PROGRAM ACARA RAMAH ANAK DI TELEVISI

Nila Nurlimah

Abstract


Tayangan anak merupakan satu dari sekian banyak program yang disuguhkan di layar kaca. Program anak sejatinya ditujukan bagi anak-anak agar mereka mendapatkan nilai-nilai positif bagi perkembangan dirinya. Berdasarkan survei komposisi penonton televisi berdasarkan usia, penonton anak-anak (usia 5 – 14 tahun) di Bandung pada bulan Pebruari hingga Juni 2011 meningkat dari 12,3 % menjadi 15,6%, dimana kenaikan ini cukup signifikan dibandingkan dengan kota-kota besar lain yang disurvei (data AGB Nielsen 2011). Sementara itu dalam Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi periode II tahun 2017 dilaporkan bahwa Indeks Kualitas Program Anak-anak skornya 2,98 yang merupakan penurunan (skala 4, dengan nilai rujukan minimal KPI adalah 3,00). Berdasarkan paparan tersebut, peneliti merumuskan masalahnya: “Bagaimana  Televisi  Mewujudkan Program Ramah Anak dalam Program Acaranya”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi terhadap pengelola TVRI,  TVRI Jawa Barat, Bandung TV dan Inovasi TV. Temuan hasil penelitian menunjukkan (1) Kebijakan pengelola televisi  dalam membuat program acara didasari pertimbangan ideal yang mengacu kepada peraturan perundangan   (2) Pada tataran implementasi, kebijakan pengelola televisi  belum memperlihatkan bentuk ideal, (3) Hambatan pengelola televisi adalah  dana dan SDM.

Children's shows are one of the many programs that are presented on the screen. The children's program is actually intended for children so that they get positive values for their development. Based on a survey of the composition of television viewers based on age, the audience of children (ages 5-14) in Bandung in February to June 2011 increased from 12.3% to 15.6%, where this increase was quite significant compared to large cities others surveyed (AGB Nielsen 2011 data). Meanwhile in the 2017 period II Television Broadcast Program Quality Index Survey it was reported that the Children Program Quality Index scores 2.98 which is a decrease (scale 4, with a minimum reference value of KPI is 3.00). Based on these exposures, the researcher formulated the problem in, What is the Contribution of  Television in Realizing Child Friendly Programs . This study uses qualitative methods with a case study approach. The data collection technique is done by interviewing and observing the managers of TVRI, West Java TVRI, Bandung TV and TV Innovation. The findings of the research show that (1) the  television management policy in making the program is based on ideal considerations that refer to laws , (2) At the implementation level, local television management policies have not shown an ideal form , (3) Barriers to television management are funds and Human Resources.


Keywords


Television; Program; Child Friendly; Televisi; Program; Ramah Anak

Full Text:

PDF

References


Ardianto, Elvinaro. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Media Rekatama. Bandung.

Boeren, Ad & Kees Epskamp. (1992). The Empowerment of Culture: Development Communication and Popular Media.CESO The Hague. Den Haag.

Fardiah, Dedeh. (2012). Peluang dan Tantangan Membangun Media Penyiaran Berbasis Kearifan Lokal di Jawa Barat. Prosiding Seminar nasional: Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal. Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNSOED. Purwokerto.

Hancock, Dawson R. & Algozzine, Bob. (2006). Doing Case Study Research: Practical Guide for Beginning Researchers. New York: Teachers College Press, Columbia University.

Hutchinson, David. (1999). Media Policy: An Introduction. Blackwell. Massachussetts.

Moleong, J. Lexy. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mulyana, Deddy dan Solatun. (2007). Metode Penelitian Komunikasi Penelitian Contoh-Contoh Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nurudin.(2004). Komunikasi Massa. CESPUR. Malang.

Pettersson, Assa. (2013). How Swedish Public Service Television Imagines A Child Audience.a Doctoral Dissertation at Department of Thematic Studies, Faculty of Arts and Sciences. Linkoping University. Swedia.

Rivers, William dkk. (2004). Media Massa dan Masyarakat Moderrn. Edisi Kedua. Prenada Media. Jakarta.

Sri Andayani Hanif Suranto. (1997). Perilaku Antisosial di Layar Kaca dalam Bercinta dengan Televisi. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Street, John. (2001). Mass media, Politics, and Deocracy. Palgrave. New York.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Undang-undang No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Komunitas.

Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik.

Berita Kompas 30/5/2007. TV Komunitas Bebaskan ketertinggalan Informasi.




DOI: https://doi.org/10.17509/e.v23i2.71402

DOI (PDF): https://doi.org/10.17509/e.v23i2.71402.g27516

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 EDUTECH

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Copyright © 2018 Edutech