Menanggulangi tindak kekerasan remaja di masyarakat

Christofel Saetban, Anton Saetban

Abstract


Kenakalan remaja memang sudah menjadi wajar melekat pada sosok remaja sebagai aktualisasi diri mereka dan juga eksistensi mereka. Setidaknya itulah yang ada pada pandangan masyarakat dewasa ini. Ini tentunya yang menjadi perhatian kita semua, khususnya mereka yang akan berkecimpung dalam dunia pendidikan, yang hendak atau sedang melaksanakan tugas mempersiapkan generasi cemerlang penerus bangsa. Dalam kajian ini penulis menggunakan metode analisis isi. Bertujuan untuk mengetahui dan mengemukakan upaya penanggulangan kejahatan geng motor bagi remaja. Internalisasi atau penanaman nilai-nilai sosial melalui kelompok informal, formal dan nonformal. Lembaga-lembaga sosial, seperti keluarga dan sekolah, dan upaya hukum adalah kekuatan yang dapat membatasi meluasnya geng motor pada anak remaja. Dalam proses sosialisasi itu, setiap unit keluarga dan sekolah memiliki tanggung jawab membentuk, menanamkan, dan mengorientasikan harapan-harapan, kebiasaan-kebiasaan, serta tradisi-tradisi yang berisi norma-norma sosial kepada remaja.

Full Text:

PDF

References


Arief, B.N. (1991). Upaya Non-Penal Dalam Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, Semarang.

DEPDIKNAS, Pusat Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Lumenta, C.Y dkk. (2012). Analisis Jalur Faktor-Faktor Penyebab Kriminalitasdi Kota Manado, Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 2, Oktober.

Lopa, B. (2001) Kejahatan Korupsi dan Penegakan Hukum. Published by Penerbit Buku Kompas.

Monk, dkk. (2006). Psikologi Perkembangan, Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajagmada University Press.

Singgih, N. (2003) Psikologi Untuk Keluarga, Jakarta, PT. BPK Gunung Mulia.

Surbakti, E.B. (2008). Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sudarsono. (1991). Kenakalan Remaja, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Saetban, A & Suabuana, C. (2017). Efektifitas Penggunaan Media LCD Dalam Liturgi Ibadah Minggu di Gereja. Jurnal Sosioreligi Volume 15 Nomor 2, September.

Saetban, A & Adam, L. (2018). Interpreting Difference Through Tolerance Education. International Journal of Research in Applied, Natural and Social Sciences (IMPACT: IJRANSS), Vol. 6, Issue 5, May, 127-130. www.impactjournals.us

TAP MPR No. II/MPR/1988. Pendidikan formal dilaksanakan dalam semesta pendidikan nasional.

Video YouTube. Patroli Siang Indosiar, Rabu (16 Agustus 2017), Diunggah, 16-09-2017.

Video YouTube. Liputan6 pagi SCTV, Sabtu (3 Juni 2017), Diunggah, 16-09-2017.

Willis, Sofyan S. (2008). Remaja dan Masalahnya, Mengupas berbagai bentuk kenakalan remaja, narkoba, free sex dan pemecahannya. Bandung: Alfabeta

http://kupang.tribunnews.com/2016/02/27/remaja-balapan-liar

http://golingkara.blogspot.co.id/2010/




DOI: https://doi.org/10.17509/sosio%20religi.v17i1.28720

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Sosio Religi is licensed under Creative Commons Atribution - Non Commercial - Share Alike 4.0 International.

Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Umum, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154