The role of sex education in tackling early marriage

Sofi Mutiara Insani, Aam Sumia, Bintu Labibah, Salsa Nurahma, Syahrul Ahmad Gunawan, Adi Prehanto

Abstract


The practice of early marriage is a serious problem currently occurring. Even though marriage is everyone's right, in its implementation, you must still pay attention to applicable regulations. Education is essential in preventing early marriage, but in some cases, sex education is not widely conveyed in schools because it is considered taboo. This research was conducted to see an overview of early marriage, especially in the Pagerageung, Tasikmalaya, and how education, especially sex education, can play a role in preventing this. The method used is a qualitative research methodology with a case study approach with data collection techniques using four stages, including (1) in-depth interviews, (2) participant and non-participant observation, (3) documentation, and (4) literature review. The subjects in this research were 23 people, including government elements, community leaders, and subjects who married at an early age. Factors influencing early marriage include promiscuity, economics, culture, education, and religion. In this phenomenon, education has a role in providing adequate understanding and information to the community, especially in the Pagerageung area, so that the phenomenon of early marriage can continue to be reduced.

 

Abstrak

Praktik pernikahan usia dini menjadi masalah serius yang terjadi saat ini. Meskipun pernikahan merupakan hak setiap orang, namun dalam pelaksanaannya tetap harus memperhatikan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Pendidikan memiliki peran yang penting pada pencegahan pernikahan dini, namun pada beberapa fenomena, pendidikan seks tidak banyak disampaikan di sekolah karena dianggap tabu. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran mengenai fenomena pernikahan dini khususnya di daerah Pagerageung, Tasikmalaya dan bagaimana pendidikan khususnya pendidikan seks dapat berperan untuk mencegah hal tersebut. Adapun metode yang digunakanan adalah metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data menggunakan 4 tahapan, meliputi (1) Wawancara in depth interview, (2) Observasi Partisipan dan Nonpartisipan, (3) Dokumentasi, dan (4) Kajian Literatur. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 23 orang, meliputi elemen pemerintahan, tokoh masyarakat, dan subjek yang menikah usia dini. Faktor yang mempengaruhi pernikahan usia dini, yaitu pergaulan bebas, ekonomi, budaya, pendidikan, dan agama. Pada fenomena ini, pendidikan memiliki peran untuk memberikan pemahaman dan informasi yang memadai kepada Masyarakat, khususnya di daerah Pagerageung agar fenomena pernikahan dini dapat terus dikurangi.

Kata Kunci: Pendidikan seks; pernikahan; pernikahan usia dini; peran pendidikan; pola pendidikan seks


Keywords


Early marriage; marriage; patterns of sex education; role of education; sex education

References


Adam, G. (2019). Pendidikan seks bagi anak usia dini di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai. Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 71-78.

Ademuyiwa, I. Y., Ayamolowo, S. J., Oshinyemi, T. E., & Oyeku, K. J. (2023). Knowledge and attitude of sex education among secondary school students in south-western Nigeria: A cross-sectional study. Dialogues in Health, 2, 1-5.

Ardayani, T. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan usia dini. Jurnal Ilkes: Jurnal Ilmu Kesehatan, 11(2), 316-324.

Ariawan, S., Hasanah, B. I., & Rusmana, D. (2021). Pemahaman siswa pada program Kuliah Kerja Partisipatif dari Rumah (KKP DR). Jurnal Pengabdian Masyarakat, 17(2), 296-306.

Arikhman, N., Efendi, T. M., & Putri, G. E. (2019). Faktor yang mempengaruhi pernikahan usia dini di Desa Baru Kabupaten Kerinci. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 4(3), 470-480.

Arimurti, I., & Nurmala, I. (2017). Analisis pengetahuan perempuan terhadap perilaku melakukan pernikahan usia dini di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. The Indonesian Journal of Public Health, 12(2), 249-262.

Fadilah, D. (2021). Tinjauan dampak pernikahan dini dari berbagai aspek. Jurnal Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 14(2), 88-94.

Fatmawati, N., & Yunanto, M. (2016). Dispensasi perkawinan di bawah umur akibat hamil diluar nikah (studi di pengadilan agama demak). Diponegoro Law Journal, 5(2), 1-16.

Febriagivary, A. H. (2021). Mengenalkan pendidikan seksualitas untuk anak usia dini melalui metode bernyanyi. Jurnal CARE: Children Advisory Research and Education, 8(2), 11-19.

Fitriani, V. Y., Ismanto, H. S., & Adjie, G. R. (2022). Dampak pernikahan dini pada wanita di Desa Amongrogo Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Dimensi Pendidikan, 18(3), 91-99.

Handayani, S., Nuraini, S., & Agustiya, R. I. (2021). Faktor-faktor penyebab pernikahan dini di beberapa etnis Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 24(4), 265-274.

Indrianingsih, I., Nurafifah, F., & Januarti, L. (2020). Analisis dampak pernikahan usia dini dan upaya pencegahan di desa Janapria. Jurnal Warta Desa (JWD), 2(1), 16-26.

Maudina, L. D. (2019). Dampak pernikahan dini bagi perempuan. Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender, 15(2), 89-95.

