The effectiveness socialization of the Kurikulum Merdeka independently change in high schools Siak District

Wenny Fitria, Dadang Sukirman

Abstract


In the 2022/2023 school year, the Ministry of Education, Culture, and Research provides an opportunity for schools not Sekolah Penggerak to implement the Kurikulum Merdeka independently. Government support for schools that implement the IKM independently change is provided primarily by the Platform Merdeka Mengajar (PMM). In PMM, all information about the Kurikulum Merdeka is available and can accessed by teachers and schools. Socialization of the Kurikulum Merdeka is no longer provided through training and education, but teachers and schools learn independently by accessing the platform. Although PMM is a breakthrough in the world of Indonesian education, the implementation at the education unit level still reaps the pros and cons. There are still many teachers in Indonesia who are unaware of this government program regarding PMM. Using a qualitative method, the author wants to know how the effectiveness of the socialization of the Kurikulum Merdeka through PMM in schools in Siak District that implement the Kurikulum Merdeka through independent change. The results showed that using PMM in these schools was not optimal, teachers preferred that the socialization be carried out face-to-face with a capabilities trainer.

 

Abstrak

Pada tahun ajaran 2022/2023 Kemendikbudristek memberi kesempatan kepada sekolah yang bukan Sekolah Penggerak untuk menerapkan Kurikulum Merdeka secara mandiri. Dukungan utama yang diberikan pemerintah kepada sekolah yang menerapkan IKM jalur mandiri adalah dengan menyediakan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Di PMM tersedia semua informasi tentang Kurikulum Merdeka yang bisa diakses oleh guru dan sekolah. Sosialisasi mengenai Kurikulum Merdeka tidak lagi diberikan melalui diklat-diklat dan pelatihan berjenjang, melainkan guru dan sekolah belajar mandiri dengan mengakses platform tersebut. Walaupun PMM merupakan terobosan baru di dunia pendidikan Indonesia, tetapi penerapan dan penggunaannya di lapangan, masih menuai pro dan kontra. Masih banyak guru-guru di Indonesia yang belum mengetahui program pemerintah mengenai PMM ini. Dengan menggunakan metode kualitatif, penulis ingin mengetahui bagaimana efektivitas sosialisasi Kurikulum Merdeka melalui PMM di sekolah-sekolah di Kabupaten Siak yang menerapkan Kurikulum Merdeka melalui jalur mandiri berubah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan PMM di sekolah-sekolah tersebut belum maksimal, masih banyak guru yang tidak mengetahui keberadaan PMM tersebut, guru-guru lebih memilih sosialisasi dilakukan secara tatap muka dengan narasumber yang mempunyai kapabilitas di bidangnya.

Kata Kunci: Kurikulum Merdeka; Platform Merdeka Mengajar; sosialisasi Kurikulum Merdeka


Keywords


Kurikulum Merdeka; Platform Merdeka Mengajar; socialization of the Kurikulum Merdeka

References


Alifah, S. (2021). Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain. Cermin: Jurnal Penelitian, 5(1), 113-123.

Alimni, A. (2018). Analisis sosiologi perubahan kurikulum madrasah 2013. At-ta'lim: Media Informasi Pendidikan Islam, 17(2), 181-190.

Anam, S. (2017). Karakteristik dan sistem pendidikan Islam: Mengenal sejarah pesantren, surau, dan meunasah di Indonesia. Jalie: Journal of Applied Linguistics and Islamic Education, 1(1), 146-167.

Asri, M. (2017). Dinamika kurikulum di Indonesia. Modeling: Jurnal Program Studi PGMI, 4(2), 192-202.

Baety, D. N., & Munandar, D. R. (2021). Analisis efektifitas pembelajaran daring dalam menghadapi wabah pandemi COVID-19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 880-989.

Baharuddin, M. R. (2021). Adaptasi kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (fokus: Model MBKM program studi). Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, 4(1), 195-205.

Daga, A. T. (2020). Kebijakan pengembangan kurikulum di sekolah dasar (sebuah tinjauan kurikulum 2006 hingga kebijakan merdeka belajar). Jurnal Edukasi Sumba (JES), 4(2), 103-110.

Dewi, D. R. (2019). Pengembangan kurikulum di Indonesia dalam menghadapi tuntutan abad ke-21. As-salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan, 8(1), 1-22.

Dhaifi, A. (2017). Perkembangan kurikulum PAI di Indonesia. Edureligia: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(1), 76-88.

Fahrudi, E. (2021). Pendidikan akhlakul karimah berbasis karakter melalui pendekatan teori ekologi bronfenbrenner. Premiere: Journal of Islamic Elementary Education, 3(2), 37-53.

Faiz, A., & Purwati, P. (2021). Koherensi program pertukaran pelajar kurikulum merdeka belajar kampus merdeka dan general education. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 649-655.

