“BURAYOT” SEBAGAI KUE TRADISIONAL GARUT

Rahmi Fitriani, Atat Siti Nurani, Ai Nurhayati

Sari


Burayot merupakan salah satu kue tradisional khas yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi dalam proses pembuatannya dan hanya dapat ditemukan dibeberapa tempat di daerah Garut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang sejarah, tahap persiapan, tahap pengolahan dan pengemasan burayot. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan (observasi), wawancara (interview) dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa burayot berasal dari dua kata yakni bura/mura dan gayot/ngagayot yang pada awalnya disajikan pada saat acara khitanan. Tahap persiapan pembuatan burayot meliputi persiapan alat dan bahan, bahan yang khas dalam pembuatan burayot yaitu tepung beras segar yang dibuat dari jenis beras khas Garut, serta gula aren sebagai perasa dan pewarna, alat yang khas dalam pembuatan burayot yaitu cocolok/panusuk. Teknik pengolahan menggunakan teknik menggoreng dengan waktu yang singkat. Tahap pengemasan burayot dapat menggunakan plastik mika pada saat akan dijual. Pembuat burayot pada umumnya merupakan turun-temurun, karena pergeseran gaya hidup, kue tradisional yang dimakan pada saat acara khusus sekarang dimakan setiap orang walaupun tidak pada acara khusus, akan tetapi generasi muda pada saat ini sudah jarang untuk membuat kue tradisional ini. Hal ini terlihat dari banyaknya pembuat burayot yaitu ibu atau bapak yang sudah lanjut usia, sehingga jika tidak dipertahakan akan hilang dan kemungkinan kondisi ini terjadi pada kue tradisional lainnya. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu mulai mendokumentasikan kue tradisional khas Garut lainnya yaitu Puputir

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ayodya, Wulan. 2009. Mengenal Usaha Kue-kue Basah. Esensi: Erlangga Group.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1987). Dapur dan Alat-Alat Memasak Tradisional Jawa Barat. Bandung : Disparbud

Larasati, K, dkk (2014). Pemanfaatan Produk Budaya Modern dalam Bentuk Game untuk Mobile Gadget sebagai Media Pelestarian Budaya Tradisional. [online]. Diakses dari http://journals.itb.ac.id/index.php/jvad/article/view/614

Maharani, Y. (2011). Pelestarian budaya indonesia melalui pembangunan fasilitas pusat jajanan tradisional jawa barat. Skripsi. Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negri Hidayatullah Jakarta. Jakarta: Tidak diterbitkan

Nurhayati, A. dkk (2012). Pengaruh Mata Kuliah Berbasis Gizi Pada Pemilihan Makanan Jajanan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga. [online]. Diakses dari http://e-jurnal.upi.edu/

Nurani, A. S, dkk. (2016). West Java Snack Mapping Based on Sncak Types Min Inggredient and Processing Techniques. [online] http://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/128/1/012051/meta

Winneke, O. (2005). Jajanan Pasar untuk Pesta. [online] http://www.detikfood.com




DOI: https://doi.org/10.17509/boga.v8i1.19237

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.