FAKTOR PLACE DEPENDENCE BERDASARKAN TAHAPAN KEBUTUHAN DI KAWASAN PKL DUTA INDAH

Sintia Kori Febriana, Anna Pudianti

Abstract


Kebutuhan individu memiliki tahapan yang ingin dicapai berdasarkan tingkat kepentingannya. Apabila suatu tempat dapat memenuhi tujuan dari aktivitas individu, maka akan timbul kriteria untuk memenuhi kebutuhan baru sehingga terbentuk perubahan atau peningkatan tatanan ruang. Kawasan PKL Duta Indah awalnya merupakan jalan masuk utama perumahan, namun karena adanya tingkatan kebutuhan PKL, pada malam hari area tersebut menjadi kawasan PKL yang menetap. Fenomena PKL menetap memerlukan perhatian khusus agar ruang kota tetap teratur. Penataan dan penertiban lokasi merupakan salah satu bentuk perhatian khusus kepada PKL, namun tidak jarang PKL yang enggan untuk pindah ketempat lain. Berdasarkan rasa keengganan tersebut, para PKL yang telah ditata dan ditertibkan kembali menempati lokasi awal berdagang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor fenomena tersebut yang mengindikasikan place dependence, baik dari sisi PKL dan pembeli yang berada di Kawasan PKL Duta Indah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian ini diketahui bahwa tahapan kebutuhan mempempengaruhi faktor place dependence. Selain itu, terdapat beberapa kesamaan faktor antara PKL dan pembeli yang merupakan faktor place dependence yang mengikat.

Kata Kunci: pembeli, pedagang kaki lima, tahapan kebutuhan, place dependence


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v6i1.49266

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Sintia Kori Febriana, Anna Pudianti

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.