Indigenous knowledge in Indonesia curriculum development: Literature review of Indonesia's education policy

Nurbaya Pulhehe

Abstract


Indigenous knowledge is defined as traditional knowledge, ecological knowledge, and indigenous society science that has existed throughout history and continues to be inherited from generation to generation. One of the fulfillments of indigenous people's education rights in Indonesia is the existence of some policies implemented related to indigenous knowledge and other values. This article aimed to explore how indigenous knowledge contributes to the curriculum development of Indonesia. A literature review was conducted on several of Indonesia’s education policies and some studies on implementing each policy. The result shows that indigenous knowledge can also advance broader public education goals. Even though some implementations were not as standard as the target, it should be realized that the policy has made, for instance, the special education services (PLK), the local curriculum that covers the native language, which is part of indigenous knowledge established, have a huge impact on the indigenous community. Then, the current policy for revitalizing native languages in Kurikulum Merdeka Episode 17 in 2022 has been in line to advance and develop the cultural identities of Indigenous people in Indonesia.

 

Abstrak

Pengetahuan adat didefinisikan sebagai pengetahuan tradisional, pengetahuan ekologi, dan ilmu masyarakat adat yang telah ada sepanjang sejarah dan diwariskan dari generasi ke generasi. Bentuk implikasi hak pendidikan bagi masyarakat adat di Indonesia adalah adanya kebijakan-kebijakan yang diterapkan terkait dengan pengetahuan adat dan nilai-nilai lainnya. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pengetahuan adat menjadi bagian dalam pengembangan kurikulum Indonesia. Sebuah tinjauan literatur digunakan untuk menganalisis beberapa kebijakan pendidikan Indonesia yang berlaku dan penelitian lainnya terkait implementasi dari masing-masing kebijakan. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan adat dapat meningkatkan tujuan pendidikan yang lebih luas. Meskipun beberapa implementasi hasil kebijakan tersebut tidak terlaksana sesuai target. Tetapi, perlu dipahami bahwa kebijakan yang telah dibuat, seperti, adanya layanan pendidikan khusus (PLK), kurikulum muatan lokal yang mencakup bahasa daerah sebagai bagian dari pengetahuan adat, memiliki dampak besar pada masyarakat adat. Kemudian, adanya kebijakan revitalisasi bahasa daerah dalam Kurikulum Merdeka episode 17 pada tahun 2022 juga telah sejalan dengan tujuan untuk memajukan dan mengembangkan identitas budaya dari masyarakat adat di Indonesia.

Kata Kunci: Kebijakan kurikulum; pendidikan masyarakat adat; pengetahuan adat


Keywords


Curriculum policy; Indigenous education; indigenous knowledge

References


Andriyus, A., Febrian, R. A., Handrisal, H., & Adni, D. F. (2021). Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) oleh pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis. Kemudi: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(1), 63-74.

Angraeni, D. (2020). Peran kurikulum muatan lokal dalam melestarikan bahasa Daerah (Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah). Satya Sastraharing: Jurnal Manajemen, 4(2), 1-14.

Ansloos, J., Day, S., Peltier, S., Graham, H., Ferguson, A., Gabriel, M., & DuPré, L. (2022). Indigenization in clinical and counseling psychology curriculum in Canada: A framework for enhancing Indigenous education. Canadian Psychology/Psychologie canadienne, 63(4), 1-15.

Asyafiq, S. (2019). Strategi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di era global berbasis Pendidikan Ekonomi Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 28(1), 18-30.

Biantoro S., Setiawan B. (2021). Building inclusive education: Contextual education of indigenous societies in Indonesia. Kebudayaan, 16(2), 1-12.

Dyment, J. E., & Downing, J. J. (2020). Online initial teacher education: A systematic review of the literature. Asia-Pacific Journal of Teacher Education, 48(3), 316-333.

Erhan, H., Asri, S., & Santosa, A. (2022). Implementasi program pemberdayaan komunitas adat terpencil di Desa Pinang Jatus Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. Journal Publicuho, 5(4), 1329-1342.

Gunawan, J. (2021). Studi rekognisi masyarakat adat di Amerika dan Indonesia. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, 5(2). 1-12.

Gustianingsih, D. P., Simatupang, G. L. L., & Sushartami, W. (2021). Conscientization dalam praksis site-specific performance komunitas Semesta Tari di NuArt Sculpture Park Bandung. Kebudayaan, 16(2), 1-12.

Herman, A. (2023). Penguatan pendidikan karakter pada komunitas adat Dayak Meratus: Penguatan pendidikan karakter pada komunitas Adat Dayak Meratus. An-Nafis: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan, 2(1), 1-18.

Hukmi, R., & Khasri, M. R. K. (2023). The epistemic status of indigenous knowledge: A socio-epistemological approach. Digital Press Social Sciences and Humanities, 9(1), 1-15.

