KESIAPAN MENUJU PAUD RAMAH ANAK

Asep Deni Gustiana

Abstract


The rise of acts of violence against children has become a problem that needs to be addressed by all elements, not only by parents, but teachers, schools, communities and other stakeholders are obliged to cooperate in protecting children. One of the government's efforts in dealing with these problems is by providing a child-friendly learning environment. Bandung City as a Child-Friendly City since 2016 should be a solution to providing a child-friendly environment. one of the indicators is having a child-friendly school. The child protection commission survey shows that more than 84% of cases of violence occur in schools, therefore the need and importance of child-friendly schools is a condition or indicator point of a child-worthy city precisely at cluster 4. To find out about the availability of child-friendly schools in Bandung Early Childhood Education Unit ECE in each District. The results of research in the field show that 52.9% of ECE units in Sukasari Sub-district are ready to become child-friendly ECE units, the remaining around 47.1% are not ready to become child-friendly ECE. This research is expected to be a material reflection for stakeholders in realizing child-friendly schools.

Maraknya tindak kekerasan terhadap anak menjadi suatu permasalahan yang perlu diatasi oleh semua elemen, tidak hanya oleh orang tua, tetapi guru, sekolah, masyarakat dan juga pemangku kebijakan lainnya berkewajiban bekerjasama dalam melindungi anak. Salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut yaitu dengan menyediakan lingkungan belajar yang ramah bagi anak. Kota Bandung sebagai Kota Layak anak sejak tahun 2016 sudah seharusnya dapat menjadi solusi penyediaan lingkungan yang ramah untuk anak. salah satu indikatornya yakni memiliki sekolah ramah anak. Survey komisi perlindungan anak menunjukan bahwa lebih dari 84% kasus kekerasan terjadi di sekolah, oleh karena itu perlu dan pentingnya Sekolah ramah anak menjadi syarat atau point indikator kota layak anak tepatnya pada klaster 4. Untuk mengetahui kesipan sekolah ramah anak di Kota Bandung dapat dilihat dari Satuan Pendidikan anak usia dini (PAUD) pada tiap Kecamatan. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa 52,9% satuan PAUD di Kecamatan Sukasari sudah siap menjadi satuan PAUD ramah anak, sisanya sekitar 47,1% belum siap mejadi PAUD ramah anak. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi bagi pemangku kebijakan dalam mewujudkan sekolah ramah anak.


Keywords


Kesiapan; pendidikan anak usia dini (PAUD); Sekolah ramah anak; Readness; ECE; Children’s Friendly

Full Text:

PDF

References


Amin, Z.N. (2011). Laporan survey. Fakultas ilmu pendidikan, universitas Negeri Semarang, Semarang.

Djamarah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Deputi bidang tumbuh kembang anak. (2015). Panduan sekolah ramah anak. Jakarta.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini Formal dan non Formal. (2014). Pedoman Prasarana pendidikan anak usia dini. Jakarta: Kementrian pendidikan dan Kebudyaan.

Effendi, (2014). metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES.

Kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Republik Indonesia. (2014). Kebijakan sekolah ramah anak. tidak dipublikasikan.

Kristanto, dkk. (2011). Identifikasi model sekolah ramah anak jenjang satuan pendidikan anak usia dini se-kecamatan semarang selatan. Jurnal ilmiah. [online] diakses dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=6980&val=530. Pada tanggal 28 januari 2018. Pkl.18.45.

Peraturan kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak no 08 tahun 2014. Kebijakan sekolah ramah anak. Jakarta.

Setyawan, D. (2015). KPAI: Pelaku Kekerasan Terhadap Anak Tiap Tahun Meningkat [ Online] diakses dari : http://www.kpai.go.id/berita/kpai-pelaku-kekerasan-terhadap-anak-tiap-tahun-meningkat.

Setyawan, D. (2015). Tahun 2017, KPAI Temukan 116 Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak[ Online] diakses dari : www.kpai.go.id/berita/kpai-pelaku-kekerasan-terhadap-anak-tiap-tahun-meningkat

Soemanto, W. (1998). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta.

Sugiono. (2009). Metode penelitian pendidikan. Bandung. CV. Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipt.

Yusnawati. (2007). Kesiapan berwirausaha siswa jurusan kecantikan SMKN. Skripsi. Yogyakarta:FT UNY.

W.S Winkel. (2009). Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi.




DOI: https://doi.org/10.17509/e.v18i1.14640

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 EDUTECH

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Copyright © 2018 Edutech