Model Pentahelix dalam Pengembangan Ekowisata Kearifan Lokal Tradisi Nyelamaq di Lauq Desa Tanjung Luar
Abstract
ABSTRACT
Indonesia has a variety of maritime cultures, one of which is the Nyelamaq di lauq tradition carried out by the Sulawesi Tribe who inhabit the coast of Tanjung Luar Village. As a maritime cultural heritage of Indonesia, Nyelamaq di lauq has the potential to be developed as a cultural and environmental-based ecotourism. However, currently this potential cannot be managed optimally due to the lack of synergy from various parties in the introduction and management of this tradition. This study aims to analyze and synergize the pentahelix model in the development of ecotourism based on local wisdom of the Nyelamaq di lauq tradition. The method used is exploratory qualitative through a descriptive approach with data analysis using SWOT analysis so that an optimal strategy can be determined to overcome the problems of each stakeholder involved in the pentahelix model. The results of the research conducted show that the pentahelix model has not been fully implemented in the development of ecotourism based on the Nyelamaq di lauq tradition, so that in its development and management each stakeholder involved should optimize their role and synergize between components in the pentahelix model.
ABSTRAK
Indonesia memiliki beragam budaya maritim, salah satunya yaitu tradisi Nyelamaq di lauq yang dilakukan oleh Suku Sulawesi yang mendiami pesisir Desa Tanjung Luar. Sebagai warisan budaya maritim Indonesia, Nyelamaq di lauq memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai ekowisata berbasis budaya dan lingkungan. Namun, saat ini potensi tersebut belum dapat dikelola secara optimal dikarenakan kurangnya sinergi dari berbagai pihak dalam pengenalan dan pengelolaan tradisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mensinergikan model pentahelix dalam pengembangan ekowisata berbasis kearifan lokal tradisi Nyelamaq di lauq. Metode yang digunakan yaitu kualitatif eksploratif melalui pendekatan deskriptif dengan analisis data menggunakan analisis SWOT sehingga dapat ditentukan strategi yang optimal untuk mengatasi permasalahan dari setiap stakeholder yang terlibat dalam model pentahelix. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa model pentahelix belum sepenuhnya diterapkan dalam pengembangan ekowisata berbasis tradisi Nyelamaq di lauq, sehingga dalam pengembangan dan pengelolaannya setiap stakeholder yang terlibat hendaknya mengoptimalisasi peran dan mensinergikannya antar komponen dalam model pentahelix tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aribowo, H., Wirapraja, A., & Putra, Y. D. (2018). Implementasi kolaborasi model pentahelix dalam rangka mengembangkan potensi pariwisata di Jawa Timur serta meningkatkan perekonomian domestik. Jurnal Mebis (Manajemen dan Bisnis), 3(1), 31–38.
Asmin, F., Darusman, D., Ichwandi, I., & Suharjito, D. (2017). Social capital of parak and rimbo management in West Sumatra. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 23(3), 140-149.
Chairul, A. (2019). Kearifan lokal dalam tradisi Mancoliak Anak pada masyarakat adat Silungkang. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 5(2), 172–188.
De Fretes, R. A. (2021). Pengembangan komunitas pesisir di Kecamatan Leitimur Selatan dengan memanfaatkan kearifan lokal. ALE Proceeding, 2(April), 172–178.
Gori, E., Fissi, S., & Romolini, A. (2021). A collaborative approach in tourism planning: The case of tuscany region. European Journal of Tourism Research, 29(2021), 1–16.
Habibuddin, Hanapi, & Burhanuddin. (2023). Pelestarian lingkungan pesisir melalui ritual Nyalamaq dilauq di Desa Tanjung Luar Keruak Lombok Timur. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 7(1), 130–141.
Husein, K. A., Jeddawi, M., & Tahir, I. (2019). Pengembangan objek wisata bahari berbasis kearifan lokal di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara. Visioner: Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia, 11(5), 859–865.
Kagungan, D., & Yulianti, D. (2019). The synergy among stakeholders to develop Pisang Island as marine tourism: The case of underdeveloped area Sinergitas antar stakeholders dalam pengembangan Pisang Island sebagai wisata bahari: Studi kasus di daerah tertinggal. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 32(1), 16-23.
