PENGARUH PENERAPAN MEDIA AUGMENTED REALITY (AR) PANCAINDRA MANUSIA TERHADAP KEMAMPUAN PENERAPAN KONSEP SISTEM PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN MANUSIA

Abstract

Technological advancements in education have encouraged innovation in learning media, one of which is Augmented Reality (AR), which can provide an interactive and contextual learning experience. Learning about the sensory system, particularly hearing and vision, requires concrete visualization to help students understand and apply the concepts effectively. This study aims to determine the effect of implementing Augmented Reality (AR) media on Human Sensory Organs on students’ ability to apply the concepts of the human hearing and vision systems in IPAS learning. The research employed a quantitative approach using a pre-experimental method with a one-group pretest-posttest design. The research subjects were 20 fifth-grade students at SDN Rejosari. The instrument used was a concept application ability test. Data were analyzed using descriptive and inferential statistical techniques, including normality testing and hypothesis testing. The results showed that: (1) the descriptive analysis indicated a significant difference in students’ concept application abilities before and after using AR media; (2) the hypothesis test calculation showed a significance value of p = 0.000, which is smaller than α = 0.050, indicating a significant difference between the pretest and posttest scores, increasing from 58.90 (pretest) to 84.30 (posttest).

Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan mendorong inovasi media pembelajaran, salah satunya Augmented Reality (AR), yang mampu menghadirkan pengalaman belajar yang interaktif dan kontekstual. Pembelajaran mengenai sistem pancaindra, khususnya pendengaran dan penglihatan, membutuhkan visualisasi konkret agar siswa dapat memahami dan menerapkan konsep dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan media Augmented Reality (AR) Pancaindra Manusia terhadap kemampuan penerapan konsep sistem pendengaran dan penglihatan manusia pada pembelajaran IPAS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Pre Eksperimental dengan desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Rejoari dengan jumlah sampel sebanyak 20 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan penerapan konsep. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial yaitu uji normalitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan perbedaan signifikan antara kemampuan penerapan konsep siswa sebelum dan sesudah menggunakan media AR. (2) berdasarkan pehitungan uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi p= 0,000 lebih kecil dari α= 0,050 yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara nilai pretest dan posttest, yaitu dari 58,90 pada saat pretest menjadi 84,30 pada saat posttest.