PENDEKATAN EKSPLORATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SD. Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah pendekatan eksploratif, yang juga memiliki kecenderungan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen, dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Populasi dari penelitian ini yakni seluruh siswa kelas V SD di Kecamatan Cimalaka, dengan sampel siswa kelas V SDN Cimalaka II dan SDN Cilimbangan. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis, skala sikap motivasi belajar, lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa, serta angket terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi belajar siswa termasuk ke dalam kategori rendah. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan eksploratif lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional.
Kata kunci: Pendekatan eksploratif, pemecahan masalah matematis, motivasi belajar siswaFull Text:
PDFReferences
Bidarra, J. dan Olimpio, M. (2010). Exploratory learning with geodromo: design of emotional and cognitive factors within an educational cross-media experience. Journal of Research on Technology in Education, 43 (2), hlm. 171-183.
Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekjen Depdiknas.
Depdiknas. (2006). Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006. [Online]. Diakses dari: http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/Permendiknas%20No%2023%20Tahun%20 2006.pdf. [3 November 2015].
Dwirahayu, G. (2013). Pengaruh strategi pembelajaran eksploratif terhadap peningkatan kemampuan visualisasi, pemahaman konsep geometri, dan karakter siswa. [Online]. Diakses dari: http://a-research.upi.edu/disertasiview.php?no_disertasi=540. [27 Oktober 2015].
Fauziah, A. (2010). Peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematik siswa SMP melalui strategi REACT. Jurnal forum kependidikan, 30 (1), hlm. 1-2.
Haryani, D. (2011). Pembelajaranmatematika dengan pemecahan masalah untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. [Online]. Diakses dari: http://eprints.uny.ac.id/7181/1/PM-16%20-%20Desti%20Haryani.pdf. [2 November 2015].
Hasanah, O. U. (2015). Peningkatan kemampuan literasi dan disposisi matematis siswa SMP melalui pendekatan pembelajaran Model Eliciting Activities (MEA). [Online]. Diakses dari: http://digilib.uin-suka.ac.id/17953/2/11600027_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf. [3 No- vember 2015].
Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran: Isu-isu metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maulana. (2011). Dasar-dasar keilmuan dan pembelajaran matematika sequel 1. Tidak diterbitkan.
Ruseffendi, E. T. (1990). Pengajaran matematik modern dan masa kini untuk guru dan PGSD D2. Bandung: Tarsito.
Sagala, S. (2006). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Shodiq, L. J., Dafik, dan I Made. T. (2015). Analisis soal matematika TIMSS 2011 dengan indeks kesukaran tinggi bagi siswa SMP. [Online]. Diakses dari: http://repository.unej.ac.id /bitstream/handle/123456789/62569/Artikel%20Semnas%202015%20Lukman%20%2b%20S ertifikat.pdf?sequence=1. [20 April 2016].
Van de Walle, J. A. (2008). Matematika sekolah dasar dan menengah jilid 2. Jakarta: Erlangga.
DOI: https://doi.org/10.23819/pi.v1i1.3046
Refbacks
- There are currently no refbacks.