Feriver, Ş., Olgan, R., Teksöz, G., & Barth, M. (2022). Impact of early childhood education settings on the systems thinking skills of preschool children through the lens of Bronfenbrenner's theory. Systems Research and Behavioral Science, 39(1), 85-103.

Hanubun, M. A., & Budiaman, B. (2019). Pro ecology behavior siswa ditinjau dari kepemimpinan instruksional (di Madrasah Aliyah Negeri 6 Jakarta Timur). Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan, 20(1), 1-16.

Insani, F. D. (2019). Sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga saat ini. As-salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan, 8(1), 43-64.

Irawati, D., Najili, H., Supiana, S., & Zaqiah, Q. Y. (2022). Merdeka belajar curriculum innovation and its application in education units. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(2), 2506-2514.

Junaidi, R., Ali, T. I. M. T. M., & Mamat, M. (2019). Perubahan persekitaran mempengaruhi kanak-kanak dalam novel terpilih. Rumpun Jurnal Persuratan Melayu, 7(1), 125-151.

Kaharuddin, K. (2021). Kualitatif: Ciri dan karakter sebagai metodologi. Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 9(1), 1-8.

Kholis, N., & Karimah, R. (2017). Aksi budaya teo-ekologi melalui integrasi kurikulum pendidikan lingkungan hidup. Al-tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 17(2), 451-470.

Kurniati, E., Sari, N., & Nurhasanah, N. (2021). Pemulihan pascabencana pada anak usia dini dalam perspektif teori ekologi. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(2), 579-587

Marisa, M. (2021). Inovasi kurikulum “Merdeka Belajar” di era society 5.0. Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora, 5(1), 66-78.

Muhyatun, M. (2019). Konseling ekologi Bronfenbrenner dalam pengembangan kecerdasan spiritual sebagai fitrah anak (spiritual intelligence). Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 9(2), 149-161.

Nasution, S. M. (2021). Pendekatan komunitas untuk membangun resiliensi di masa pandemi COVID-19. IJIP: Indonesian Journal of Islamic Psychology, 3(2), 175-196.

Oke, A., & Fernandes, F. A. P. (2020). Innovations in teaching and learning: Exploring the perceptions of the education sector on the 4th industrial revolution (4IR). Journal of Open Innovation: Technology, Market, and Complexity, 6(2), 1-22.

Pratiwi, I. (2019). Efek program PISA terhadap kurikulum di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 4(1), 51-71.

Rahayu, Y. M. (2017). Pengaruh perubahan kurikulum 2013 terhadap perkembangan peserta didik. Logika Jurnal Ilmiah Lemlit Unswagati Cirebon, 18(3), 22-42.

Ramadina, E. (2021). Peran kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum merdeka belajar. Mozaic: Islam Nusantara, 7(2), 131-142.

Riska, R., & Hudaidah, H. (2021). Sistem pendidikan di Indonesia pada masa Portugis dan Belanda. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 824-829.

Ritonga, M. (2018). Politik dan dinamika kebijakan perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia hingga masa reformasi. Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2), 88-102.

Sabriadi, H. R., & Wakia, N. (2021). Problematika implementasi kurikulum merdeka belajar di perguruan tinggi. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 11(2), 175-184.

Salsabila, U. H. (2018). Teori ekologi Bronfenbrenner sebagai sebuah pendekatan dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam. Al-Manar: Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, 7(1), 139-158.

Setiawan, H. H., Wardianti, A., Yusuf, I., & Azikin, A. (2020). Anak sebagai pelaku terorisme dalam perspektif ekologi sosial. Sosio Informa, 6(3), 252-263.

Suhardi, M., Mulyono, S., Syakhrani, H., Aslan, A., & Putra, P. (2020). Perubahan kurikulum lembaga pendidikan Islam di Sambas pada masa Kesultanan Sambas. Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 9(1). 1-15.

Sumantri, B. A. (2019). Pengembangan kurikulum di Indonesia menghadapi tuntutan kompetensi abad 21. El-hikmah: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam, 13(2), 146-167.

Supriyadi, A. (2021). Pelatihan strategi menulis proposal hibah kurikulum merdeka belajar-kampus merdeka. Jurnal Abdimas Prakasa Dakara, 1(1), 25-28.

Tikkanen, L., Pyhältö, K., Soini, T., & Pietarinen, J. (2017). Primary determinants of a large-scale curriculum reform: National board administrators’ perspectives. Journal of Educational Administration, 55(6), 702-716.




DOI: https://doi.org/10.17509/jik.v20i1.53644

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Wenny Fitria, Dadang Sukirman

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Inovasi Kurikulum
Published by Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)
in collaboration with Curriculum Development Study Program
Faculty of Education - Universitas Pendidikan Indonesia
Gedung FIP UPI Lt. 9 Jl. Dr. Setiabudhi Bandung 40154


Indexed By:

SINTA   GARUDA   Crossref      DOAJ DIMENSIONS BASE   ROAD

Google Scholar

Google Scholar p. ISSN 1829-6750 | Google Scholar e. ISSN 2798-1363