Sosial dan Ekonomi NELAYAN GURITA BERDASARKAN INDIKATOR EAFM DI KABUPATEN BANGGAI LAUT

Daniel Julianto Tarigan, Domu Simbolon, Budy Wiryawan

Abstract


Kabupaten Banggai Laut merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang menyumbang banyak hasil tangkapan gurita. Harga gurita di Kabupaten Banggai Laut cukup tinggi. Namun nelayan gurita masih hidup dalam keterbatasan. Disisi lain, nelayan Kabupaten Banggai Laut merupakan nelayan skala kecil yang erat dengan adanya konflik sosial perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat sosial dan ekonomi nelayan gurita Kabupaten Banggai Laut. Data sosial dan ekonomi perikanan diperoleh melalui survey, wawancara yang mendalam dan kuesioner. Kondisi sosial dan ekonomi nelayan gurita dianalisis dengan menggunakan pendekaan Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM). Hasil analisis menunjukkan tingkat keberlanjutan domain/aspek sosial memiliki tingkat keberlanjutan yang baik dan domain/aspek ekonomi memiliki tingkat keberlanjutan sangat baik. Secara keseluruhan aspek/domain sosial dan ekonomi perikanan gurita di Kabupaten Banggai Laut tergolong sangat baik dengan perolehan nilai 91.


Keywords


Banggai Laut Regency; Economy; EAFM; Octopus; Social

References


Adel Y, Yovitner, Rahardjo, MF. 2016. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni, Koumans 1933) Dengan Pendekatan Ekosistem (Studi Kasus Pulau Banggai Kabupaten Banggai Laut). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). Vol. 21 (3): 186-194.

Budiarto, A. 2015. Pengelolaan Perikanan Rajungan dengan Pendekatan Ekosistem di Perairan Laut Jawa (WPPNRI 712). [thesis]. Bogor (ID): IPB.

[DKP] Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banggai Laut. 2016. Profil Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banggai Laut 2016.

[FAO] Food And Agriculture Organization. 2014. Cephalopods of the world. An annotated and illustrated catalogue of cephalopod species known to date. Volume 3. Octopods and Vampire Squids. Species Catalogue for Fishery Purposes. No. 4, Vol. 3. Rome, FAO. 2014. 370 p. 11 colour plates.

[FAO] Food And Agriculture Organization. 2017. Handbook for Fisheries Socio-economic Sample Survey. FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper. 118 p

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Indikator untuk pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (Ecosystem Approach to Fisheries Management). Satker Pengelolaan dan Rehabilitasi Terumbu Karang – CTI. Jakarta.

Pregiwati LA, Wiryawan B, Baskoro MS, Wisudo SH, Satria A. 2015. Linking indicators for ecosystem approach fisheries management and management of marine protected area effectiveness in Anambas Island, Indonesia. Aquaculture, Aquarium, Conservation & Leglislation International Journal of the Bioflux Soceity. Vol 8 (6): 1048-1063.

Sala R, Simbolon D, Wisudo SH, Haluan J, Yusfiandayani R. 2017. Multidimensional Analysis of Fisheries Sustainability In Traditional Use Zone Of Misool, Raja Ampat, Indonesia. International Journal of Development Research Vol. 07, pp.11822-11829.

Salas S, Sumaila UR, Pitcher T. 2004. Shortterm Decision of Small-scale Fishers Selecting Alternative Target Species: a Choice Model. Can .J. Fish. Aquat. Sci. 61: 374-383.

Tarigan DJ, Simbolon D, Wiryawan B. 2018. Strategi Pengelolaan Perikanan Gurita di Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 9 (1): 13-24.

Tarigan DJ, Simbolon D, Wiryawan B. 2019. Evaluasi Keberlanjutan Perikanan Gurita dengan indikator EAFM (Ecosystem Approach To Fisheries Management) Di Kabupaten Banggai Laut. Jurnal Marine Fisheries. Vol 10 (1): 83-94.




DOI: https://doi.org/10.17509/ijom.v1i1.24620

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime



Indexed by:

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

p-ISSN: 2722-1946 , e-ISSN: 2722-4260