Ziarah Makam Ong Tien: Reproduksi Identitas Kultural Tionghoa Cirebon Pasca Orde Baru

Wildan Ibnu Walid

Abstract


Artikel ini menjelaskan reproduksi identitas kultural Tionghoa Cirebon yang dipresentasikan melalui praktik ziarah makam Ong Tien. Kebaruan dari penelitian ini terletak bagaimana elemen simbolik beroperasi untuk melegitimasi posisi identitas kultural pasca Orde Baru. Studi ini menggunakan perspektif cultural studies analisis Stuart Hall. Peneliti mengumpulkan informasi mendalam dari para informan yang terlibat langsung dengan konteks masalah penelitian. Selama kurun waktu lebih dari lima puluh tahun kebijakan khusus bagi warga keturuanan Tionghoa di era Soeharto. Identitas kultural etnis Tionghoa mengalami pergeseran identitas budaya etnis Tionghoa Cirebon. Pasca Soeharto lengser, etnis Tionghoa Cirebon berupaya mereproduksi ketionghoaannya dengan cara menghadirkan kembali simbol Ong Tien sebagai identitas kultural yang menyatu dengan tradisi lokal. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa simbol Ong Tien direproduksi untuk melawan diskriminasi etnis pasca Orde Baru. Dengan kata lain, simbol Ong Tien pun menjadi jembatan untuk mengatur ulang relasi etnis Tionghoa Cirebon dengan penduduk lokal.

Full Text:

PDF

References


Ali Muhamud. (2007). Chinese Muslims in colonial and postcolonial Indonesia. Islam in

Southeast Asia, 7(2), 1–22.

http://www.hawaii.edu/cseas/pubs/explore/download/v7n2/UHM.Explorations.v7n2.

Ali.pdf

Alkadrie, J. F., Hanifa, G. F., & Irawan, A. C. (2017). Dinamika Diaspora Subkultur Etnik Cina di

Kota Singkawang. Intermestic: Journal of International Studies, 1(2), 130.

https://doi.org/10.24198/intermestic.v1n2.4

Aziz, M. (2013). Identitas Pemuda Tionghoa Pasca Reformasi: Nasionalisme dalam

Transformasi Kepemimpinan pada Organisasi Sosial di Lasem, Jawa Tengah. Jurnal Studi

Pemuda, 2(2), 117–128.

Basuki, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Christian, S. A. (2017). Identitas Budaya Orang Tionghoa Indonesia. Jurnal Cakrawala

Mandarin, 1(1), 11. https://doi.org/10.36279/apsmi.v1i1.11

Creswell, J. W., Hanson, W. E., Clark Plano, V. L., & Morales, A. (2007). Qualitative research

designs: Selection and implementation. The Counseling Psychologist, 35(2), 236–264.

Dawis, A. (2013). Orang Indonesia Tionghoa Mencari Identitas. Gramedia Pustaka Utama.

Dworkin, D. (2009). Paul Gilroy And The Cultural Politics Of Decline. Rethinking History, 13(4),

–539. https://doi.org/10.1080/13642520903293128

Hadi, M. Z. (2014). Pemaknaan Khalayak terhadap Penggambaran Orang Jawa Semarang

dalam Rubrik Rame Kondhe di Harian Suara Merdeka Summary Skripsi

Hakim, L. D. R. (2020). Grebeg Sudiro dan Representasi Keberagaman di Sudiroprajan, Kota

Surakarta. Indonesian Journal of Religion and Society, 2(1), 1–11.

Hall, S. (1990). Cultural identity and diaspora. na.

Hall, S. (1996). Who needs Identity. Questions of Cultural Identity, 16(2), 1–17.

Hall, S. (1997a). Culture and power. Radical Philosophy, 86, 24–41.

Hall, S. (1997b). The work of representation. Representation: Cultural Representations and

Signifying Practices, 2, 13–74.

Harman, S. (2016). Stuart Hall: Re-reading Cultural Identity, Diaspora, and Film. Howard

Journal of Communications, 27(2), 112–129.

https://doi.org/10.1080/10646175.2016.1148651

Hebdige, D. (1999). The function of subculture. The Cultural Studies Reader, 2, 441–450.

Hoon, C.-Y. (2006). Assimilation, Multiculturalism, Hybridity: The Dilemmas of The Ethnic

Chinese in Post-Suharto Indonesia 1. Asian Ethnicity, 7(2), 149–166.

https://doi.org/10.1080/14631360600734400

Huang, S. M. (2009). Religion as a Means of Cultural Reproduction: Popular Rituals in a Yunnan

Chinese Village in Northern Thailand. Asian Ethnicity, 10(2), 155–176.

https://doi.org/10.1080/14631360902906847

Ida, R. (2014). Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya. Kencana.

Isnaini, Z. L. (2012). Go Cap Lak: Ritual Dan Identitas Baru Etnis Tionghoa Di Bagansiapi-Api. In

Media Wisata, 7(1), 1-9. http://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS/article/view/52/51

Jeliana, C. (2018). Perubahan dalam Tradisi Perayaan Cengbeng Padaetnis Tionghoa di Era

Modernisasi (Studi pada Etnis Tionghoa di Kabupaten Pringsewu).

Jenkins, R. (1994). Rethinking Ethnicity: Identity, Categorization and Power. Ethnic and Racial

Studies, 17(2), 197–223.

Kusumadewi, L. R. (2010). Kembalinya Subyek: Sosiologi Memaknai Kembali

Multikulturalisme. MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 15(2), 61–84.

https://doi.org/10.7454/mjs.v15i2.4862

Lombard, D. (2008). Nusa Jawa: Silang Budaya (Jaringan Asia). In Le Carrefour Javanais (pp.

–485).

Mustajab, A. (2017). Kebijakan Politik Gus Dur Terhadap China Tionghoa di Indonesia. IN

RIGHT: Jurnal Agama Dan Hak Azazi Manusia, 5(1).

Quinn, G. (2009). National Legitimacy through a Regional Prism: Local Pilgrimage and

Indonesia’s. The Politics of the Periphery in Indonesia: Social and Geographical

Perspectives, 173.

Rahardjo, T. (2005). Kebijakan Pemerintah tentang Etnis Cina. Dialogue JIAKP, 2(2), 780–802.

Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2008). Teori Sosiologi Modern Edisi Keenam. Jakarta: Kencana.

Sangren, P. (1987). History and Magical Power in a Chinese Community. Stanford University

Press.

Sangren, P. S. (2017). Filial Obsessions. In Filial Obsessions. https://doi.org/10.1007/978-3-

-50493-3

Sopiah, P. S. (2017). Inpres No 14 Tahun 1967 dan Implikasinya terhadap Identitas Muslim

Tionghoa Cirebon. Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 5(2).

Sparks, C. (2006). Stuart Hall, cultural studies and marxism. In Stuart Hall (pp. 82–113).

Routledge.

Suharto, H. S. (2019). Kebijakan Pemerintah sebagai Manifestasi Peningkatan Toleransi Umat

Beragama guna Mewujudkan Stabilitas Nasional dalam Rangka Ketahanan Nasional.

Reativ.

Suryadinata, L. (1987). Ethnic Chinese in Southeast Asia: problems and prospects. Journal of

International Affairs, 135–151.

Tan, M. G. (2008). Etnis Tionghoa di Indonesia: kumpulan tulisan. Yayasan Obor Indonesia.

Van Stekelenburg, J., & Klandermans, B. (2013). The social psychology of protest. Current

Sociology, 61(5–6), 886–905.

Yudha, A. A. N. B. K. (2020). Langkah Cinta Penuh Derita Etnis Tionghoa di Indonesia. SENADA

(Seminar Nasional Desain Dan Arsitektur), 3, 47–56.




DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v10i2.30116

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 SOSIETAS

Creative Commons License

This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License