ZONASI RAWAN LONGSOR DI DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULONPROGO YOGYAKARTA

Meita Eka Fitrianingrum

Abstract


Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan contoh dari banyak daerah rawan terhadap longsor khususnya Kabupaten Kulonprogo yang merupakan bagian dari Perbukitan Menoreh. Desakan akan kebutuhan lahan untuk penghidupan menyebabkan masyarakat memanfaatkan lahan perbukitan yang rawan terhadap longsor sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Salah satu daerah yang rawan terhadap longsor adalah Desa Pagerharjo dengan tipe longsor (slide) yang paling umum terjadi. Berdasarkan kejadian longsor yang hampir setiap tahun terjadi di Desa Pagerharjo, maka perlu dilakukan pemetaan kerawanan bencana longsor dan pola ruang di lokasi penelitian. Tujuan penelitian ini adalah memetakan persebaran daerah rawan longsor dan mengevaluasi pola ruang berdasarkan kerawanan longsor di Desa Pagerharjo. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis peta daerah rawan longsor dilakukan dengan menggunakan SIG dengan software ArcGIS 10.1. Variabel yang digunakan sebagai penentu kelas rawan longsor yang terbagi dalam aspek geologi, aspek topografi, aspek tanah, aspek iklim, aspek vegetasi, dan aspek manusia. Klasifikasi tingkat rawan bencana longsor dibedakan menjadi tidak rawan, agak rawan, cukup rawan, rawan, dan sangat rawan. Hasil penelitian diketahui bahwa Desa Pagerharjo memiliki 3 kelas kerawanan tanah longsor, yakni agak rawan dengan luas wilayah 62,10 ha (5,81%) meliputi 4 dusun di Desa Pagerharjo, rawan dengan luas 662,84 ha (61,98%) meliputi 17 dusun, dan sangat rawan dengan luas wilayah 344,58 ha (32,22%) yang meliputi 10 dusun. Hasil evaluasi pola ruang menunjukkan sebagian besar kawasan permukiman terletak pada lokasi rawan dan sangat rawan sehingga perlu adanya relokasi pada permukiman yang berada di bawah lereng maupun tebing serta adanya upaya mitigasi bencana pada RTRW untuk meningkatkan perlindungan terhadap kawasan dari ancaman bencana longsor.

Keywords


Longsor; Kerawanan; Pola Ruang; Mitigasi

References


Cook, R.U., dan Doornkamp, J.C. 1994. Geomorphology in Enviromental Management – and New Introduction. Amsterdam: Elsevier.

Dardak AH. 2008. Kebijakan Penataan Ruang dalam Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana Longsor. Jakarta: LSKPI Press.

Desa Pagerharjo. 2017. Profil Desa Pagerharjo Tahun 2017. Kulonprogo.

Dibyosaputro, Suprapto, 1998, Pemetaan Longsor Kabupaten Kulonprogo, Laporan Penelitian, Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Hardiyatmo, H.C. 2012. Mekanika Tanah 1 Edisi ke Enam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Karnawati, D.. 2005. Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Muhamud, Nabalegwa. 2000. Soil Conservation as an Effort to Attain Sustainable Development in Sermo Reservoir Catchment Area. Disertasi: Universitas Gadjah Mada.

Nandi. 2007. Longsor. Jurusan Pendidikan Geografi. Bandung: FPIPS-UPI.

Peraturan Bupati Kulonprogo Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Penataan Ruang

Peraturan Daerah Kabupaten Kulonprogo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulonprogo Tahun 2012 – 2032

Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Bencana (Disaster Management). Jakarta: Dian Rakyat.

Thornbury, William D. 1969. Principles of Geomorphology. Amerika Serikat: Departement of Geology Indiana University.

Yunianto, Ardi Chandra. 2011. Analisis Kerawanan Tanah Longsor dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh di Kabupaten Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Sugiharyanto, Nursa’ban M., Khotimah, N. 2009. Study of Landslide Susceptibility in Samigaluh to Efforts the Mitigation of Hazard. Hasil Penelitian Strategis Nasional Batch I tahun 2009.

Sumber Jurnal

Gunadi, S.,Sartohadi, J., Hadmoko, D.S., Hardiatmo H.C., & Giyarsih, S.R. 2004. Tingkat Bahaya Longsor di Kecamatan Samigaluh dan Daerah Sekitarnya, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Makalah Kongres MKTI ke V dan Seminar Nasional Degradasi Hutan dan Lahan. 10-11 Desember 2004. Yogyakarta: Pascasarjana UGM.

Sumber Internet

Hairi Cipta. 2013. Sumbangan Kampus dalam Penanggulangan Bencana. (diakses 5 September 2017)

Harian Jogja. 2016. Longsor Susulan Saat Warga Kerja Bakti, Kepala Dusun Meninggal Dunia Tertimbun Tanah. (diakses 5 September 2017)

Karnawati, D., Maarif, S., Fathani, T.F., & Wilopo, W. 2012. Socio-Technical Approach for Landslide Mitigation and Risk Reduction. (diakses 5 September 2017)




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v18i2.8481

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/gea.v18i2.8481.g8063

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Meita Eka Fitrianingrum

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.