MANAJEMEN PENDIDIKAN BERORIENTASI KETRAMPILAN HIDUP (Konsep dan Penerapannya pada Jalur Pendidikan Luar Sekolah)
Abstract
Beberapa problema manajemen kelembagaan pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan luar sekolah yang tengah dihadapi dewasa ini ialah: I) masih tingginya angka buta huruf di berbagai rentangan umur, 2) masih terdapat anak usia sekolah yang keluar dari sistem pendidikan persekolahan, 3) banyak lulusan SD, SLTP, SLTA yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, 4) banyaknya jumlah penduduk angkatan kerja yang menganggur karena tidak mampu bersaing dalam pasar kerja, 5) beratnya beban keluarga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya karena kemiskinan.
Kelima masalah utama di atas maka Departemen Pendidikan Nasional menyusun strategi penanggulangannya yang dapat diimplementasikan diberbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan yakni pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup (life skills) melalui pendekatan pendidikan yang berbasis masyarakat luas (broad based education).
Manajemen pendidikan yang berorientasi pada keterampilan/kecakapan hidup melalui pendekatan BBE pada hakekatnya merupakan pendidikan yang diarahkan pada penguasaan bidang keterampilan, keahlian dan kemahiran keija yang dapat diandalkan sebagai bekal hidup dan ditandai oleh: (1) Kemampuan membaca dan menulis secara fungsional baik dalam bahasa Indonesia maupun salah satu bahasa asing (Inggris, Arab, Mandarin, dsb); (2) Kemampuan merumuskan dan memecahkan masalah yang diproses lewat pembelajaran berpikir ilmiah; penelitian (explorative), penemuan (discovery) dan penciptaan (inventory); (3) Kemampuan menghitung dengan atau tanpa bantuan teknologi guna mendukung kedua kemampuan tersebut di atas; (4) Kemampuan memanfaatkan beraneka ragam teknologi diberbagai lapangan kehidupan (pertanian, perikanan, peternakan, kerajinan, kerumahtanggaan, kesehatan, komunikasi-informasi, manufaktur dan industri, perdagangan, kesenian, pertunjukkan dan olahraga); - (5) Kemampuan mengelola sumberdaya alam, sosial, budaya dan lingkungan; (6) Kemampuan bekerja dalam tim/kelompok baik dalam sektor informal maupun formal; (7) Kemampuan memahami diri sendiri, orang lain dan lingkungannya; (8) Kemampuan untuk terus menerus menjadi manusia belajar; (9) Kemampuan memadukan pendidikan dan pembelajaran dengan etika sosio-religius bangsa berlandaskan nilai- nilai Pancasila.
Secara umum tujuan manajemen pendidikan dengan orientasi keterampilan hidup yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan luar sekolah dan pemuda adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap warga belajar di bidang tertentu sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga mereka memiliki bekal kemampuan untuk bekerja yang dapat mendatangkan penghasilan yang layak guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara khusus, diharapkan dapat memberikan pelayanan pendidikan keterampilan hidup kepada warga belajar agar: (1) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja baik bekerja mandiri (wirausaha) dan/atau bekerja pada suatu perusahaan produksi/jasa dengan penghasilan yang semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya; (2) Memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan karya-karya yang unggul dan mampu bersaing di pasar global/dunia; (3) Memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan untuk dirinya sendiri maupun untuk anggota keluarganya; (4) Mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan dalam rangka mewujudkan keadilan pendidikan disetiap lapisan masyarakat.
Adapun manfaat manajemen pendidikan berorientasi pada keterampilan hidup (life skills) bagi warga belajar adalah memberikan bekal untuk menghadapi dan memecahkan masalah hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi, warga masyarakat dan warga negara yang mandiri. Apabila hal ini berhasil, maka jumlah pengangguran akan dapat diturunkan, dan produktivitas nasional akan dapat ditingkatkan. Dengan demikian, manfaat khusus yang akan dirasakan adalah: (1) Meningkatnya kesempatan kerja; (2) Mencegah urbanisasi yang tidak bermanfaat; (3) Meningkatnya pendapatan asli daerah; (4) Memperkuat pelaksanaan otonomi daerah melalui peningkatan sumber daya manusia; (5) Terwujudnya keadilan pendidikan bagi masyarakat miskin dan kurang mampu.Keywords
Full Text:
PDFReferences
BPKB Jayagiri, Kumpulan Makalah Vocational Education, Bandung: BPKB Jayagiri, 2002
Direktorat Tenaga Teknis “Visi Media Kajian Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda” Jurnal PLSP, Nomor 11/TH.IX/2001, Jakarta: Dit. Tentis 2001.
Ditjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Pedoman umum pelaksanaan program pendidikan berorientasi keterampilan hidup melalui pendekaran board based education dalam bidang pendidikan luar sekolah dan pemuda, Jakarta : Ditjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda 2002
Finch, Curtis R. and John R. Crunkilton, Curriadum Development in Vocational and Technical Education: Planning, Content, and Implementation, Boston: Allyn and Bacon, Inc, 1979.
Soedijarto, Memantapkan Kiner¬ja Sistem Pendidikan Nasional Dalam Me¬nyiapkan Manusia Indonesia Memasuki Abad ke-21, Jakarta: Proyek Perencanaan Terpadu dan Ketenagaan Diklusepora, 1997.
Sukamto, Perencanaan dan Pengembangan Ku¬rikulum Pendidikan Teknologi dan Ke¬juruan, Jakarta: Proyek Pengembangan Lem¬baga Pendidikan Tena¬ga Kependidikan, 1988.
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v1i1.6057
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Administrasi Pendidikan
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007
Jurnal Administrasi Pendidikan is issued by Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats