Optimalisasi Penerapan Pembelajaran Berbasis Deep Learning pada Anak Usia Dini dan Tantangan yang Dihadapinya

Abstract

This study aims to examine in depth how the application of deep learning in early childhood learning can be optimized, as well as what challenges are faced in its implementation. This study uses a qualitative research method with a literature study approach. Where data collection uses documentation studies on relevant sources or literature. Data analysis uses Miles and Huberman's qualitative techniques. The results of the study show that the application of deep learning-based learning in early childhood can create activeness in the learning process, involve students' thinking skills and emotional aspects, create a fun learning process, and make students able to make real-life knowledge relevant. The challenges in implementing this learning are that each school is not aligned in how to implement deep learning-based learning, access to teacher training is still limited, and the early childhood education curriculum is not yet continuous with deep learning-based learning.  

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam bagaimana penerapan deep learning dalam pembelajaran anak usia dini dapat dioptimalkan, serta apa saja tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Di mana pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi pada sumber-sumber atau literatur-literatur yang relevan. Analisis data menggunakan teknik kualitatif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis deep learning pada anak usia dini dapat menciptakan keaktifan dalam proses belajar, melibatkan kemampuan berfikir dan aspek emosional siswa, menciptakan proses belajar yang menyenangkan, dan membuat siswa mampu merelevansikan pengetahuan kehidupan nyata. Tantangan dalam penerapan pembelajaran ini setiap sekolah tidak selaras dalam cara menerapkan pembelajaran berbasis deep learning, akses pelatihan guru yang masih terbatas, dan kurikulum pendidikan anak usia dini yang belum berkesinambungan dengan pembelajaran berbasis deep learning.