CERITA PANTUN BUJANG PANGALASAN (Analisis Struktur, Semiotik, dan Etnopedagogi)

MARYATI MARYATI

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memaparkan struktur formal dan naratif, unsur semiotik, dan nilai etnopedagogik. Dalam Cerita Pantun Bujang Pangalasan. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik studi bibliografis. Hasilpenelitian ini mendeskripsikan tiga hal, yaitu struktur formal dan struktur naratif, unsur semiotik dan nilai etnopedagogik. Struktur Carita Pantun Bujang Pangalasan mencakup tindakan tokoh, alur, dan latar. Unsur semiotik mengacu pada indeks tindakan tokoh dan latar cerita. Nilai etnopedagogik dalam Cerita Pantun Bujang Pangalasan menunjukan karakter yakin pada kekuasaan Tuhan, hasrat belajar dan menguasai ilmu, hal ini dideskripsikan dengan karakter cerdas, berani, jujur, waspada, bersih hati, teguh hati, berusaha memahami dan memperhatikan orang lain, sopan, bijaksana, adil, sederhana dan rendah hati. Dengan karakter yang baik ini akhir ceritanya tercapai apa yang dicita-citakan oleh rajanya yaitu, kemuliaan, ketentraman dan ketenangan hidup, dan lulus ujian mencapai kesempurnaan, rakyat hidup rukun dan damai.

 

This research aims to discover and delineate the formal and narrative structure, semiotic structure and ethnopedagogic values out of the story of Bujang Pangalasan. The research employed a descriptive method. Data were collected through a library research technique. Results reveal three parts: the structural, semiotic and etnopédagogic structures. The structure of the story of Bujang Pangalasan includes actions of the characters, plot and settings. The elements of semiotics are indexes of actions of the characters and plot.The ethnopedagogic values comprise a belief in God’s power, a passion for learning and acquiring science. This is portrayed in good traits such as smart, courageous, honest, alert, kind hearted, strong-willed, courteous, wise, just, modest, down to earth, and considerate of others. With these, in the end of the story, what the king was wishing, namely nobility, peace and serenity, attainment of perfection, harmonious life of people, were fulfilled.


Keywords


Bujang Pangalasan, struktur, semiotik, etnopedagogik, Bujang Pangalasan, structural, semiotic, ethnopedagogic

Full Text:

PDF

References


Alwasilah, C. dkk. (2010). Étnopédagogi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Peneleitian, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Koentjaraningrat. (1984). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rosidi, A. (1983). Carita Bujang Pangalasan. Bandung: Proyek Penelitian Pantun & Folklor Sunda.

Rosidi, A. (2009). Manusia Sunda. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Warnaen, S. dkk. (1987). Pandangan Hidup Orang Sunda. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v5i1.3157

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 MARYATI MARYATI



View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.