HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN STRES AKADEMIK PESERA DIDIK DI SMA NEGERI 10 PALEMBANG

Abstract

Academic stress is a common psychological condition experienced by students due to various demands such as assignments, examinations, and performance expectations. This study aims to explore the relationship between family social support and academic stress among eleventh-grade students at SMA Negeri 10 Palembang. Employing a quantitative correlational design with purposive sampling, 84 students participated. Instruments included validated scales for family social support and academic stress. Data were analyzed using the Spearman Rho correlation test. Results indicated that family social support was generally at a moderate level, while academic stress ranged from moderate to high. However, no significant correlation was found between the two variables (r = 0.023; p = 0.834). These findings suggest that other factors, such as academic workload, school environment, and individual coping strategies, may have a stronger influence on students’ academic stress levels.

Stres akademik merupakan kondisi psikologis yang umum dialami oleh peserta didik akibat berbagai tuntutan akademik, seperti tugas, ujian, dan tekanan untuk berprestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dan stres akademik pada peserta didik kelas XI di SMA Negeri 10 Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan teknik purposive sampling terstruktur, melibatkan 84 peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa skala dukungan sosial keluarga dan skala stres akademik. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial keluarga berada pada kategori sedang, sedangkan tingkat stres akademik berada pada kategori sedang hingga tinggi. Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel (r = 0,023; p = 0,834). Temuan ini menunjukkan bahwa stres akademik kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain di luar dukungan keluarga, seperti beban akademik, lingkungan sekolah, atau kemampuan koping peserta didik.