PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ZONASI TINGKAT KERAWANAN BENCANA LETUSAN GUNUNG API TANGKUBANPARAHU

Setiyawidi Setiyawidi, Iwan Setiawan, Lili Somantri

Abstract


Potensi bencana letusan gunungapi di Indonesia sangat besar. Hal ini karena posisi Indonesia berada di jalur gunungapi aktif dunia yang berada di sepanjang Cincin Api Pasifik (Pasific Ring Of Fire). Indonesia memiliki 129 gunung api aktif dan 271 titik erupsi akibat dari adanya tumbukan antar tiga lempeng utama bumi, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Beberapa gunungapi sudah mulai menampakkan aktivitasnya, beberapa diantaranya mempunyai aktivitas tahunan yang lebih aktif dibandingkan gunungapi lainnya, seperti Gunung Merapi di Yogyakarta, terdapat gunungapi yang semula tipe B mendadak memperlihatkan gejala berupa letusan tipe A, seperti Gunung Sinabung di Kabupaten Karo. Terkait hal tersebut, perlu dilakukan mitigasi bencana agar meminimalisasi dampak dan jumlah korban bencana. Upaya yang dilakukan, salah satunya adalah pembuatan peta kawasan rawan bencana. Karena itu, penulis mengadakan penelitian terkait “Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Zonasi Tingkat Kerawanan Bencana Letusan Gunungapi Tangkubanparahu”. Hal ini karena, pembangunan di wilayah kawasan Gunungapi Tangkubanparahu mengalami kemajuan yang pesat, terutama di daerah Kawasan Bandung Utara (KBU). Penelitian ini bertujuan untuk membuat zonasi tingkat kerawanan bencana letusan Gunungapi Tangkubanparahu, tingkat kerawanan bencana yang diteliti terkait tingkat kerawanan bencana aliran lahar dan tingkat kerawanan bencana aliran piroklastik (awan panas). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan interpretasi peta, survei lapangan, dan studi dokumentasi dari dinas-dinas terkait terutama dengan penelitian yang sedang dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa analisis tumpang susun (overlay), (buffering), dan analisis tiga dimensi. Hasil penelitian dengan analisis SIG terkait kelas kerawanan bencana letusan Gunungapi Tangkubanparahu, menghasilkan tiga kelas kerawanan bencana. Kelas kerawanan bencana tinggi aliran lahar mencapai 6.01% dari luas total daerah penelitian, kelas kerawanan bencana sedang aliran lahar mencapai 70.17% dari luas total daerah penelitian, sedangkan kelas kerawanan bencana rendah aliran lahar rendah mencapai 23.82% dari luas total daerah penelitian. Kelas kerawanan bencana tinggi aliran piroklastik (awan panas) mencapai 3.91% dari luas total daerah penelitian, kelas kerawanan bencana sedang aliran piroklastik (awan panas) mencapai 90.36% dari luas total daerah penelitian, sedangkan kelas kerawanan bencana rendah aliran piroklastik (awan panas) mencapai 5.72% dari luas total daerah penelitian. Saran yang dihasilkan dalam penelitian ini digunakan untuk arahan pemanfaatan ruang terutama di kawasan rawan bencana tinggi, juga tidak melakukan alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

 

Kata kunci : pemanfaatan SIG, zonasi tingkat kerawanan bencana, Gunungapi Tangkubanparahu.


References


Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

As Syakur, A, R. (2006). Modul Pengenalan Arc View untuk Dasar Analisis Sistem Informasi Geografis (SIG). Denpasar: Universitas Udayana.

Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Jawa Barat. (2010). BPS dalam angka 2010. Bandung: BPS Provinsi Jabar.

Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2010). Klasifikasi Penutup Lahan. Jakarta: BSN.

Budiyanto, E. (2010). Sistem Informasi Geografis dengan ArcView GIS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Direktorat Jenderal Penataan Ruang. (2007). Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi Dan Kawasan Rawan Gempa Bumi (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2007). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Hadi, M, P. (1992). Laporan Penelitian Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Mitigasi Banjir Lahar dan Longsoran Lava pada Lereng Selatan Gunungapi Merapi. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Hadisantono, R, D., A D Sumpena. dan Pudjowarsito. (1999). Proyek Penyelidikan dan Pengamatan Gunungapi, Pemetaan Zona Risiko Bahaya Gunungapi Tangkubanparahu, Jawa Barat. Bandung: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Handayani, T. et al. (2007). Modul Praktikum Mahasiswa Membuat Peta Digital dengan Arc View GIS 3.x. Depok: Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Universitas Indonesia (UI).

Mulyadi, E. et al. (2006). “Mengenal Konsep Penanganan Bencana, Bahaya Geologi, dan Mitigasi Bencana Geologi di Indonesia”. Warta Geologi. 1, (4), 16-48.

Prahasta, E. (2007). Tutorial ArcView. Bandung: Informatika.

Prahasta, E. (2010). Belajar dan Memahami MapInfo Edisi Revisi. Bandung: Informatika.

Purwantara, S dan Sumunar, D, R, S. (2010). Modul Praktikum Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). (1990). Berita Berkala Vulkanologi Edisi Khusus Gunung Tangkubanparahu. Bandung: PVMBG.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). (2008). Pengenalan Gunungapi. Bandung: PVMBG.

Rafii, S. (1995). Meteorologi dan Klimatologi. Bandung: Angkasa.

Rahayu, S. (2009). Monitoring Air di Daerah Aliran Sungai. Bogor: World

Agroforestry Centre.

Sampurno. (2009). Buku Kumpulan Edaran Kuliah Geomorfologi. Bandung: Jurusan Geologi, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Saputra, A. dan Wiratnawati, R. (2006). “Analisis Tingkat Kerawanan Bencana Alam Geologi Berbasis Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) di Daerah Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jabar”. Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi. , II, (1), 23-30.

Setiawan, I. (2010). Dasar-dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Buana Nusantara.

Trople, T, L. (2002). Volcanic Hazards Vulnerability Assessment of the Enumclaw – Buckley. Minnesota: Department of Resource Analysis, Saint Mary’s University of Minnesota.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Yousman, Y. (2004). Sistem Informasi Geografis dengan MapInfo Professional. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Yunus, H, S. (2010). Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v11i2.1635

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/gea.v11i2.1635.g1100

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Setiyawidi Setiyawidi, Iwan Setiawan, Lili Somantri



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.