PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PERSPEKTIF SOSIAL-BUDAYA TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI MULTIKULTURAL

Supriyono Supriyono

Abstract


Penelitian ini bertolak dari kerisauan penulis terhadap fenomena kurangnya sikap menghargai terhadap perbedaan suku dan budaya dalam pergaulan, yang dikhawatirkan akan meluas di kalangan siswa SMA. Sementara itu, realitas masih kurang bermaknanya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan karena siswa belum dapat menghubungkan apa yang telah mereka pelajari dengan realitas kehidupan sehari-hari. Beberapa faktor penyebab tersebut yang diangkat dalam penelitian ini di antaranya baik menyangkut substansi, pendekatan, maupun strategi pembelajaran yang kurang menunjang. Hal-hal tersebut mencakup: materi, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi  pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang belum optimal. Bertolak dari pernyataan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam perspektif sosial-budaya terhadap penegembangan nilai multikultural. Penelitian ini didasarkan pada pendapat Lickona (1992: 6) yang mengatakan bahwa konsep dan proses Pendidikan Kewarganegaraan merupakan proses yang disengaja, dirancang, dan dilakukan untuk mengembangkan potensi individu dalam interaksi dengan lingkungan sehingga menjadi dewasa. Keanekaragaman budaya itu sebagai sesuatu kebaikan yang positif untuk dihargai, diterima, dan dipelihara dalam komunitasnya (Blum, 2001: 20). Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control-group design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Alasan pertimbangannya adalah dalam penelitian multikultural, yang diperlukan informasi bagi peneliti adalah karakteristik kemajemukan etnis dan budaya di sekolah itu. Pengumpulan data dilakukan dengan: pretest and posttest, angket, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa materi, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berpengaruh signifikan terhadap pengembangan nilai multikultural. Pengaruh materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap pengembangan nilai multikultural ditinjau dari siswa laki-laki r = 0,61; perempuan r = 0,77 dan pendidikan orang tua siswa perguruan tinggi r = 0,925. Pengaruh kegiatan belajar mengajar Pendidikan Kewarganegaraan terhadap pengembangan nilai multikultural ditinjau dari siswa laki-laki r = 0,63; perempuan r = 0,80 dan pendidikan orang tua siswa perguruan tinggi r = 0,988. Pengaruh evaluasi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap pengembangan nilai multikultural ditinjau dari siswa laki-laki r = 0,50; perempuan r = 0,75 dan pendidikan orang tua siswa perguruan tinggi r = 0,991.

Kata kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Sosial-Budaya, Multikultural



References


Adler, J.M. (2009). Program Paedia: Silabus dan Pendidikan Humanistik. Diterjemahkan dari The Paedia Program : An Educational System. Jakarta: PT Indonesia Publishing.

Apple, M.W. (1982) Education and Power. NewYork: Routledge, edisi ke-2 diperbaiki 1995; edisi 1 diperbaiki, Boston 1992.

Al Muchtar, S. (2001) Pendidikan dan Masalah Sosial Budaya. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.

Blum, L.A. (2001) Antirasisme, Multikultural dan komunitas antar ras ; tiga nilai yang bersifat mendidik bagi sebuah masyarakat multicultural. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

Bandura, A. (1977) Social Learning Theory. Amerika: Psychological Association.

Branson, M.S. (1998). The Role of Civic Education. Calabasas : CCE.

Cogan, J.J. (1999) Depeloping the Civic Society, the Role of Civic Education. Bandung: CICED.

Creswell, J.W. (1994). Research Design Qualitative & Quantitative Approach. London: Publications.

Capra. F. (1998) Titik Balik Peradaban; Sains Masyarakat dan kebangkitan kebudayaan. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Collins, Randall. (1977) Some comperative Principls of Educational Stratification. Harvard Educational Review.

Djahiri, A.K. (2006). “Esensi Pendidikan Nilai Moral dan PKn di Era Globalisasi”, dalam Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Lab. PKn FPIPS UPI.

Djamarah, S.B dan Zain, A. (2002) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Giroux, M. (1981) Ideology, Culture and The Process of Schooling. London: Falmer Pres.

Koentjaraningrat. (1990). Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Lickona, Thomas (1992). ”Educating For Character How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility”, New York-Toronto-London-Sydney-Auckland: Bantam Books.

Liliweri, Alo. (2003) Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: LKIS.

Muchtar, S.A. (2001). Pendidikan dan Masalah Sosial Budaya. Bandung : Gelar Pustaka Mandiri.

Mulyana, Deddy (1998) Komunikasi Antar Budaya; Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-orang Berbeda Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasikun. (2007) Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rahmat, J. (1998). Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2009) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta. Sanjaya W. (2007) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sugiyono (2007) Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.

Tillaar, H.A.R. (2004) Multikultural; Tantangan-tantangan GlobalMasa Drepan Dalam Reformasi Pendidikan Nasional. Jakarta Grasindo.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional”. Jakarta: Depdiknas.

Tesis

Baehaqi, D. (2008) Pengembangan Warganegara Multikultural Implikasinya Terhadap Kompetensi Kewarganegaraan, Tesis. Bandung: Pascasarjana UPI.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpis.v22i1.2185

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Supriyono Supriyono