TRANSLITERASI MEDIA AUDIOVISUAL BAGI TEMAN TULI (STUDI KASUS TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT UNTUK TEMAN TULI PADA AKUN INSTAGRAM @AULION)

Syefira Ichsan UP, Hanny Hafiar, Aat Ruchiat

Abstract


Abstract. This study aims to find out how the process of selecting content in video making, challenges in the transliteration process from audio to sign language and communication patterns in disseminating to the target public of the videos which form of Indonesian songs lipsync using sign language uploaded via @aulion Instagram account. Using qualitative approach to the case study method and the concept of symbolic interactionism by George Herbert Mead. The result of this research indicate that the content selection process begins with the thought process where the whole social (society) precedes the individual mind, then the process of adjusting behavior as a form of understanding and interpreting the process, and the process of selecting songs as educa-tional media for sign language. The researcher divides the challenge of transliteration process into two types, namely internal and external challenges. Communication patterns used include the use of social media and direct (face-to-face) social interaction. The conclusion that can be taken is that the process of transliteration activities is preceded by social conditions in the community that give rise to the process of thinking to someone, where the aspects of mind, self, and society are related to one another as explained by George Herbert Mead in the concept of symbolic interac-tionism. However, these activities will be better if done regularly to maintain the interest of the community to learn sign language

 

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pemilihan konten dalam pembuatan video, tantangan proses transliterasi dari audio ke bahasa isyarat dan pola komunikasi untuk menyebarluaskan kepada publik sasaran pada video lipsync lagu Indonesia dengan menggunakan bahasa isyarat yang diunggah oleh akun Instagram @aulion. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan konsep interaksionisme simbolik oleh George Herbert Mead. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemilihan konten diawali dengan proses berpikir dimana keseluruhan sosial (masyarakat) mendahului pikiran individual, lalu proses menyesuaikan perilaku sebagai bentuk dari proses memahami dan menafsirkan, dan proses pemili-han lagu sebagai media edukasi bahasa isyarat. Peneliti membagi tantangan proses transliterasi menjadi dua jenis, yaitu tantangan internal dan eksternal. Pola komunikasi yang digunakan melipu-ti pemanfaatan media sosial dan interaksi sosial secara langsung (tatap muka).Kesimpulan yang dapat diambil adalah proses kegiatan transliterasi tersebut didahului oleh keadaan sosial dalam masyarakat yang memunculkan proses berpikir pada seseorang, dimana aspek mind, self, dan soci-ety berkaitan satu dengan yang lain seperti yang dijelaskan oleh George Herbert Mead dalam kon-sep interaksionisme simbolik. Namun, kegiatan tersebut akan lebih baik jika dilakukan secara berkala guna mempertahankan minat dan ketertarikan masyarakat untuk mempelajari bahasa is-yarat.


Keywords


Case Study; Symbolic Interactionism; Transliteration; Communication; the DeafStudi Kasus; Interaksionisme Simbolik; Transliterasi; Komunikasi; Teman Tuli

Full Text:

PDF

References


Creswell, John W. (2007), Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approach-es. Thousand Oaks, California: Sage Publications.

Deporter, Bobbi (2010), Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

Gross, J.J. dan R.A. Thompson (2007), Emotion Regulation Conceptual: Handbook of Emotion Regulation. New York: Guilfors Publication.

Hacker dan Moore (2001), Essensial Ob-stetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates.

Hurlock, Elizabeth E. (1993), Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.

Moleong, Lexy J. (2004), Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Singarimbun, M dan Efendi (2000), Metode Penelitian Survey. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.

Somantri, Sutjihati (2007), Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.

Umiarso dan Elbadiansyah (2014), In-teraksionisme Simbolik dari Era Klasik hingga Modern. Jakarta: Rajawali Pers.

Sumber Online:

Ainoer Roffiq, Ikhwanul Qiram, dan Gatut Rubiono. 2017. Media Mus-ik dan Lagu pada Proses Pembela-jaran. Jurnal Pendidikan Dasar In-donesia. Vol 2, No 2. Hal 35.

Dadi Ahmadi. 2008. Interaksi Simbolik: Suatu Pengantar. Mediator Jurnal Komunikasi. Vol 9, No 2. Hal 307.

Dwi Sri Lestari. 2016. Penyesuaian So-sial pada Mahasiswa Tuli. Inklusi: Journal of Disability Studies. Vol 3, No 1. Hal 104.

Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Telinga Sehat Pendengaran Baik”, diakses dari http://www.depkes.go.id/article/view/840/telinga-sehat-pendengaran-baik.html, pada tang-gal 30 Juni 2018 pukul 16.58 WIB.Rafidah Rianta, Nur Hasanah, dan Ari Pratiwi. 2015. Regulasi Emosi Ma-hasiswa Penyandang Tuna Rungu dalam Relasi dengan Kawan Seba-ya. Indonesian Journal of Disabil-ity Studies. Vol 2, No 1. Hal 43.

Sudjito Soeparman. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Studi Mahasiswa Penyandang Dis-abilitas. Indonesian Journal of Dis-ability Studies. Vol 1, No 1. Hal 12.

Zulkarnain Ridlwan. Perlindungan Hak-Hak Konstitusional Penyandang Disabilitas (Rights of Persons with Disabilities). Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum. Vol 7, No 2. Hal 233.




DOI: https://doi.org/10.17509/e.v17i2.14102

DOI (PDF): https://doi.org/10.17509/e.v17i2.14102.g8145

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 EDUTECH

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Copyright © 2018 Edutech