Legal Protection of Copyright for Traditional Cultural Expressions of Traditional Ceremonies in West Java

Reh Bungana Beru Perangin-angin, Angel Angelina Putri, Defna Nobirianto Putra

Abstract


Indonesia is a vast country with a population exceeding 200 million and cultural diversity that emerges from Sabang to Merauke. This cultural diversity has aspects of Intellectual Property Rights (IPR), which give rise to various kinds of intellectual creations within the scope of art, literature and science. The results of these intellectual creations are generally referred to as traditional knowledge. Traditional knowledge is knowledge possessed by a community for generations, which includes the management of biological wealth, such as songs, stories, legends, as well as arts and culture of other communities. The use of the term traditional knowledge is applied to all terms that are still included in traditional intellectual works, both in the fields of art, literature and science as well as intellectual works in the industrial sector. In relation to this broad traditional knowledge, there is another term known as cultural tradition (folklore). it became an expression of traditional culture. One form of traditional cultural expression found in West Java is the traditional ceremony. Traditional ceremonies in each region have different characteristics in Indonesia. As one of the expressions of traditional culture, traditional ceremonies are a form of intellectual work that grows and develops from and within a communal society, which is then passed down from generation to generation in its preservation. Traditional ceremonies in the West Java region are a form of cultural heritage that must be given legal protection in the form of Intellectual Property Rights (IPR) to protect the nation's cultural heritage.


Keywords


Cultural Expression, Legal Protection, Traditional Ceremony.

Full Text:

PDF

References


Andiza, D. (2014). Perlindungan hukum atas ekspresi budaya tradisional upacara adat dan tata rias pengantin Tapanuli Selatan/Sibolga ditinjau dari undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta. Jurnal Hukum Responsif, 7(2), 171-180.

Bungana, R. (2012). Perlindungan folklor menurut uu hak cipta perkembangannya dan perbandingannya dengan negara-negara lain. Yustisia Jurnal Hukum, 1(1), 119–129.

Dahlan, M. (2013). Islam dan budaya lokal: Adat perkawinan bugis sinjai. Jurnal Diskursus Islam, 1(1), 20-35.

Danandjaja, J. (2019). Guna folklore dalam masyarakat Indonesia. Antropologi Indonesia, 5, 12–20.

Desmayanti, R. (2013). Undang-undang hak cipta Indonesia dan undang-undang hak cipta Malaysia: Perlindungan dan penerapan (sebuah perbandingan). Adil: Jurnal Hukum, 4(2), 371-395.

Djaja, H. (2016). Perlindungan hukum terhadap ekspresi budaya tradisional dalam perspektif undang undang hak cipta. Jurnal Cakrawala Hukum, 7(1), 18-29.

Ibrahim, A. (2020). Transmisi nilai kehidupan dengan memahami simbol, makna, dan pandangan hidup dalam tradisi manoe pucok di Aceh Selatan. Jurnal Adabiya, 21(2), 66-83.

Jannah, M. (2018). Perlindungan hukum hak kekayaan intelektual (haki) dalam hak cipta di Indonesia. Jurnal Ilmiah Advokasi, 6(2), 55–72.

Kesuma, G. C. (2016). Pendidikan karakter berbasis kearifan lokal adat sunda “ngalaksa” tarawangsa di Rancakalong Jawa Barat. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 35-44.

Kusuma, P. H., dan Roisah, K. (2022). Perlindungan ekspresi budaya tradisional dan indikasi geografis: Suatu kekayaan intelektual dengan kepemilikan komunal. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 4(1), 107-120.

Nursyifa, A. (2018). Kajian cultural lag dalam kehidupan masyarakat perkampungan budaya betawi setu babakan pada era globalisasi. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 5(1), 1-24.

Samson, C. M. S., Erwina, W., dan Lusiana, E. (2021). Pengetahuan lokal dan strategi lokal sunda dalam hadapi bencana. Informatio: Journal of Library and Information Science, 1(2), 181-194.

Septika, H. D., and Prasetya, K. H. (2020). Local wisdom folklore for literary learning in elementary school. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 5(1), 13-24.

Sudirman, L., Guswandi, C. P., dan Disemadi, H. S. (2021). Kajian hukum keterkaitan hak cipta dengan penggunaan desain grafis milik orang lain secara gratis di Indonesia. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(3), 207-218.

Wardah, E. S. (2017). Upacara hajat bumi dalam tradisi ngamumule pare pada masyarakat Banten Selatan. Tsaqofah, 15(2), 221-255.

Winoto, Y. (2021). Menggali nilai-nilai luhur pada tradisi upacara ngarot: Kajian Budaya mengenai nilai-nilai luhur pada tradisi upacara ngarot di desa lelea Kabupaten Indramayau Provinsi Jawa Barat. Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam, 21(1), 1-17.




DOI: https://doi.org/10.17509/civicus.v23i1.52508

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Defna Nobirianto Putra, Reh Bungana Beru Perangin-angin, Angel Angelina Putri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Our journal indexed by :


               

 

Jurnal Civicus is published Univesitas Pendidikan Indonesia in collaboration with Indonesia Association Profession of Pancasila and Civic Education/Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (AP3KnI).

 

Jurnal Civicus is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

civicus.stat