MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA

Iim - Karimah

Abstract


Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara sastra siswa. Melalui penggunaan media boneka  para siswa dimotivasi untuk berani menampilkan karya mereka sebagai bentuk kreativitas. Metode penelitian dilakukan melalui prosedur penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus pembelajaran. Masing-masing siklus pembelajaran terdiri dari tiga langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Peningkatan kemampuan berbicara sastra siswa SMPN 1 Baleendah sebesar 6,49%. Pada siklus satu rata-rata perolehan nilai bercerita siswa dengan alat peraga yaitu 77 dan pada siklus dua rata-rata nilai siswa yaitu 82. Adapun peningkatan hasil belajar siswa di siklus satu sebesar 51,1%. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa di siklus dua sebesar 27,1%. Rata-rata nilai hasil postest di siklus satu sebesar 64,9 sedangkan di siklus dua menjadi 86,1. Rata-rata nilai hasil pretest di siklus satu sebanyak 46,4 sedangkan di siklus dua menjadi 69,6. Para siswa sebanyak 84,09% menyatakan suka terhadap pembelajaran bercerita dengan alat peraga dan sebanyak 88,64 % para siswa senang terhadap boneka.

 

Kata kunci: bercerita, alat peraga, media boneka.

 

Abstract

This study was intended to improve students' speaking skills with literary works. By means of puppets, students are motivated to present their work confidently as a form of creativity. The research was carried out through classroom action research procedures which consisted of two learning cycles. Each learning cycle consists of three steps, namely planning, implementation, and reflection. As a result, SMPN 1 Baleendah students’ speaking skills with literary works increased by 6.49%. In the first cycle, the average score of students performing storytelling with teaching aids was 77, and in the second cycle, the average score was 82. The students’ learning outcomes in the first cycle were 51.1% while that in the second cycle was 27.1%. The average score in the first cycle’s posttest was 64.9 while that in the second cycle was 86.1. The average score in the first cycle’s pretest was 46.4, but that in the second cycle was 69.6. Further, 84.09% the students stated that they like learning storytelling with properties and as many as 88.64% of the students liked puppets.

 

Keywords: story telling, properties, puppet media.

 


Keywords


bercerita, alat peraga, media boneka

References


Ali, M. (2003). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Depdikbud. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka.

Depdiknas. (2006). Materi Pelatihan Terintegrasi. Jakarta: Dirjen Pendasmen Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Depdiknas. (2006). Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta: BNSP.

Muslihuddin. (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Lotus Mandiri.

Sandra, D. M. (2008). Penggunaan Media Boneka Kaoskaki dalam Pembelajaran Menyimak Dongeng (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 24 Bandung Tahun ajaran 2011/2012). Tidak dipublikasikan. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.