POTENSIALITAS PUISI BITHOQOH HAWIYAH KARYA MAHMUD DARWISH: MENILIK POLITIK KEDAULATAN NEGARA PALESTINA
M. Hafidzulloh, S.M M. Hafidzulloh, S.M, Aprinus Salam
Abstract
Mahmud Darwish adalah penyair Arab berkebangsaan Palestina yang menyuarakan kebebasan dan kritik terhadap konflik Palestina-Israel melalui karya-karya sastranya. Sebuah karya sastra berpotensi memberikan kontribusi nyata untuk meneguhkan kedaulatan suatu Negara-bangsa. Puisi Bithoqoh Hawiyahmerupakan karya fenomenal Mahmud Darwish yang mencerminkan identitas kebangsaan dan bentuk representatif warga untuk tetap mempertahankan kedaulatan Negara Palestina akibat invansi Negara Israel. Penelitian ini bertujuan mengungkap potensialitas dalam puisi Bithoqoh Hawiyah Mahmud Darwis. Puisi Bhitoqoh Hawiyah menghadapkan reduksi kehidupan ‘politis’ warga dalam kedaulatan Negara dengan kemerdekaan Negara yang imajiner. Potensialitas ditransformasikan secara aktual dalam karya sastra sebagai gambaran kehidupan manusia dengan motif untuk berdialektika dengan kenyataan. Kritik puisi Bithoqoh Hawiyah dieksplorasi lebih jauh melalui perspektif filsafat politik Giorgio Agamben, yang membentuk konsepsi tentang potensialitas politik warga, negara dan kedaulatannya. Potensialitas dalam puisi Bhitoqoh Hawiyah diasumsikan memiliki dualitas yang koheren dengan impotensialitasnya. Impotensialitas bekerja dalam ranah potensi penangguhan untuk menanggalkan nilai-nilai negatif yang terbingkai dari penjarahan Israel. Karena itu, artikel ini menunjukkan bahwa puisi Bithoqoh Hawiyah merupakan bentuk kritik terhadap berbagai peristiwa sosial-politik yang terjadi antara Palestina dan Israel, dan sebagai pengalaman kolektif warga Palestina untuk mengukuhkan kemerdekaan mereka.