IMPLIKASI ETIKA DAN KODE ETIK KOMPETENSI KONSELOR SEBAGAI PROFESIONAL MELALUI PENDEKATAN LITELATUR SISTEMATIS

Naftalia Elizabet Nababan

Abstract


ABSTRAK

Kode Etik profesi merupakan acuan perilaku perseorangan atau koporsi yang dianggap harus diikuti pelaku aktivitas professional. Para professional memiliki keahlian yang khusus dan untuk kode etik professional dibuat untuk mengatur bagaimana pengetahuan dan keahlian tersebut digunakan. Secara umum fungsi kode etik ada tiga yaitu : (1) Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas, (2)  Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, (3)Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.Apabila terjadi pelanggaran terhadap kode etik Profesi Bimbingan dan Konseling maka kepadanya diberikan sanksi sebagai berikut:Memberikan teguran secara lisan dan tertulis, Memberikan peringatan keras secara tertulis, Pencabutan keanggotan ABKIN, Pencabutan lisensi, Apabila terkait dengan permasalahan hukum/ kriminal maka akandiserahkan pada pihak yang berwenang. Kompetensi konselor sebagai agen pelayanan bimbingan konseling, dinyatakan dalam peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 pasal 28 ayat 3 yaitu: kompetensi sebagai agen pelayanan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan kompetensi sosial. Konselor profesional harus memiliki tekad yang kuat untuk dapat membantu orang lain.

 

Kata kunci: kode etik; profesi; professional; keahlian; bimbingan dan konseling;


References


DAFTAR PUSTAKA

AKBIN. (2005). Kode Etik Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pengurus Besar AKBIN.

Elizabeth B. H. (1978), Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Leech, N. L., & Onwuegbuzie, A. J. (2011). Mixed research in counseling: Trends in the literature. Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 44(3), 169-180.

Marjo, H., & Sodiq, D. (2022). Etika dan Kompetensi Konselor Sebagai Profesional (Suatu Pendekatan Literatur Sistematis). Jurnal Paedagogy, 9(1), 86-93. doi: https://doi.org/10.33394/jp.v9i1.4512

Myrick, R. D. (2011). Developmental guidance and counseling: A practical approach. Educational. Media Corporation, Minneapolis, MN 55421.

Putri, A. (2016). Pentingnya Kualitas Pribadi Konselor Dalam Konseling Untuk Membangun Hubungan Antar Konselor Dan Konseli. JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia), 1(1), 10. https://doi.org/10.26737/jbki.v1i1.99

Prayitno. (2004). Profesional Konselor dan Pendidikan Konselor. Padang : FIP IKIP.

Setyoningtyas, R., Mugiarso, H., & Nusantoro, E. (2014). Persepsi Guru BK tentang Kompetensi Konselor di Sekolah Dasar Swasta Kota Semarang. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 3(2).

Supriyanto, Agus. S. S. A. (2019) Indicators of professional competencies in research of guidance and counselling Teachers. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 9 (1), 2019 53 - 64

White, S. W., & Kelly, F. D. (2010). The school counselor's role in school dropout prevention. Journal of Counseling & Development, 88(2), 227-235.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Profesi Bimbingan dan Konseling

JCP is an Open Access Journal. The authors who publish the manuscript in this journal agree to the following terms: 

   

JOMSIGN is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. This permits anyone to copy, redistribute, remix, transmit and adapt the work provided the original work and source is appropriately cited.

 

Web Analytics Made Easy - Statcounter
Web Analytics Made Easy - Statcounter