Masrurun, Z. Z., & Nastiti, D. M. (2023). Analisis stakeholders dalam pengembangan kawasan strategis pariwisata Kabupaten Wonosobo. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 17(1), 99–118.
Mattiro, S., Nasrullah, & P, R. (2021). Potensi ekowisata pesisir berbasis kearifan lokal. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(2), 220–225.
Maturbongs, E. E., & Lekatompessy, R. L. (2020). Kolaborasi pentahelix dalam pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal di Kabupaten Merauke. Transparansi: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 3(1), 55–63.
Mazid, S., Prasetyo, D., & Farikah. (2020). Nilai-nilai kearifan lokal sebagai pembentuk karakter masyarakat. Jurnal Pendidikan Karakter, 10(2), 249–262.
Mu’tashim, M. R., & Indahsari, K. (2021). Pengembangan ekowisata di Indonesia. Jurnal Usahid Solo, 1(1), 295–308.
Nagarjuna, G. (2015). Local community involvement in tourism: A content analysis of websites of wildlife resorts. Atna: Journal of Tourism Studies, 10(1), 13–21.
Nikodimus, N., Apriani, G., & Atong, P. (2020). Peran pemerintah desa dalam pengembangan ekowisata Danau Jemelak. Societas : Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial, 9(1), 67–75.
Novianti, K. R. (2021). Maximizing Bali Village Tourism potential using Penta-Helix Model. International Journal of Social Science and Business, 5(1), 86–92.
Novianti, S., Susanto, E., Budhi Septyandi, C., Studi Destinasi Pariwisata, P., Administrasi Niaga, J., & Negeri Bandung, P. (2024). Analisis faktor community-based participatory framework untuk pengembangan urban village tourism: Studi kasus Kampung Tematik di Kota Sukabumi. Journal of Indonesian Toursm, Hospitaly, and Recreation, 7(1), 1–14.
Patadjenu, S., Sondang Silitonga, M., & Asropi, A. (2023). Tata kelola kolaboratif pengembangan pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 17(1), 23–48.
Purbasari, N., Asnawi, D., Jurusan, M., Wilayah, P., & Kota, D. (2014). Keberhasilan community based tourism di Desa Wisata Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran. Jurnal Teknik PWK, 3(3), 476–485.
Retraubun, A. S. W., Laimeheriwa, B. S., & Pical, V. (2023). Analisis kesesuaian dan daya dukung kawasan wisata Pantai Ngursanadan Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 15(1), 113–129.
Riyanti, A., & Lesmana, A. C. (2022). Pengembangan daya tarik wisata di Kaliurang, Yogyakarta. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 5(1), 115–126.
Setyowati, L., Sukowiyono, G., & Susanti, D. B. (2020). Pengembangan fasilitas ekowisata bahari Pantai Sendang Biru Malang Selatan Tema: Arsitektur Ekologi. Pengilon: Jurnal Arsitektur, 135–148.
Soemaryani, I. (2016). Pentahelix model to increase tourist visit to Bandung and its surrounding areas through human resource development. Journal Academy of Strategic Management, 15(3), 249–259.
Suroija, N., Asrori, M., Nugroho, B. S., & Sulistiyani, E. (2022). Pentahelix model for the development of ecotourism Karang Ginger Beach Punjulharjo Village, Rembang Regency. International Journal of Education, Business and Economics Research (IJEBER), 2(6), 134-145.
Syahdan. (2021). Nyelamak Dilaok: Sebuah tradisi selametan masyarakat pesisir Tanjung Luar Lombok Timur. As-Sabiqun: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(1), 76–99.
Widyaningsih, H. (2019). Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Desa Sendangagung. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 2(1), 68–76.
Nugroho, T. S., Fahrudin, A., Yulianda, F., & Bengen, D. G. (2019). Land suitability and carrying capacity analysis of the mangrove ecotourism at muara kubu mangrove areas, west Kalimantan. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 9(2), 483-497.
DOI: https://doi.org/10.17509/jithor.v7i2.75081
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
eISSN : 2654-4687
pISSN : 2654-3893
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License