LIRIK KAWIH KLININGAN GAMELAN KLASIK CICIH CANGKURILEUNG (Tilikan Struktural, Semiotik, dan Etnopedagogik)

DIMAS PATRIA

Abstract


Penelitian ini berjudul “Lirik Kawih Kliningan Gamelan Klasik Cicih Cangkurileung (Tilikan Struktural, Semiotik, dan Etnopedagogik)”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lirik kawih kiliningan Gamelan Klasik Cicih Cangkurileung dengan melihat unsur-unsur puisi yang ada di dalamnya serta analisis unsur semiotika dan etnopedagogik. Di dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik wawancara, telaah pustaka, observasi, dokumentasi, dan analisis. Sumber data dalam penelitian ini adalah delapan lirik lagu kiliningan dalam album Gamelan Kalsik Cicih Cangkurileung. Penelitian ini berfokus pada analisis Struktur puisi (imaji, simbul, musikalitas atau wirahma, suasana, téma dan gaya basa), sémiotik pancacuriga (Silib, Sindir, Simbul, Siloka, dan Sasmita), dan étnopédagogik dalam moral kemanusiaan (moral manusia kepada Tuhannya, Pribadi, alam, waktu, manusia lainnya,  dan menggapai kepuasan lahir batin). Hasil gambaran lirik ini menghasilkan kesimpulan, dari delapan lirik yang dianalisis strukturnya,    banyak ditemukan tema mengenai keagamaan . Dalam semiotik pancacuriga, banyak ditemukan silib, simbul, dan siloka. Dalam  tilikan étnopédagogik ditemukan mengenai moral manusia terhadap Tuhan  dan  pribadinya serta ditemukan pepatah  antara lain (1) pepatah agar mau bersodakoh dan  menggunakan harta di jalan yang benar, (2) pepatah agar menjadi diri yang patuh terhadap perintah agama, (3) pepatah agar mengamalkan rukun iman, (4) pepatah agar setia, (5)  pepatah agar ingat kematian, dan (6) pepatah agar saling menghargai dengan orang lain. 

 Abstract

This study entitled “Lyrics of Kawih Kliningan Gamelan Klasik Cicih Cangkurileung”. This study aimed to find the elements of poetry in the lyrics of Kawih Kliningan Gamelan Klasik Cicih Cangkurileung as well as the elemental analysis of semiotics and ethnopedagogy. This study used a descriptive analytical method. The techniques covered interviews, literature review, observation, documentation, and analysis. The data source of this research is eight song lyrics on the album Gamelan Klasik Cicih Cangkurileung. The focus of this research is the analysis of poem structure (images, symbols, musicality or wirahma, atmosphere, theme, and language style), the semiotic of pancacuriga (Silib, Sindir, Simbul, Siloka, and Sasmita), and ethnopedagogy of human moral (towards God, personal, nature, time, other people, and achieving both inner and outer satisfaction). This study concludes that, of the eight lyrics, most themes are religion. In semiotic pancacuriga, this research found many silib, simbul, and siloka. From the ethnopedagogical perspective, this research found concept of human moral towards God and personal. Some proverbs were also found. They are, among others, (1) to make alms and to use belongings on the right path, (2) to be adherent to religious orders, (3) to practice the pillars of faith, (4) to be faithful, (5) to remember death, and (6) to have mutual respect with others.



Keywords


kiliningan, Cicih Cangkurileung, struktur, semiotik, etnopedagogik, Keywords: Kliningan, Cicih Cangkurileung, Structure, Semiotics, Ethnopedagogy

Full Text:

PDF

References


Afryanto, Suhendi. (2014). Seni Gamelan dan Pendidikan Nilai. Bandung: Sunan Ambu Press.

Al Amin Quran Terjemah Sunda. Shaleh, Qamaruddin, dkk. 2003. Bandung: Diponogoro.

Danadibrata, R.A. (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Hendrayana, Dian. (2014). “Mendudukkan Istilah Kawih dan Tembang dalam Pengajaran”. Dalam Didi Sukyadi & Yadi Mulyadi (Editor), Prosiding Forum Ilmiah X (Seminar dan Lokakarya Internasional Bahasa, Sastra, Seni dan Pembelajarannya) “Kajian-kajian Mutakhir dalam Bahasa, Sastra, Seni dan Pembelajarannya untuk Memperkokoh Jati Diri Bangsa” (Kc. 34-39). Bandung: FPBS UPI.

Hernawan, Dedy. (2003). Pengantar Karawitan Sunda. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional (P4ST) UPI.

Isnendes, Retty. (2010). Teori Sastra. Bandung: JPBD FPBS UPI.

Kurniawan, Aris. (2014). “Kajian Historis dan Filosofis Kujang”. Jurnal Itenas Rekarupa.Pp.1-40.

Moriyama, Mikihiro. (2015). “Perbandingan Pendidikan Karakter antara Daerah Sunda di Indonesia dan Jepang”. Dalam Ruhaliah (Editor). Pendidikan Karakter dalam Budaya Sunda dan Jepang: Sebuah Kajian Perbandingan (Character Education in the Sundanese and Japanese

Cultures: A Comparating Study) (Kc.110-125). Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Mustappa, Abdullah. (2014). Wirahma Sajak. Jakarta: Pustaka jaya.

Ruhaliah. (2015). “Pendidikan Karakter dalam Sastra Sunda Klasik”.

Dalam Ruhaliah (Editor). Pendidikan Karakter dalam Budaya Sunda dan Jepang: Sebuah Kajian Perbandingan (Character Education in the Sundanese and Japanese Cultures: A Comparating Study) (Kc.41-61). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suryalaga, Hidayat. (2009). Kasundaan Rawayan Jati. Bandung: Yayasan Nur Hidayah.

Tamsyah, Budi Rahayu. (1996). Pangajaran Basa Sunda. Bandung: CV. Pustaka Setia.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v7i1.3392

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 LOKABASA



View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.