CHIFFON CARROT CAKE: INOVASI CAKE DENGAN FORTIFIKASI BETAKAROTEN DARI WORTEL DAN PREFERENSI KONSUMEN

Alifya Azhar, Yulia Rahmawati, Ai Mahmudatussa'adah

Sari


Carrot cake merupakan cake dengan tambahan parutan wortel segar didalam adonan. Carrot cake adalah cake klasik yang telah dibuat sejak tahun 1982 dengan karakteristik cake padat, dan memiliki remahan cake yang kasar. Wortel mengandung salah satu pro vitamin A yaitu betakaroten. Betakaroten memiliki banyak manfaat diantaranya mencegah kanker, penyakit kardiovaskuler, peningkat imun tubuh, mencegah katarak, dan age related macular degeneration (AMD) kelainan serius pada retina yang dapat menyebabkan kebutaan. Karakteristik carrot cake klasik justru bertolak belakang dengan masyarakat Indonesia yang cenderung menyukai cake dengan tekstur lembut dan ringan. Sehingga pada penelitian ini peneliti akan membuat inovasi produk carrot cake dengan metode pembuatan cake jenis chiffon cake dengan penambahan wortel bukan berupa parutan tetapi dalam bentuk puree yang selanjutnya akan diberi nama chiffon carrot cake. Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan sampel chiffon carrot cake dengan penambahan puree wortel sebanyak 90% adalah yang paling disukai oleh panelis terlatih. Pengujian daya terima chiffon carrot cake dilakukan kepada 30 panelis tidak terlatih dengan karakteristik penampakan, aroma, rasa, tekstur, dan kesan keseluruhan. Skor uji hedonik dari segi penampakan adalah 87,3% atau termasuk pada kriteria sangat suka, skor karakteristik aroma adalah 80,7% atau suka, skor karakteristik rasa 92,7% atau sangat suka, skor karakteristik tekstur adalah 92,7% atau sangat suka, skor karakteristik adalah 87,3% atau sangat suka. Kandungan betakaroten dalam chiffon carrot cake adalah 18,94 mg/Kg

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. (1972). Daftar Komposisi Bahan Makanan. Direktorat Jendral Pangan dan Gizi. Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Bahar, H. Y. (2013). Statistik Produksi Holtikultura 2013. Jakarta: Direktorat Jenderal Holtikultura, Kementrian Pertanian.

Bystricka, J. dkk. (2015). Carrot (Daucus carota L. ssp. sativus (Hoffm.) Arcang.) as source of antioxidants. Acta agriculturae Slovenica, 105(2), pp.303–311. doi: http://aas.bf.uni-lj.si/september2015/13_Bystricka.pdf.

Fiedor J., Burda K. 2014. Potential Role of Carotenoids as Antioxidants in Human Health and Disease. Nutriens, 6:466-488, doi: 10.3390/nu6020466

Madhavi, D. L., dkk. (1995). Food Antioxidant, Technological, Toxicological, and Health Perspectives. New york – Bassel – Hongkong: Marcel Dekker, inc.

Sekertariat Jendral Kementrian Pertanian Republik Indonesia. (2015). Statistik Konsumsi Pangan 2015. [Online]. Diakses dari: http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epublikasi/StatistikPertanian/2015/

Sharoba, A.M., Farrag, M.A. & El-Salam, A. (2013). Utilization of some fruits and vegetables waste as a source of dietary fiber and its effect on the cake making and its quality attributes. Journal of Agroalimentary Processes and Technologies, 19(4), pp.429–444.

Tanaka T., Shnimizu M., Moriwaki H. (2012). Cancer Chemoprevention by Carotenoids. Molecules, 17: 3202-3242, doi: 10.3390/molecules17033202.




DOI: https://doi.org/10.17509/boga.v8i1.19229

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.