PENDEKATAN INKUIRI-KONTEKSTUAL BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS MAHASISWA

Ai Mahmudatusaadah

Abstract


Food additive is one of the topics included in the food chemistry course. Despite its benefits which are directly related to everyday life applications, it is common knowledge that the chemistry is one of the subjects that are difficult to understand for its abstraction. Students’ average mastery of food chemistry is below 60%. The study found that information technology-based contextual inquiry approach to topic of food additives can improve students’ critical thinking skills. Increase in scores from pretest to posttest is experienced by all samples with different N-Gain values. The majority (59%) is in medium category, 20% in high category and a fraction (11%) is in low category. Information technology-based contextual inquiry approach to the topic of food additives makes students more active and increases learning enthusiasm

Full Text:

PDF

References


Depdiknas. (2003). Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas.

Dimayati, dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement vs traditional methods; A six-thousand-student survey of mechanic test data for introductory physics courses. American Journal of Physics. 66, 64-67.

Hilda, Karli. (2003). 3H dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media Informasi.

Hofstein. et al. (2005). Developing students ability to ask more and better question resulting inquiry type chemistry laboratories. Journal of Science Teaching. 42 (7), 791-806.

Holbork, J. (2005). Making Chemistry Teaching Relevant. Chemical Education International. 6 (1), 1-12.

Ikhsanuddin, Liliasari, Permanasari, A. (2007). Pembelajaran Inkuiri Berbasis Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Sains Siswa SMA pada Topik Hidrolisis Garam. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 1 (2),190-198.

Joyce, Bruce and Weil. (1992). Models of Teaching (Fourth Edition). Massachussets: Allyn and Bacon Publishing Company.

Kadir, A. & Triwahyuni. (2003). Teknologi Informasi. Yogyakarta: Kanisius.

Liliasari (2005). Membangun Keterampilan Berfikir Manusia Indonesia Melalui Pendidikan Sains. Pidato Pengukuhan Guru Besar (Makalah). UPI Bandung. 23 Nopember 2005.

Poedjiadi, Anna. (2002). Konstruktivisme dan Pendekatan STM (Sebuah Alternatif Pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi). (Makalah) pada Jurusan pendidikan kimia FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Putra, S., Hendayana, S., Mudzakir, A., (2007). Model Pembelajaran Redoks berbasis Komputer untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berfikir kritis Siswa SMK. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 1 (2), 163-171.

Sutisna, D.M. (2002). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ketrampilan Proses Sains Siswa Kelas II SLTP pada Pokok Bahasan Elektrostatika Melalui Eksperimen Menggunakan Model Cooperative Learning Strategis. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Turban, E. Et al. (1999). Information Technology for Management: Making Connections for Strategic Advantage. (2nd ed). New York: John Wiley & Sons Inc.

Wahyudi, J.B. (1992). Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widhiyati, T., Liliasari., Setiabudhi., S. (2007). Pembelajaran Bebasis Teknologi informasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa SMK. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 1 (2), 172-180.




DOI: https://doi.org/10.17509/invotec.v7i2.6288

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Innovation of Vocational Technology Education



This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

View My Stats