The Position of Children Outside of Marriage on the Right to Living Expenses and Child Inheritance Rights Based on Civil Law in Indonesia
Abstract
Not only does it cause legal phenomena, the presence of children outside of marriage often causes potential conflicts or problems in the community related to the right to living expenses and inheritance rights obtained by children. The number of legal events related to the legal position of children outside of marriage on the right to living expenses and children's inheritance rights requires legal clarity so that children obtain legal protection for themselves. This problem is studied using normative legal methods where the results show that based on the Civil Code children outside of marriage are children born from sexual relations between men and women outside of legal marriage. There are differences in the legal status of children outside of marriage (sumbang children and the results of adultery) with legal children. The rights of children out of wedlock after getting recognition from their biological father are the right to living expenses, the use of the name of their biological father, nasab, inheritance rights, and recognition from the community. Recognition of children outside of marriage is carried out by their biological father by including evidence that shows the relationship between the child and his biological father such as witnesses, technology, DNA tests.
Keywords
References
Abraham, M. I. (2023). Perlindungan hukum terhadap eksploitasi anak di bawah umur ditinjau dari undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Lex Privatum, 11(4), 1-6.
Afif, R. M., Frederik, W. A., & Musa, A. A. (2025). Tinjauan yuridis tentang penyangkalan keabsahan anak yang dilahirkan dari perkawinan yang sah. LEX PRIVATUM, 15(3), 1-12.
Anggraini, F., Abadiah, Y. N., Tarishah, H., Putri, A., & Purnamasari, I. (2025). Dilema hubungan perdata anak luar kawin dan ayah biologis: Analisis Pasal 280 kuhperdata dan pasal 43 uu perkawinan pasca-putusan mk no. 46/puu-viii/2010. Jurnal Kajian Ilmiah Interdisiplinier, 9(5), 151-159.
Hasbiyallah, I., & Dimyati, Y. (2024). Waris pengganti perspektif kompilasi hukum islam. Al-Mawaddah: Jurnal Studi Islam dan Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyyah), 1(1), 48-53.
Hilmiati, A., & Yusrina, K. (2024). Dampak putusan mahkamah konstitusi no. 46/puu-viii/2010 terhadap hukum perkawinan di indonesia. Mawaddah: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1), 48–57.
Hutasoit, E. L., Siagian, F. J. C., Zulkifli, S., & Noor, T. (2024). Perlindungan hukum bagi anak luar nikah di indonesia; Studi komparasi putusan mahkamah konstitusi nomor 46/puu-viii/2010 dan hukum islam. Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-Undangan Dan Ekonomi Islam, 16(2), 420-437.
Iriyanto, D. P., & Gusnita, C. (2024). Labelling terhadap fenomena remaja perempuan married by accident. Ranah Research: Journal of Multidisciplinary Research and Development, 6(5), 1394-1402.
Jahwa, E., Siregar, D. P., Harahap, M. R., Mubarak, I., & Akbar, A. (2024). Konsep perkawinan dalam hukum islam dan hukum nasional di indonesia. Innovative: Journal of Social Science Research, 4(1), 1692-1705.
Kaka, F. B. A. M., & Kusumawati, L. (2024). Kedudukan hukum dan hak mewaris terhadap anak hasil inseminasi buatan dalam perspektif hukum waris. UNES Law Review, 6(4), 10487-10496.
Kawakib, K. (2024). Pengalihan hak kepemilikan harta peninggalan oleh ahli waris sebelum dibagikan perspektif hukum islam dan akibat hukumnya. Al-Usroh, 4(2), 275-294.
Listyowati, M. Y. E., Fauzi, F., & Rahayu, T. (2023). Kedudukan anak luar nikah terhadap hak waris tanah ditinjau dari hukum perdata. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(2), 985-992.
Munir, M., Marilang, M., & Akmal, A. M. (2025). Relevansi perbedaan agama sebagai penghalang waris perspektif hukum kewarisan islam di indonesia. Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian, 4(1), 1064-1078.
Murtadho, N. A. (2025). Legal status options in the legitimation of out-of-wedlock children in mixed marriages. Reformasi Hukum, 29(1), 124-138.
Rangkuti, A. (2024). Analisis kedudukan hak anak luar kawin terhadap ayah biologisnya dalam putusan mahkamah konstitusi nomor: 46/puu-vii/2010 dan fiqh as-syafi’i. Al-Muqaranah: Jurnal Perbandingan Hukum dan Mazhab, 2(1), 1-18.
Rosyada, A. H., Alfian, M., & Soesilo, G. B. (2024). Tinjauan yuridis pengakuan dan pengesahan anak luar kawin sebagai anak sah (analisis penetapan nomor 26/pdt. p/2023/pn jkt. pst). Eksaminasi: Jurnal Hukum, 3(4), 228-237.
Sa'diah, S. N. A. (2024). Analisis kedudukan dan hak keperdataan anak hasil zina menurut putusan mk ri no. 46/puu-viii/2010 dan fatwa mui no. 11 tahun 2012. Jurnal Madzhab, 1(2), 99-118.
Said, I. M., & Tantu, A. (2024). status waris anak beda agama perspektif hukum positif dan hukum islam kontemporer childrens’s inheritance status of different religions from positive legal perspectives and contemporary islamic law. Jurnal Ilmu Hukum dan Ekonomi Islam, 6(2), 86-101.
Salam, A. L. D. (2023). Analisis hukum hak-hak nasab anak luar nikah menurut putusan mahkamah konstitusi nomor 46/puu/viii/2010. As-Sakinah: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1), 35-60.
Santi, S., Marniati, F. S., & Widyanti, A. N. (2025). Perlindungan hukum anak luar kawin terkait kepemilikan hak atas tanah waris yang dijual oleh ahli waris lainnya ditinjau dalam perspektif kuhperdata. CENDEKIA: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmiah, 2(6), 856-871.
Sari, A. N., Septiandani, D., & Astanti, D. I. (2024). Studi perbandingan terhadap hak waris anak yang lahir tanpa perkawinan orang tua menurut hukum perdata dan hukum islam. Semarang Law Review (SLR), 5(1), 39-54.
Setyawan, R., & Sholikin, N. (2024). Implikasi putusan mahkamah konstitusi nomor 46/puu-viii/2010 terhadap kedudukan anak di luar perkawinan. Ahwaluna| Jurnal Hukum Keluarga Islam, 5(1), 318-337.
Silalahi, M. M., Sembiring, T., Nisa, C., Sinaga, M. L., & Lathifah, M. A. (2024). Analisis hukum pengakuan anak diluar perkawinan akibat perkawinan di bawah tangan berdasarkan hukum perdata dan undang undang nomor 16 tahun 2019. Journal of Law, Education and Business, 2(2), 894-902.
Sundari, W., & Hayati, A. (2024). Perkawinan beda agama dan implikasinya terhadap terbitnya kartu keluarga perspektif undang-undang no. 1 tahun 1974 dan undang-undang no. 23 tahun 2006. UNES Law Review, 6(4), 10289-10298.
Yasyfa, H., Judiasih, S. D., & Nurhayati, E. (2024). Akibat hukum perjanjian kawin pada perkawinan sejenis. ACTA DIURNAL Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan, 8(1), 16-30.
DOI: https://doi.org/10.17509/civicus.v25i1.83628
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 JURNAL CIVICUS

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Our journal indexed by :
Jurnal Civicus is published Univesitas Pendidikan Indonesia in collaboration with Indonesia Association Profession of Pancasila and Civic Education/Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (AP3KnI).
Jurnal Civicus is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.