesia.go.id. Akses tanggal 22 November 2009.

Pertanian di Jawa Barat. www.jabar.go.id. Akses tanggal 22 November 2009.




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v12i2.1788

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/gea.v12i2.1788.g1224

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Akhmad Fadholi, Dina Supriatin



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.