Januar, E. (2020). The use of carano comic as a media of cultural literacy in elementary school. Education Journal, 2(1), 1-12.

Kadir, M. A., & Murray, A. (2019). Resource nationalism in the law and policies of Indonesia: A contest of state, foreign investors, and indigenous peoples. Asian Journal of International Law, 9(2), 298-333.

Kholiq, A., Mutohar, A., & Sumintono, B. (2022). The tribal education in Indonesia: Detribalization challenges of Samin Tribe. Cogent Education, 9(1), 1-12.

Mashoko D. (2022). Indigenous artefacts and physics curriculum: Teaching science as a cultural way of knowing. Cultural Studies of Science Education, 17(3), 863-874.

Matsekoleng, T. K., Mapotse, T. A., & Gumbo, M. T. (2023). The role of indigenous games in education: A technology and environmental education perspective. Diaspora, Indigenous, and Minority Education, 1(2), 1-15.

Maulida, S. N., Khoirunnisa, N. S., Novitasari, S., Rohamah, E. S., & Damayanti, I. S. (2021). Kebutuhan belajar masyarakat adat dalam kebijakan pendidikan. Cejou: Center of Education Journal, 2(2), 23-29.

Maxwell, J., Lowe, K., & Salter, P. (2018). The re-creation and resolution of the problem of Indigenous education in the Aboriginal and Torres Strait Islander cross-curriculum priority. The Australian Educational Researcher, 45, 161-177.

Nesterova Y., Jackson L. (2021). Introduction to the special issue (indigenous education in urban settings): Critical examinations and meaningful responses. Diaspora, Indigenous, and Minority Education, 16(1), 1-5.

Nugroho, W., Sumarmi, S., & Ramli, M. (2021). Implementasi suplemen bahan ajar berbasis kearifan lokal pada subtema jenis-jenis pekerjaan. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 6(6), 932-939.

Nurwahyuliningsih, E., Nulhaqim, S. A., & Rachim, H. A. (2022). Pemberdayaan komunitas adat terpencil suku anak dalam melalui program pendidikan. Aliansi: Jurnal Politik, Keamanan, dan Hubungan Internasional, 1(3), 59-64.

Prest, A., Goble, J. S., Vazquez-Cordoba, H., & Tuinstra, B. (2021). Enacting curriculum ‘in a good way: Indigenous knowledge, pedagogy, and worldviews in British Columbia music education classes. Journal of Curriculum Studies, 53(5), 711-728.

Saputra, M. F., Taufik, M. I., Syadiah, H. T., Fadila, N., Hafiza, N., & Rezkiana, F. (2022). Peta aset budaya pada masyarakat Desa Watunonju. Menara Kearifan: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 151-163.

Sonia, T., & Sarwoprasodjo, S. (2020). Peran lembaga adat dalam pelestarian budaya masyarakat adat Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (JSKPM), 4(1), 113-124.

Suarta, I. M., Noortyani, R., Yarsama, K., & Adhiti, I. A. I. (2022). The role of teachers’ indigenous knowledge and cultural competencies in enhancing students’ engagement and learning outcomes. Journal of Ethnic and Cultural Studies, 9(1), 244-264.

Thaariq, Z. Z. A., Yulianto, M. F., & Nurdiyanto, R. (2023). Construction of an Adaptive Blended Curriculum (ABC) model in implementing local content curriculum. Inovasi Kurikulum, 20(2), 177-192.

Triandini, E., Jayanatha, S., Indrawan, A., Putra, G. W., & Iswara, B. (2019). Metode systematic literature review untuk identifikasi platform dan metode pengembangan sistem informasi di Indonesia. Indonesian Journal of Information Systems, 1(2), 63-77.

Vass G., Hogarth M. (2022). Can we keep up with the aspirations of Indigenous education?. Critical Studies in Education, 63(1), 1-14.

Wance, M., Rifdan, R., Takdir, M., & Ferdian, A. (2023). Remote indigenous community empowerment policy in realizing public service in Darlale Village, Buru Regency. Journal of Governance, 8(1), 1-12.

Wotherspoon T., Milne E. (2020). What do indigenous education policy frameworks reveal about commitments to reconciliation in Canadian school systems?. International Indigenous Policy Journal, 11(1). 1-12.




DOI: https://doi.org/10.17509/jik.v21i1.61910

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Nurbaya Pulhehe

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Inovasi Kurikulum
Published by Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)
in collaboration with Curriculum Development Study Program
Faculty of Education - Universitas Pendidikan Indonesia
Gedung FIP UPI Lt. 9 Jl. Dr. Setiabudhi Bandung 40154


Indexed By:

SINTA   GARUDA   Crossref      DOAJ DIMENSIONS BASE   ROAD

Google Scholar

Google Scholar p. ISSN 1829-6750 | Google Scholar e. ISSN 2798-1363