Pengembangan Kawasan Paotere Sebagai Kota Pesisir Makassar

Takdir Daming, Juang Akbardin

Abstract


Salah satu penyebab dari berbagai masalah yang ada adalah penataan ruang di wilayah pesisir yang tidak dapat selaras dengan potensi sumber daya yang ada di sana. Demikian pula situasi di wilayah Paotere Kota Makassar. Fokus penelitian ini adalah penataan lingkungan dan bangunan di sekitar pelabuhan Paotere. Hasil diperoleh dengan melakikan empat perencanaan penataan dan pembangunan, yaitu: rencana struktur peruntukan lahan, rencana tata bangunan, rencana akses dan sirkulasi, dan rencana ruang terbuka dan tata hijau, konsep perancangan akses dan sirkulasi yang dapat diterapkan. Setelah penataan dan pembangunan, potensi yang dimiliki kawasan paoter ini harus dimanfaatkan, seperti industri perdagangan, pelabuhan, wisata sejarah dan kuliner, pusat perbelanjaan, dan pusat rekreasi. Potensi ini dapat dikembangkan dengan membangun wisata kuliner, tempat rekreasi publik, dan area hijau, dengan harapan pertumbuhan ekonomi Kota Makassar akan meningkat di masa depan.

Kata Kunci: Pengembangan. Kawasan, Pesisir

Full Text:

PDF

References


Amaliah, N., Rostina, R., & Rivai, A. (2022). ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA WILAYAH PERAIRAN PELELANGAN IKAN PAOTERE KOTA MAKASSAR. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 22(2), 295. https://doi.org/10.32382/sulolipu.v22i2.2896

Heryati, Y. (2019). Potensi pengembangan obyek wisata pantai tapandullu di kabupaten mamuju. GROWTH Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, 1(1), 56–74.

Notanubun, R., & Mussadun. (2017). Kajian Pengembangan Konsep Waterfront City di Kawasan Pesisir Kota Ambon. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 13(2), 243–255. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/15836

Rahawarin, Y. Y., Cabuy, R. L., & Sinery, A. S. (2021). Implementasi Strategi Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong Dalam Pengembangan Wisata Alam Di Taman Wisata Alam Klamono, Provinsi Papua Barat. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 8(2), 270–279.

Ridlo, M. A., & Yuliani, E. (2017). Mengembangkan Kawasan Pesisir Kota Semarang Sebagai Ruang Publik. Gegorafi, 15(1), 1–13.

Ridlo, M. A., & Yuliani, E. (2019). Proses Padu Serasi Dalam Pengembangan Kawasan Pesisir Kota Semarang. Jurnal Planologi, 16(2), 238. https://doi.org/10.30659/jpsa.v16i2.5274

Sastrawati, I. (2003). Prinsip perancangan kawasan tepi air (kasus: kawasan tanjung bunga). In Journal of Regional and City Planning (Vol. 14, Issue 3, pp. 95–117). https://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/4305

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta CV.

Syarif, I. A., Edy Utomo, & Eko Prihartanto. (2021). Identifikasi Potensi Pengembangan Wilayah Pesisir Kelurahan Karang Anyar Pantai Kota Tarakan. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(3), 225–232. https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalaindonesia.v1i3.604

Tambung, A., Akil, A., & Harisah, A. (2016). Studi Pola Persebaran Pasar Tradisional di Kota Makassar. Jurnal Wilayah Dan Kota Maritim, 4(2), 92711.

Tangkuman, D. J., & Tondobala, L. (2011). Arsitektur Tepi Air. Media Matrasain, 8(2), 40–54




DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v7i3.71270

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Takdir Daming, Juang Akbardin

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.