SERTIFIKASI KAWASAN WISATA UNTUK PERLINDUNGAN BUDAYA DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP (Kebutuhan Mendesak dalam Menyongsong Tahun Kunjungan Wisata Nusantara)

Ahmad Yani

Abstract


Sektor pariwisata pada umumnya dijadikan unggulan bagi Penerimaan Asli Daerah pemerintah daerah. Sektor ini diandalkan karena dapat memacu sektor lainnya, seperti peningkatan bisnis transportasi, hotel, restoran, hiburan, per-bankan, dan peningkatan permintaan terhadap hasil pertanian, peternakan, serta perikanan. Namun demikian, seiring dengan tingginya tingkat persaingan antar daerah, pengembangan objek dan kawasan wisata tidak mengenal istilah daya dukung dan daya lenting lingkungan hidup sehingga keadaannya menjadi rusak dan secara perlahan tidak lagi diminati wisatawan. Salah satu solusi untuk memantau dan meningkatkan motivasi dalam pengelola objek dan kawasan wisata, dipandang perlu adanya sistem sertifikasi kawasan wisata sebagai bentuk jaminan pelayanan kepada konsumen.

 

Kata kunci: sertifikasi, perlindungan, tahun kunjungan


References


Bonafice and Cooper, 1991, The Geography of Travel and Tourism, London: Heineman.

Burn, M Peter dan Andrew Holden, 1995, Tourism, a New Perspective, UK: Prentice Hall.

Cooper, Criss; John Fletcher; David Gilbert and Stephen Wanhill, 1993, Tourism, Principles and Practice, London : Pitman Publishing.

Darsiharjo, dkk. 2007. Pengembangan Kriteria Standar Untuk Sertifikasi Kawasan Wisata Dengan Menggunakan Sistem Teknologi Informasi Dalam Era Otonomi Daerah. Penelitian Hibah Bersaing. DIKTI Jakarta.

Diroktorat Jenderal Pariwisata Jawa Barat, 1996, Pembangunan dan prospek Pembangunan Pariwisata Jawa Barat.

Fandeli, C. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Fandeli, C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Fredgen, 1991, Dimention of Tourism, Amerika : Edication Institute.

Gee, 1984, Travel Industry, Connecticut : Black Wall.

Geofree, 1989, Tourism Economic, Physical and Social Impacts, New York: Longman.

Gold, Seymour, 1980, Recreation Planning and Design, New York : Mc Grew Hill BookCompany.

Hall dan Page,1999, The Geography of Tourism and Recreation, Environment, Place and Space, New York : Routledge.

Hardjowigeno, dkk. 1994. Evaluasi Lahan Untuk Pariwisata. Centre For Soil And Agroclimate Research, Bogor.

Inskeep, 1991, Tourism, Planning, an Integrated Sustainable Development Approach, New York : Van Norstand Reinhold.

Intosh, Mc. Robert W dan Charles Geoldner, 1977, Tourism Principles, Practices Philosophies, Ohio : Gris Publishing.

Marpaung, H. Dan Bahar, H. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung. Penerbit Alfabeta.

Maryani, 1997, “Kiprah geografi dalam kepariwisataan”. dalam Geosfer, Majalah Geografi IKIP Bandung.

Mathieson, and Geoffrey Wall, 1982, Tourism ; Economic, Phisical and Social Impacts, Longman : Harlow.

Murphy, 1985, Tourist a Community Approach, London: Meutheen.

Pearce, 1981, The Social Psychology of Tourist Behaviour, Oxford: Pergamon.

Pearce, 1989, Tourism Development, UK : Longman.

Pearce, 1995, Tourism Today a Geographycal Analysis, England: Longman.

Pendit, S. 1987. Ilmu Kepariwisataan: Suatu Pengantar Perdana. Pradnya Paramita. Jakarta.

Robinson, 1976, Geography of Tourism, London: Mac Donald.

Situs www.visittheoregoncoast.com. Outdoor Recreation. 30 Mei 2006.

Situs www.grandbahamanaturetours.com. Outdoor Recreation. 6 April 2006.

Smith, Stephen, 1989, Tourism Analysis a Handbook, New York : John Wiley and Sons.

Yoeti, A. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Pradnya Paramita. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v8i1.1694

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/gea.v8i1.1694.g1145

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Ahmad Yani



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.