Akulturasi Budaya – Agama Serta Keselarasan Dalam Budaya Sesajen Di Kampung Cipicung Girang
Abstract
Akulturasi antara adat dengan agama di Indonesia tidak dapat dipisahkan, karena budaya lokal dan tradisi tersebut sudah mengakar. Agama Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia menjadi salah satu agama yang dijadikan sebagai perpaduan antara agama dengan budaya. Praktik dalam kehidupan dapat menjembatani adat dan agama sehingga akan lahir sesuatu yang baru. Tujuan penelitian ini ialah 1) menganalisis kebudayaan sesajen, 2) adaptasi serta penerimaan budaya yang disandingkan dengan agama,, 3) menganalisis sesajen sebagai akulturasi budaya, 4) menemukan model akulturasi. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif pendekatan kualitatif, intrumen penelitian ini menggunakan observasi partisipasif, catatatan lapangan dan wawancara mendalam. Observasi pada hari Kamis Tanggal 18 April 2019. Partisipatan dilakukan 1 hari mulai pukul 18.00 WIB, dan wawancara yang mendalam beberapa kali. Catatan lapangan pukul 16.00 WIB dan wawancara mendalam dengan salah satu sesepuh,masyarakat, remaja, serta tokoh agama. Hasil penelitian menunjukkan 1) budaya sesajen mulai luntur seiring berkembangnya zaman,serta tidak diminati oleh kalangan muda., 2) Penampilan sesajen pun sangat sederhana dengan balutan kopi,rujak,rokok,bara api dll. 3) model pelestarian dengan cara menurunkan ilmunya ke genersi selanjutnya. Dengan demikian Kebudayaan sesajen menjadi akulturasi budaya yang terjadi oleh dua aspek Budaya dan Agama yang dianutnya dan tidak ada unsur kemusyrikan melainkan bermuhasabah dengan keagungan Alloh Tuhan yang maha kuasa.
Full Text:
UntitledReferences
Alkaf, Mukhlas. 2013. Berbagai Ragam Sajen Pada Pementasan Tari Rakyat dalam Ritual Selametan. Gelar: Jurnal Seni Budaya. Volume 11 (No 2): 211-223. Journal (online). dalam http://jurnal.isiska.ac.id/index.php/gelar/article/ view/1469/0 (diakses 25 Maret 2017)
Baron, A. Robert & Bryne Donn. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga
Hanyaturroufah. (2013). “Ritual Sesaji Sebagai Bentuk Persembahan Untuk Kanjeng Ratu Kidul Di Desa Karangbolong Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen”. Vol. 03 / No. 05 / November 2013. HAL 20-13.
Idham Rizkiawan, Meda Wahini. (2017). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat Tentang Makna Sesajen Pada Upacara Bersih Desa”. e-journal Boga, Volume 5, No. 2, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 11 – 17.
Ika Surya,Widya, dkk. “Arti Material Sesajen Perkawinan Adat Jawa Di Desa Mataram Baru Lampung Timur”. FKIP Unila
Khomsahrial Romli (2015). “Akulturasi Dan Asimilasi Dalam Konteks Interaksi Antar Etnik”. Ijtimaiyya, Vol. 8, No. 1.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Ni made kartika, Rahayu Dewi. (2013). “Kajian Ragam Dan Makna Sesajen Pada Upacara Perang Tipat Bantal Di Desa Kapal Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Provinsi Bali”. Ejournanl boga. Volume 2, nomor 1, tahun 2013, edisi yudisium periode Februari 2013, hal 118 – 126.
Reqno, Kadek, A.P. (2013) Hubungan Antara Identitas Sosial dan Konformitas dengan Perilaku Agresif pada Suporter Sepakbola Persisam Putra Samarinda. [Jurnal] 1(3) 241254.
Ria Putri Susanti.(2018). “Makna Simbolik Sesajen Dalam Kesenian Tradisional Kuda Lumping Sanggar Karya Budaya Di Desa Kemuning Muda Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak”. JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v9i1.19579
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 SOSIETAS
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License