MOTOR Reading Tools

This research is based on the existence of vehicle conversion activities from combustion motorcycles to electricity. Several parts were replaced or customized during the conversion process. Therefore, an analysis of their quality was required to ensure that the converted vehicles were safe to drive, through a safety analysis. The purpose of this study is to analyze the forces that occur in the rear axle of the White Horse EVO 1 electric car, as well as evaluate the safety factor of the axle against static loads on the vehicle. The method used is descriptive quantitative with a field experiment approach equipped with manual calculations based on engineering mechanics. The calculation results showed that the safety factor values obtained on the left and right axes were 1.25 and 1.28 respectively. This value indicates that the shaft is in a safe condition for static use. The safety factor value obtained shows that the vehicle's wheel shaft is at the minimum limit of structural feasibility. Although the shaft is still relatively safe in static conditions, the safety factor value close to 1.0 indicates high material efficiency but with a very thin margin of safety.

Penelitian dilatarbelakangi oleh adanya kegiatan konversi kendaraan dari motor bakar menjadi listrik. Terdapat beberapa suku cadang yang diganti atau custom pada proses konversi tersebut. Oleh karena itu, diperluka anlisis akan kualitasnya agar kendaraan yang dikonversi aman untuk dikendarai, yaitu melaui analisis keselamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gaya-gaya yang terjadi pada poros roda belakang Mobil Listrik White Horse EVO 1, serta mengevaluasi faktor keselamatan (safety factor) poros terhadap beban statis pada kendaraan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif melalui pendekatan eksperimen lapangan yang dilengkapi perhitungan manual berbasis mekanika teknik. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai safety factor yang diperoleh pada poros kiri dan kanan masing-masing yaitu sebesar 1,25 dan 1,28. Nilai tersebut menunjukkan bahwa poros berada dalam kondisi aman untuk digunakan secara statis. Nilai safety factor yang diperoleh menunjukkan bahwa poros roda kendaraan berada pada batas minimum kelayakan struktural. Meski poros masih tergolong aman dalam kondisi statis, nilai safety factor yang mendekati angka 1,0 menandakan efisiensi material tinggi, namun dengan margin keselamatan yang sangat tipis.