PERAN KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN ADIKSI PORNOGRAFI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Abstract
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa pornografi menjadi suatu permasalahan yang telah menyentuh kehidupan setiap orang tidak terkecuali anak yang masih berusia Sekolah Dasar. Sebagai pihak yang memiliki tugas penting bagi tumbuh kembang anak, keluarga memiliki peran dan fungsi yang tidak bisa dihilangkan atau lepas dari kehidupan anak bahkan sampai mereka berusia dewasa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan penjelasan dan gambaran mengenai peran keluarga dalam suatu upaya pencegahan adiksi pornografi kepada anak usia Sekolah Dasar di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pada pelaksanan penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik observasi partisipan, wawancara secara mendalam, studi dokumentasi dan studi literatur. Objek pada penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) sebagai informan pokok dan anak-anak dalam keluarga tersebut sebagai informan pangkal. Adapun hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Orang tua melakukan sosialisasi sebagai pengetahuan awal kepada anak seperti informasi mengenai bahaya pornografi dan pendidikan seks. (2) Terdapat berbagai faktor baik secara internal maupun eksternal yang dapat menyebabkan terjadinya adiksi pornografi pada anak usia Sekolah Dasar. (3) Penanggulangan dilakukan kepada anak yang telah terpapar pornografi untuk mencegah anak dari adiksi pornografi. Terdapat berbagai upaya yang dilakukan oleh keluarga untuk melindungi dan mencegah setiap anggota dalam keluarga terutama anak dari bahaya pornografi. Dari setiap upaya yang dilakukan oleh keluarga hal ini tidak terlepas dari kendala-kendala yang muncul pada saat proses pencegahan tersebut.
Full Text:
PDFReferences
Buku
Handayani, Sarah. (2005). Bekal Pendidikan Seks Buat Si Buyung. Jakarta: Majalah Ummi
Kastlemen, B, Mark. (2016). The New Drug of The New Millenium. Bekasi: Yayasan Kita dan Buah Hati
Reiss dan Halstead. (2006). Pendidikan Seks Bagi Remaja: dari Prinsip ke Praktik. Yogyakarta: Alenia Press
Ritzer, George. (2014). Teori Sosiologi (dari sosiologi klasik sampai perkembangan terakhir postmodern). Jakarta: Pustaka Pelajar
Setiadi,M,E & Kolip, U. (2010). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Prenada Media Group
Sunarti & Suhardi. S. (2009). Sosiologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan
Jurnal
Kartinah, E. (2011). Pornografi , Candu Perusak Otak. Media Indonesia, (April), 2011.
Puspitawati, S.(2013). Konsep dan Teori Keluarga. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia- Institut Pertanian Bogor
Indonesia . PT IPB Press . Bogor . Komunikasi Pembangunan, (Zeitlin 1995), 1–16.
Rakhmawati, I. (2015). Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak. Jurnalbimbingan Konseling Isla, 6(1), 1–18. https://doi.org/10.21043/kr.v6i1.1037
Roqib, M. (2008). Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, 13(2), 271–286. Retrieved from http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/ind ex.php/insania/article/view/298
Internet
Lokadata (2012). Jumlah Penduduk dan Anak
Usia 0-17 Tahun. [online]. Tersedia: https://lokadata.beritagar.id/chart/previ ew/jumlah-penduduk-dan-anak-usia-0- 17-tahun-juta-jiwa-2000-2015- 1511234597 [1 Maret 2018]
Yayasan Kita dan Buah Hati. (2017). Panduan Melindungi Anak dari Konten Pornografi. [online]. Tersedia:
http://kitadanbuahhati.co/panduan- melindungi-anak-dari-konten- pornografi-gratis/ [21 Februari 2018]
DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v8i2.14595
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 SOSIETAS
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License