Konservasi Naskah Sunda Kuno di Kabupaten Bandung

Dedi Koswara, Ruswendi Permana

Abstract


The conservation of Ancient Sundanese manuscripts through transliteration training was motivated by concerns about the condition of the ancient Sundanese manuscripts that had been decayed so that they were unreadable because they were eaten by termites and were hit by time bombs. Such conditions can cause the contents information of the text cannot be extracted and conveyed to the next generation. Based on the above background, there is a need to organize an activity to provide training of the procedures in collecting, documenting, describing, and transliterating Sundanese manuscript written in Arab Pegon script into Latin script. The intended ancient Sundanese manuscript is a manuscript originating from an individual collection or those which are still scattered in the community. The target community is Sundanese language teacher community in Kabupaten Bandung. The approach used is a philological approach along with training and workshop methods. The results obtained revealed that Sundanese Language teachers in Kabupaten Bandung have a strategic role in preserving the Ancient Sundanese manuscript. Teachers have a very important role to provide information to the public about the preservation of ancient Sundanese manuscripts in the area where they live. The manuscripts from transliteration as well as studies that esteem the education of local cultural wisdom can be used as alternative teaching material in the school.

Abstrak
Konservasi naskah Sunda Kuno melalui pelatihan transliterasi yang dilaksanakan ini dilatarbelakangi adanya kekhawatiran terhadap kondisi naskah (manuscript; handscrift) Sunda Kuno yang sudah lapuk sehingga tidak terbaca karena rusak dimakan rayap dan terkena bom waktu. Kondisi demikian dapat menyebabkan informasi isi teks yang terkandung di dalamnya tidak tergali dan tidak tersampaikan kepada generasi berikutnnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu adanya suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan pelatihan tentang tatacara mengumpulkan, mendokumentasikan, mendeskripsikan, serta mekanisme transliterasi naskah Sunda beraksara Arab Pegon ke dalam aksara Latin. Naskah Sunda Kuno yang dimaksud adalah naskah yang berasal dari koleksi perseorangan atau yang masih tersebar di masyarakat. Masyarakat yang menjadi sasaran adalah kelompok masyarakat guru bidang studi Bahasa daerah/Sunda di Kabupaten Bandung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filologis dengan metode pelatihan dan workshop.  Hasil yang diperoleh yaitu bahwa guru bidang studi Bahasa Daerah/Sunda di Wilayah Kabupaten Bandung memiliki peran strategis dalam melestarikan naskah Sunda Kuno. Guru memiliki peranan sangat penting untuk memberikan penerangan kepada masyarakat tentang pelestarian naskah Sunda Kuno yang berada di daerah tempat mereka tinggal. Naskah hasil transliterasi serta kajiannya yang bernilai pendidikan kearifan budaya lokal dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif bahan-ajar di sekolah.


Keywords


conservation; transliteration; ancient Sundanese manuscripts; local culture

Full Text:

PDF

References


Baroroh, S. B. dkk. (1985). Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Ekadjati, E. S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Unpad dan The Toyota Foundation.

Gubernur Jawa Barat. (1996). Perda Tingkat I Jawa Barat Nomor 5, 6, dan 7 Tahun 1996 tentang Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda, Kesenian, Sejarah, dan Kepurbakalaan. Bandung: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

KIBS I. (2002). Keputusan Konferensi Budaya Sunda 1 (KIBS I)

KIBS II. (2011) Keputusan Konferensi Budaya Sunda II (KIBS II)

Koswara, D. (2014). Bahan Sawala dalam Pelatihan Transliterasi Naskah Sunda Kuno.Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah.

Pane, M.R.P. (2016). The Significance of Environmental Contents in Character Education for Quality of Life. Elsevier Ltd. Procedia - Social and Behavioral Sciences 222 ( 2016 ) 244 – 252. Bina Nusantara University, Character Building Development Center. Jakarta. Indonesia. Diakses Senin, 13 februari 2017, jam 16:27.

Rekomendasi UNESCO, Tahun 1999, tentang Pemeliharaan Bahasa-bahasa Ibu di Dunia.

Sudaryat, Y. (2014). Wawasan kesundaan. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah FPBS UPI.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v10i1.16929

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 LOKABASA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.