PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS LOKAL SUKU ASMAT DALAM MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA

Fani Julia Putri

Abstract


Dalam era globalisasi kini, masyarakat harus mampu menganalisis dan membuat solusi atas permasalahan yang terjadi, salah satunya terkait dengan komunitas lokal. Kemampuan berpikir tersebut masuk ke dalam tahapan terakhir pemikiran tingkat tinggi yakni kreatif. Kegiatan kreatif yang dimaksud adalah menghasilkan karya. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting di dalamnya. Oleh sebab itu, perlu adanya pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran sosiologi. Tujuan penelitian ini mengkaji proses pembelajaran pemberdayaan komunitas lokal suku Asmat dan pengaruhnya dalam meningkatkan berpikir kritis serta kreatif siswa. Pendekatan ini digunakan untuk memahami pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas lokal secara komprehensif. Dalam penelitian digunakan teknik pengumpulan data berupa cara observasi, studi literatur dan catatan lapangan. Penelitian ini menghasilkan dua pembahasan penting, di antaranya: Pertama, Pemberdayaan yang dapat dilakukan terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Perencanaan dilakukan dengan cara membagi siswa ke dalam sembilan kelompok ahli disertai tugas-tugas tertentu. Tahap pelaksanaan berupa presentasi dan demonstrasi hasil inovasi siswa, sedangkan dalam tahap terakir, tahap penilaian dilakukan oleh berbagai pihak. Kedua, Pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas lokal ini dapat meningkatkan berpikir kritis dan kreatif siswa terlihat dari hasil inovasi siswa setelah bereksperimen serta diskusi. Selain itu, terbangun pula sikap mandiri dan jiwa pengusaha dengan adanya dana usaha dan pemasaran komunitas lokal. Pemanfaatan elektronik dalam mempublikasikan karya siswa merupakan salahsatu langkah nyata di abad 21 ini dalam meningkatkan produktivitas dan pemasarannya agar tetap lestari dan adaptif sesuai dengan perkembangan zaman.


References


Fansuri, H. (2012). Globalisasi, Post-Modernisme Amirin, T. M. (2012). Implementasi Pendekatan Pendidikan Multikultural Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal Di Indonesia, 1, 1–16.

Bachtiar Alam. (1998).

Cheng, Y. C. (2002). Fostering Local Knowledge and Wisdom in Globalized Education : Multiple Theories 1–36.

Deden. (2015). Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran Ekonomi 98– 107 Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015.

H.M Zainudin, Hadi Mustofa, D. S. hakam. (2014). Membentuk Karakter Inquiri.pdf.

Kawuryan, S. P . (2010). Mendekatkan Siswa Dengan Kearifan Budaya Lokal Melalui Melalui Ips Di Sekolah Dasar, 1–14.

Priyatna, A. (2007). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Prespektif Pengukuran Keberdayaan Komunitas Lokal.

Globalisasi Dan

Perspektif Teori Kebudayaan1, 5(Antropologi), 1–11.

Sarwinda, W. (2012). Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS, 1–5.

Solang, D. J. (2003). Latihan Keterampilan Intelektual Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Secara Kreatif, 35–42.

Wuri Wuryandani, M. P. (2010). Integrasi Nilai- Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran

Untuk Menanamkan Nasionalisme Di

Sekolah Dasar, 1–10.

Yoni Sunaryo. (2014). Model Pembelajaran

Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematik Siswa SMA Di Kota Tasikmalaya, 1(2), 41–51.




DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v8i1.12500

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 SOSIETAS

Creative Commons License

This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License