SEKOLAH MITRA SEBAGAI KOMUNIKATOR PELAKSANAAN MAGANG PENGUASAAN KOMPETENSI CALON PENDIDIK PADA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Hilman Farouq Ghoer

Abstract


Abstrak Sekolah mitra merupakan bagian dari terbentuknya sikap keguruan para mahasiswa, secara teoretis penguasaan kompetensi dasar itu berpengaruh positive pada mahasiswa dan timbal balik kerjasama dengan sekolah mitra untuk pengabdian masyarakat sekolah yang bersangkutan atau dengan kata lain timbal balik mutualisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara membangun sikap keguruan dalam program magang 1, 2 dan 3. Metode deskriptif analitik maka hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk instrument magang 1, 2 dan 3 sudah cukup baik isi instrumennya; hambatan yang terjadi secara internal kampus adalah bentroknya antara jadwal kuliah dengan jadwal magang, mahasiswa masih belum memadai dalam teori magang 1, 2 dan 3 sedangkan secara eksternal pelaksanaan magang harus disesuaikan dengan kalender pendidikan sekolah, perlu koordinasi antara pihak kampus dengan pihak sekolah saat persiapan magang atau sosialisasi dan koordinasi serta komunikasi kontinyu (sebagai komunikator) ; Pengembangan desain /panduan magang 1 perlu disesuaikan dengan ketunaannya atau spesifikasi yang ada di PLB Uninus Bandung sedangkan program magang 2 berisi manajemen standar pengelolaan, standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pembiayaan, standar sarana dan standar penilaian); sebelum praktik sosialisasi dan teori ; program magang 3 “asistensi” mengajar sebanyak 3 x dan 1 x ujian; Cara membangun sikap keguruan dalam magang 1 perlu pendalaman kompetensi pedagogik mulai dari silabus, RPP, membuat media, LKPD, membuat evaluasi/penilaian, cara mengasesmen peserta didik, kompetensi kepribadian perlu memahami pribadi civitas akademika. Kata Kunci : Sekolah mitra; Penguasaan kompetensi calon guru Abstract Descriptive analytic method, the results of the study showed that for the apprenticeship instruments 1, 2 and 3 the contents of the instruments were good enough; Barriers that occur internally within the campus are the clash between the lecture schedule and the apprenticeship schedule, students are still inadequate in internship theory 1, 2 and 3 while externally the implementation of the internship must be adjusted to the school education calendar, need coordination between the campus and the school when preparing internships or continuous socialization and coordination and communication (as a communicator); The development of the design / apprenticeship guide 1 needs to be adjusted to its disability or specifications in PLB Uninus Bandung while the 2nd internship program contains management management standards, content standards, process standards, graduate competency standards, educator and education staff standards, financing standards, facility standards and standards assessment); before socialization practices and theories; internship program 3 "assistance" teaching as much as 3 times and 1 test; How to build teacher training attitudes in internships 1 need to deepen pedagogical competencies starting from syllabus, lesson plans, making media, LKPD, making evaluations / assessments, how to assess students, personality competencies need to understand the personal academic community. Keywords : Partner schools; Mastery of competency of prospective teachers

Keywords


Sekolah mitra; Penguasaan kompetensi calon guru

Full Text:

PDF

References


Bungin, Burhan. (2011). Penelitian

Kualitatif. Jakarta; Prenada Media

Group.

Departemen pendidikan Nasional. (2007).

Penataan Pendidikan Professional

Konselor Dalam Layanan Bimbingan

dan Konseling Dalam Jalur

Pendidikan Formal: Bandung.

http://jurnal.upi.edu/penelitianpendidikan/view/3071/praktekindustri-sebagai-Desain-magangmoderen-berbasis-kemitraan.html

Furqon dan Emi Emilia. (2010). Penelitian

Kuantitatif dan Kualitatif (beberapa

Isu Kritis). Bandung: Sekolah

Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia.

Ibrahim. N. (2002). Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan: Manajemen SLTP

Terbuka (Studi Kasus SLTP Terbuka

Kelumpang Hulu Kabupaten

Kotabaru Kalimantan Selatan).

Jakarta: Depdiknas.

Moleong, J. Lexy. (2007). Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan

Implementasi Kurikulum

Bandung; Remaja Rosda

Karya.

Nurzaman, E. (2013). Peningkatan

Kualifikasi Akademik Guru

Pendidikan Khusus dalam Konteks

Kebijakan, Program, dan

Implementasi. Disertasi.

Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013.

Ratnawulan, Teti. (2000). Perkembangan

dan Bimbingan Peserta Didik.

Bandung: Publikasi FKIP Uninus.

Rencana Strategis Universitas Islam

Nusantara. (2018).

Volume 2, Nomor 1, Edisi Agustus, Tahun 2019

Russefendi, E.T. (2010). Dasar-Dasar

Penelitian Pendidikan dan Bidang

NonEksakta Lainnya.

Bandung;Tarsito.

Sukmadinata, N. Syaodih. (2012). Metode

Penelitian Pendidikan.Bandung;

Remaja Rosdakarya.

Unit Pelaksana PPLK dan Magang.

(2016). Panduan Praktik Magang I

Program Sarjana (S-1)

Kependidikan: Bandung; Publikasi

FKIP Uninus.

Unit Pelaksana PPLK dan Magang.

(2016). Panduan Praktik Magang 2

Program Sarjana (S-1)

Kependidikan: Bandung; Publikasi

FKIP Uninus.

Unit Pelaksana PPLK dan Magang.

(2016). Panduan Praktik Magang 3

Program Sarjana (S-1)

Kependidikan: Bandung; Publikasi

FKIP Uninus.

Yasri: (2017). Evaluasi Pasca Diklat Guru

Muda Madrasah Aspek Kompetensi.

Bandung: Andragogi Jurnal Diklat Teknis.

Vol.2 No.1, 2017, P.1-16




DOI: https://doi.org/10.17509/ghm.v2i1.23046

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Gunahumas

License URL: https://ejournal.upi.edu

Creative Commons License

Jurnal Gunahumas  is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats