PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA kelas V di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Jalan Kamojing Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang yang masih rendah. Proses pembelajaran masih menggunakan metode satu arah sehingga tidak banyak melibatkan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, kurangnya sumber belajar di sekolah, dan tidak ada media pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa kelas V dalam pembelajaran IPA. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model problem based learning. Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu: planning (menyusun rancangan tindakan), acting (pelaksanaan tindakan), observing (pengamatan), dan reflecting (refleksi). Instrumen yang digunakan yaitu observasi dan tes evalusi berpikir kritis Hasil penelitian pada siklus pertama dan memperoleh hasil 31% (8 orang yang berada di atas KKM), dan tindakan pada siklus kedua memperoleh hasil 65% (17 orang yang berada di atas KKM). Selanjutnya pada tindakan di siklus ketiga mencapai hasil yang maksimal karena memperoleh hasil 92% (24 orang yang telah tuntas dan berada di atas KKM). Nilai kemampuan berpikir kritis meningkat karena dipengaruhi oleh aktivitas siswa yang meningkat selama pembelajaran. Siklus pertama memperoleh nilai persentase 65% “cukup”, pada siklus kedua meningkat memperoleh nilai persentase 75% “baik”, selanjutnya pada siklus ketiga meningkat mencapai nilai persentase 92% “sangat baik”. Hal tersebut membuktikan bahwa ada peningkatan pada setiap siklus yang sudah disesuaikan dengan indikator berpikir kritis. Dengan demikian penerapan model problem based learning pada umumnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dalam penelitian tindakan kelas (PTK).
Full Text:
Hal 106-112References
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Desmita. (2012). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Fisher, A. (2008). Berpikir kritis: sebuah pengantar. Jakarta: Erlangga.
Eggen, P & Kauchak, D. (2012). Strategi dan model pembelajaran. Jakarta Barat: Indeks.
Halimah, (2015). Penerapan model cooperative learning teknik thing pair share untuk meningkatkan berfikir kritis peserta didik dalam pembelajaran ipa di sekolah dasar. (skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia: Purwakarta.
Hermawan, R. dkk. (2007a). Belajar dan pembelajaran sd. Bandung: UPI PRESS
Kowiyah. (2012). Kemampuan berpikir kritis. Jurnal Pendidikan Dasar, III (5).179.
Mulyasa, E. (2009). Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sunarti, dan Rahmawati, S. (2014). Penilaian dalam kurikulum 2013. Yogyakarta:ANDI.
Suwarma, D.M. (2009). Suatu alternative pembelajaran kemampuan berfikir kritis matematika. Jakarta: Cakrawala Maha Karya.
Tung, K.Y. (2015). Pembelajaran dan perkembangan belajar. Jakarta Barat: Indeks.
Wiriaatmadja. (2005). Metode penelitian tindakan kelas.Bandung: remaja Rosdakarya.
Wisudawati & Sulistyowati. (2014). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
DOI: https://doi.org/10.17509/md.v13i2.9500
Refbacks
- There are currently no refbacks.