Mullis, M. D., Kastrinos, A., Wollney, E., Taylor, G., & Bylund, C. L. (2021). International barriers to parent-child communication about sexual and reproductive health topics: A qualitative systematic review. Sex Education, 21(4), 387-403.

Musfiroh, M. R. (2016). Pernikahan dini dan upaya perlindungan anak di Indonesia. De Jure: Jurnal Hukum dan Syariah, 8(2), 64-73.

Nadar, W. (2018). Persepsi orang tua mengenai pendidikan seks untuk anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 77-90.

Oktavia, E. R., Agustin, F. R., Magai, N. M., Widyawati, S. A., & Cahyati, W. H. (2018). Pengetahuan risiko pernikahan dini pada remaja umur 13-19 tahun. Higeia: Journal of Public Health Research and Development, 2(2), 239-248.

Prameswari, A., Elvina, A., Ismah Azizah Kurinci, A., Oktaviani Fakhri, H., Ayu Purwanti, N., Ramadani, R., & Khalid. (2023). Analisis status ekonomi dan tingkat pendidikan terhadap pernikahan usia dini di Desa Kubah Sentang, Kecamatan Pantai Labu. Jurnal Ekombis Review: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 11(1), 165-174.

Raksun, A., Fahmi, A., Safira, A., Putri, N. M., Rahdyan, J. A., Arifah, A. N., ... & Sanjaya, A. (2023). Penyuluhan pencegahan pernikahan dini dan sosialisasi stunting sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Dane Rase Lombok Timur. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(3), 490-494.

Ratnasari, F., & Alias, M. (2016). Pentingnya pendidikan seks untuk anak usia dini. Jurnal Tarbawi Khatulistiwa, 2(2), 55-59.

Raya, F., Arif, S., Febriyanti, A., Salsabila, S., Handayani, A. P., & Shofiyah Aulia, S. (2022). Urgensi pendidikan tekan pernikahan dini. Dedikasi Jurnal Pengabdian Masyarakat, 15(1), 51-61.

Riany, E., Yanuarti, R., Pratiwi, B. A., & Angraini, W. (2020). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pernikahan usia dini. Joting: Journal of Telenursing, 2(2), 158-167.

Rumble, L., Peterman, A., Irdiana, N., Triyana, M., & Minnick, E. (2018). An empirical exploration of female child marriage determinants in Indonesia. BMC Public Health, 18(1), 1-13.

Rudoe, N., & Ponsford, R. (2023). Parental attitudes to school-and home-based relationships, sex and health education: Evidence from a cross-sectional study in England and Wales. Sex Education, 23, 1-18.

Sari, N. A. T. N., & Puspitasari, N. (2022). Analisis faktor penyebab dan dampak pernikahan usia dini. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 12(2), 397-406.

Saleheen, A. A. S., Afrin, S., Kabir, S., Habib, M. J., Zinnia, M. A., Hossain, M. I., Haq, I., & Talukder, A. (2021). Sociodemographic factors and early marriage among women in Bangladesh, Ghana, and Iraq: An illustration from Multiple Indicator Cluster Survey. Heliyon, 7(5), 1-8.

Siregar, F. S., & Sumanti, S. T. (2023). Komunikasi persuasif pemerintah desa dalam mengatasi pernikahan usia dini pada masyarakat Desa Perlabian Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Jurnal Indonesia: Manajemen Informatika dan Komunikasi, 4, 1181-1188.

Shufiyah, F. (2018). Pernikahan dini menurut hadis dan dampaknya. Jurnal Living Hadis, 3(1), 47-70.

Syalis, E. R., & Nurwati, N. (2020). Analisis dampak pernikahan dini terhadap psikologis remaja. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 3(1), 29-38.

Tampubolon, E. P. L. (2021). Permasalahan perkawinan dini di Indonesia. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 2(5), 738-746.

Yanti, Y., Hamidah, H., & Wiwita, W. (2018). Analisis faktor penyebab dan dampak pernikahan dini di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak. Jurnal Ibu dan Anak, 6(2), 96-103.

Yusanto, Y. (2020). Ragam pendekatan penelitian kualitatif. Journal of Scientific Communication (JSC), 1(1), 1-13.

Zhuravleva, O., & Helmer, J. (2023). Teachers’ perceptions and attitudes around the possible implementation of sex education in schools: Views from teachers in Kazakhstan’s Karaganda Region. Sex Education, 23, 1-18.




DOI: https://doi.org/10.17509/jik.v21i1.63079

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Sofi Mutiara Insani, Aam Sumia, Bintu Labibah, Salsa Nurahma, Syahrul Ahmad Gunawan, Adi Prehanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Inovasi Kurikulum
Published by Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)
in collaboration with Curriculum Development Study Program
Faculty of Education - Universitas Pendidikan Indonesia
Gedung FIP UPI Lt. 9 Jl. Dr. Setiabudhi Bandung 40154


Indexed By:

SINTA   GARUDA   Crossref      DOAJ DIMENSIONS BASE   ROAD

Google Scholar

Google Scholar p. ISSN 1829-6750 | Google Scholar e. ISSN 2798-1363