Fenonema Victim Blaming pada Mahasiswa terhadap Korban Pelecehan Seksual

Bunga Suci Shopiani, Wilodati Wilodati, Udin Supriadi

Abstract


Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk victim blaming, faktor yang melatarbelakangi terjadinya victim blaming dan dampak victim blaming pada korban pelecehan seksual. Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dengan subjek penelitian Mahasiswa korban pelecehan seksual, Mahasiswa pelaku Victim blaming dan Civitas Akademic Universitas Pendidikan Indonesia, teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini ditemukan adanya victim blaming yang berbentuk korban disalahkan cara berpakaian, cara bergaul dan situasi korban dilecehkan selain itu kerap kali korban direndahkan dengan komentar buruk.


Full Text:

PDF

References


Ahmadi, D. (2008). Interaksi simbolik: Suatu pengantar. MediaTor (Jurnal Komunikasi), 9(2), 301-316.

Astuti, S. W., Pradoto, D., dan Romaria, G. (2019). Victim blaming kasus pelecehan seksual (studi netnografi pelecehan seksual terhadap Via Valen di Instagram). Promedia, 5(1), 145–165.

Hidayana, I. (2013). Budaya seksual dan dominasi laki-laki dalam perikehidupan seksual perempuan. Yayasan Jurnal Perempuan, 18(2), 57-68.

Noviana, I. (2015). Kekerasan seksual terhadap anak: dampak dan penanganannya. Sosio Informa, 1(1), 13-28.

Restikawasti, A. E. (2019). Alasan perempuan melakukan victim blaming pada korban pelecehan seksual. Journal of Civics and Moral Studies, 4(1), 10-20.

Santoso, B. A., dan Bezaleel, M. (2018). Perancangan komik 360 sebagai media informasi tentang pelecehan seksual cat calling. ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Multimedia, 4(1), 14-24.

Siregar, N. S. S. (2012). Kajian tentang interaksionisme simbolik. Perspektif, 1(2), 100-110.

Sulandjari, R. (2012). Kekerasan gender dalam blaming the victim pada media. Majalah Ilmiah Universitas Pandanaran, 10(23), 1-26.

Tomasello, J. (2013). Sexual harassment and objectivity: Why we need not ask women if they are victims. Stance: An International Undergraduate Philosophy Journal, 6(2), 7-14.

Triwijati, N. E. (2007). Pelecehan seksual: Tinjauan psikologis. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 4, 303-306.

Wiasti, N. M. (2017). Mencermati permasalahan gender dan pengarusutamaan gender (PUG). Sunari Penjor: Journal of Anthropology, 1(1), 29-42.

Sari, A. A., dan Sularto, R. B. (2019). Kebijakan formulasi kekerasan seksual terhadap istri (marital rape) berbasis keadilan gender di Indonesia. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 1(1), 117-127.

Wulandari, E. P., & Krisnani, H. (2020). Kecenderungan menyalahkan korban (victim-blaming) dalam kekerasan seksual terhadap perempuan sebagai dampak kekeliruan atribusi. Share: Social Work Journal, 10(2), 187-197.




DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v11i1.36089

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 SOSIETAS

Creative Commons License

This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License