PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses pengembangan modul berbasis pendekatan kontekstual untuk pembelajaran menulis teks anekdot yang valid, praktis, dan efektif untuk siswa kelas X. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah 4-D (pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran). Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 1 Painan dengan jumlah siswa 32 orang. Proses pengembangan ini menghasilkan produk berupa modul berbasis pendekatan kontekstual untuk pembelajaran menulis teks anekdot yang valid, praktis dan efektif. Nilai validitas modul secara keseluruhan adalah 86,46% dengan kategori sangat valid. Nilai praktikalitas diperoleh melalui tiga cara, penilaian dari guru sebesar 87,72% dengan kategori sangat praktis, penilaian dari siswa sebesar 94,27% dengan kategori sangat praktis, dan penilaian aktivitas siswa sebesar 89,69% dengan kategori sangat praktis. Penilaian keefektifan modul diperoleh melalui dua cara, penilaian tes kognitif adalah 87,81 dengan predikat A, penilaian tes psikomotor adalah 86,32 dengan predikat A, dan penilaian sikap adalah 91,67 dengan kategori A. Berdasarkan hasil pengolahan tersebut dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual dapat membantu siswa pada pembelajaran menulis teks anekdot.
This research aims to describe the process of developing a module based on contextual approach for writing a valid, practical, and effective anecdotal text for grade X students. This is a research development inquiry, which adopted a 4-D model (define, design, develop, and disseminate). The study involved 32 grade X students of SMAN 1 Painan. The development process produced a contextual approach-based module for learning how to write a valid, practical, and effective anecdotal text. The overall validity of the module is 86, 46%. Meanwhile, the score for practicality was obtained in three ways: teachers’ assessment (87, 72%), students’ assessment (94, 27%) and an evaluation based on students’ activities (89, 69%). The effectiveness of the module was assessed based on a number of tests, with a score of 87, 81 for cognitive test (A), a score of 86, 32 for psychomotor test (A), and 91, 67 for students’ attitudes (A). Based on these results, it can be concluded that contextual approach-based module can assist students in learning how to write anecdotal texts.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alias, N, DeWitt, D, Rahman, M.N.A, Gelamdin, R.B, Rauf, R.A.A, & Siraj, S. (2014). Effectiveness of the biology PtechLS module in a Felda Science Centre. Malaysian Online Journal of Edication Technologi, 2(4).
Çopur, D. S. (2008). Using anecdotes in language class. English Teaching Forum. No.1. pp. 34-40.
Doyin, M. (2006). Corak anekdot Indonesia. Jurnal Litera, 5(1), 80-92.
Fatimah, N. (2013). Teks anekdot sebagai sarana pengembangan kompetensi bahasa dan karakter siswa. FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Prosiding Seminar Nasional, pp.215-238. Diakses dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/3335.
Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia.
Ibda, F. (2015). Perkembangan kognitif: teori Jean Piaget. Intelektualita, 3(1), 27-38.
Johnson, E. (2010). Contextual teaching and learning: menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasyikan dan bermakna. Terjemahan Ibdu Setiawan. Bandung: MLC.
Kemendikbud. (2015). Bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik: buku siswa kelas X SMA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurniati, K. Y. S., Sabandar, J., & Herman, T. (2015). Mathematical critical thinking ability through contextual teaching and learning approch. IndoMS-JME, 6(1), 53—62.
Luxemburg, J.V.(1986). Pengantar ilmu sastra. Jakarta: Gramedia.
Prastowo. (2014). Pengembangan bahan ajar tematik: tinjauan teoritis dan praktik. Jakarta: Kencana.
Riduwan. (2012). Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rochmad. (2012). Desain model pengembangan perangkat pembelajaran matematika. Jurnal Kreano Jurusan Matematika FMIPA UNNES, 3(1), 59-72.
Sobandi. (2014). Mandiri bahasa Indonesia untuk SMA dan MA kelas X 2013. Jakarta: Erlangga.
Suryanta, A. (2014). Bupena bahasa Indoensia SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Thiagarajan, S. (1974). Instructional development for training teacher of exceptinal children: a sourcebook: Indiana: Indiana University.
Trianto. (2012). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: Kencana.
Yulastri, A., Hidayat, H., Genefri, Islami, S., & Edya, F. (2017). Developing an entreprenuership module by using product-based learning approach in vocational education. International Journal of Environmental & Science Education, 12(5), 1097-1109.
Wahyuni, T., Suwandi, S., Slamet., St. T., & Andayani. (2015). The implementation of contextual approach in solving problems understanding syntax: sentence Indonesian at Universities in Surakarta, Indonesia. Journal of Education and Practice, 5(30), 188-201
DOI: https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i2.9662
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312
JPBS is published by:
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (Faculty of Language and Literature Education), Universitas Pendidikan Indonesia,
in cooperation with
TEFLIN, and APPBIPA