PERSPEKTIF FEMINISME DALAM ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

Saniyya Zahra Nabila, Anne Merrie Scully, Lidwina Siagian

Abstract


Abstract: : Exploration of the intersection between feminism and architecture, focusing on feminine aspects in building elements. Feminism arose based on the upheaval of women who demanded equality between women and men. In the context of architecture, the concept of feminism has been present in the design arrangement of traditional houses in Indonesia to post-modern styled buildings. Feminism can be traced in some of the building elements. Through critical analysis of elements in architectural design, it is also possible to study the influence of perceived femininity on the built environment. By referring to the theory of feminism and architectural discourse, an in-depth analysis of the architectural elements of precedent objects can be carried out. Analysis of these elements includes use of lines and curved planes in buildings, characteristics in clear spatial arrangement, choice of feminine colors, use of decorative ornaments, and design of flexible structures that do not look rigid. The influence of feminism in architecture reveals diverse gender expressions in built environment design, transcends architectural stereotypes, and creates a built environment that empowers and promotes inclusivity for all individuals.

Keywords: architecture, feminism, post-modern architecture, traditional architecture

 

Abstrak: Eksplorasi hubungan antara feminisme dan arsitektur, dengan fokus pada evaluasi aspek feminin dalam elemen-elemen desain bangunan. Feminisme muncul didasari pada pergolakan kaum perempuan yang menuntut kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki. Dalam konteks arsitektur, konsep feminisme telah hadir dalam penataan rumah-rumah adat di indonesia hingga dalam desain bangunan bergaya post-modern. Aspek-aspek feminisme dapat ditelusuri dalam elemen-elemen pembentuk bangunan. Melalui analisis elemen-elemen dalam desain arsitektur, dapat juga dikaji pengaruh femininitas yang dipersepsikan terhadap lingkungan binaan. Dengan merujuk pada teori feminisme dan wacana arsitektur, dapat dilakukan analisis mendalam pada elemen-elemen arsitektur objek preseden. Analisis elemen ini termasuk penggunaan garis dan bidang lengkung pada bangunan, karakteristik dalam penataan spasial yang jelas, pemilihan warna feminin, penggunaan ornamen dekorasi, serta perancangan struktur yang tidak terlihat kaku. Pengaruh feminisme dalam arsitektur mengungkapkan ekspresi gender yang beragam dalam desain lingkungan binaan, melampaui stereotip arsitektur, serta menciptakan lingkungan binaan yang memberdayakan dan mempromosikan inklusivitas bagi semua individu.

Kata Kunci: arsitektur, arsitektur post-modern, arsitektur tradisional, feminisme


Full Text:

PDF

References


Bakhtiar, M. (2017). Sekolah Mode (Fashion) di Semarang Dengan Pendekatan Arsitektur Feminisme. Universitas Negeri Semarang.

Cronin, E. (2018). Architecture And Feminism: Discussions Towards Inclusive Ideologies, Pedagogies, And Practices.

Gunardi, Y., Handayani, S., Permana, A. Y., & Widaningsih, L. (2021). FILOSOFI ARSITEKTUR MASJID AL-MISHBAH:Studi Arsemiotika Ikon-Indeks-Simbol. Jurnal Arsitektur ZONASI, 4(2), 283–294. https://doi.org/10.17509/jaz.v4i2.32963

Hapsari, S. W. (2018). Pusat Pemberdayaan Wanita di Surakarta (Pendekatan Arsitektur Feminisme Pada Bangunan). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Irsyam, M. (2018). Kajian Lanskap Tradisional Kampung Adat Karampuang Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan. Institut Pertanian Bogor.

Iswary, E., Yunus, R., Saleh, F., & Utami, F. (2020). Language and Gender Reconsiliation in Karampuang Ethnic Community of Sinjai District, South Sulawesi. Proceedings of the Proceedings of the Third International Seminar on Recent Language, Literature, and Local Culture Studies, BASA, 20-21 September 2019, Surakarta, Central Java, Indonesia. https://doi.org/10.4108/eai.20-9-2019.2296895

Mulia, & Musdah, S. (2004). Islam Menggugat Poligami (Cetakan 1). Gramedia Pustaka Utama.

Nasruddin, Wikantari, R., & Harisah, A. (2014). Aspek Gender Arsitektur Rumah Adat Karampuang Di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan Gender Aspects In The Architecture Of Karampuang Traditional House In Sinjai Regency, South Sulawesi.

Prijotomo, J. W., & Rachmawaty, M. (2012). The Role of Women in Islamic Architecture. Conference Proceedings Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS XII), 3284–3306.

Suyanto, B. (2004). Sosiologi : teks pengantar & terapan (N. J. Dwi, Ed.; Cetakan 2). Kencana.

Abdullah, M., Antariksa, & Suryasari, N. (2015). Pola Ruang Dalam Bangunan Rumah Gadang Di Kawasan Alam Surambi Sungai Pagu – Sumatera Barat. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya, 03(01), 09.

Alfaraidy, M. & Furlan, R. (2017). Urban Form and Sense of Community: Exploring Catalysts for Community Sustainability within Al-Wakrah Neighborhood in Qatar. State of Qatar.

Casey, Lucy. (2013). Qatar 2022 Supreme Commitee Unveils Concept Design for Al Wakrah Stadium.

Ravenscroft, Tom. (2012) Zaha Hadid unwraps Galaxy Soho in Beijing. Architectsjournal.co.uk




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v6i2.58114

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Saniyya Zahra Nabila, Anne Merrie Scully, Lidwina Siagian

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.