PENGAWETAN DAN DAYA TERIMA SAUS NANAS SEBAGAI OLEH-OLEH KHAS SUBANG

Nauroh Nadzhifah, Atat Siti Nurani, Ai Mahmudatussa'adah

Sari


Kabupaten Subang memiliki banyak potensi alam di berbagai bidang seperti pertanian, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Salah satu produk unggulan Kabupaten Subang di bidang hortikultura dan komoditas utamanya adalah buah nanas. Hasil panen buah nanas di Kabupaten Subang sangat banyak, namun belum termanfaatkan secara maksimal. Untuk memanfaatkan hasil panen buah nanas secara maksimal, maka buah nanas perlu diolah menjadi sebuah produk yang inovatif yaitu dengan mengolahnya menjadi saus nanas. Saus nanas bisa dijadikan sebagai alternatif oleh-oleh khas Subang, namun umur simpan saus nanas hanya bertahan dalam waktu yang relatif singkat yaitu sekitar 7-10 hari, maka dari itu perlu upaya untuk membuat umur simpan saus nanas agar lebih tahan lama yaitu dengan cara pengawetan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan metode mengawetkan saus nanas yang paling efektif, mengetahui umur simpan saus nanas, dan menganalisis daya terima saus nanas pada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental yaitu dengan memperbaiki langkah pembuatan saus nanas yang pada awalnya potongan buah nanas ditambahkan pada 5-10 menit terkahir sebelum saus nanas matang, kemudian diubah dengan memasukan potongan nanas saat saus nanas mulai mendidih. Setelah saus nanas matang dilakukan pengecekan pH, kemudian ditambahkan pengawet berupa natrium benzoat dengan takaran 500 mg/Kg saus nanas. Selanjutnya diuji masa simpannya di lab dan dihasilkan masa simpan saus nanas selama 7 bulan 1 hari. Saus nanas dengan penambahan natrium benzoat dapat diterima dan disukai oleh masyarakat.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet.

Estiasih, T., dkk. (2015). Komponen Minor dan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamdiyati, Y. (2017). Pertumbuhan dan Pengendalian Mikroorganisme II. Universitas Pendidikan Indonesia.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian. (2016). Outlook Nenas. Jakarta: Kementrian Pertanian.

Puspitasari, R. (2011). Profil Natrium Benzoat. Palangkaraya.

Suprayitno, E. (2017). Dasar Pengawetan. Malang: UB Press.

Wijaya, Y. A. (2013). Asam Benzoat dan Natrium Benzoat. Semarang.




DOI: https://doi.org/10.17509/boga.v8i2.21955

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.