PENDIDIKAN SENI TARI SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKAN MULTIKULTUR BAGI SISWA SD
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Armstrong, Carmen. (1990), Teaching Art in A Multicultural/Multiethnic Society, Art, Culture, and Ethnicity, Ed Bernard Young. Reston, VA: NAEA.
Azra, Azumardi. (2002) “Pendidikan Multikultural: Membangun Kembali Bhineka Tunggal Ika”, dalam makalah Simposium Internasional Jurnal Antropologi Indonesia Ke-3, Kajian Budaya UNUD, Denpasar.
Blum, L.A. (2001), “Pendidikan Multikultural Membangun Kembali Indonesia Bhineka Tunggal Ika”, dalam makalah Simposium Internasional Bali ke-3 Jurnal Antropologi Indonesia, Denpasar Bali, 16-21 Juli 2002
Dewantara, Ki Hadjar, 1994, Kebudayaan, Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, Yogyakarta.
____________________, 2011, Bagian Pertama Pendidikan, Majelis Luhur Persatuan, Yogyakarta.
Dibia, Widaryanto, Suanda, (2006). Tari Komunal, Jakarta: Lebaga Pendidikan Nusantara
Dwiarsa, Priya. 2010. “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Ke-arifan Lokaldi Perguruan Ta-mansiswa”. Makalah Dipresen-tasikan dalam Seminar Nasional Implementasi Pendidikan Karakter dalam Praksis Pendidikan dan Pem-belajaran. FBS UNY, Yogyakarta, 20 November.
Endo Suanda, Sumaryono. (2006). Tari Tontonan, Buku Pelajaran Kesenian Nusantara. Prnrtbit: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.
Ibrahim, Rustam. 2013. Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam. Jurnal ADDIN vol 7 nomor 1 tahun 2013.
Isabella, Brigitta. 2017. Hantu topeng kelono, hantu burung kasuari dan hantu ngungngungnung cakcakcak :Tiga hantu tari yang bergentayangan dalam narasi identitas kebudayaan nasional. Jurnal Kajian Seni, Volume 03. No.02. April 2017. Halaman 111-135.
Jazuli, M. 2008. Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Semarang: Unesa University Press.
Kayam, umar. 1985. The Soul of Indonesia: A Cultural Journey. Amerika Seikat : Louisiana State University Press
Koentjaraningrat. (1987), “Persepsi Tentang Kebudayaan Nasional”, dalam Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan (Alfian editor), Gramedia, Jakarta.
Liputan Enam. 2019. Citizen 6 : SARA Adalah Isu Sensitif, Berikut Arti dan Penjelasannya. https://www.liputan6.com/citizen6/read/3869107/sara-adalah-isu-sensitif-berikut-arti-dan-penjelasannya. Diakses pada 30 aPRIL 2021.
Moris, Desmond. 1977. Manwatching A Field Guide To Human Behaviour. New York. Harry N. Abraham, inc., Publisher.
Na’im, Ahsam, dan Hendry Syaputra. (2010). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia. Badan Pusat Statistik : Jakarta.
Samson, Frederik dkk. 2011. Laporan Dunia UNESCO No.2 : Berinvestasi dalam Keanekaragaman Budaya dan Dialog Antarbudaya. http://www.unesco.org/new/fileadmin/MULTIMEDIA/HQ/CLT/pdf/indonesie.pdf. Diakses pada 27 Mei 2021.
Salam, Sofyan. (2001), “Pendekatan Ekspresi Diri, Disiplin, dan Multikultural dalam Pendidikan Seni Rupa”, dalam jurnal Wacana Seni Rupa, Vol. 1 No. 3, halaman 12-22.
Setyawan, Dedi dan F. Dopo. 2020. Developing Eastern Culture-Based Arts Education To Improve Students National Identity. Conference Paper : International Conference on Art, Design, Education and Cultural Studies Volume 2020.
Silalahi, Rosiana. 2001. Artikel Berita online “Dan Kepala Bocahpun dipenggal”. https://www.liputan6.com/news/read/9010/dan-kepala-bocah-pun-dipenggal diakses 30 April 2021.
Soedarsono, 2002, Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University press
Tilaar,H.A.R.(2004),Multikulturalisme:Tantangan- tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional, Grasindo, Jakarta.
Waston. CW. 2000. Concepts in the Social Science. Open University Press.
Yulaelawati, Ella. 2001. “ Pendekatan Kompetensi dalam Perubahan Kurikulum Nasional Pendidikan Seni”. Makalah Semiloka Pendidikan Seni, Jakarta 18-20 April 2001.
DOI: https://doi.org/10.17509/jppd.v8i1.34677
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by: