Tingkat Stres Dan Indikator Stres Pada Remaja Yang Melakukan Pernikahan Dini

Mega Nur Rahmawati, Slamet Rohaedi, Sri Sumartini

Abstract


ABSTRAK

Remaja adalah individu yang sedang dalam tahap perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masadewasa awal, merupakan masa yang mengalami banyak perubahan, baik secara anatomis, fisiologis, fungsi emosional dan intelektual serta hubungan di lingkungan sosial. Pernikahan dini diartikan pernikahan yang pasangan masih muda dan belum bisa memenuhi persyaratan  yang telah ditentukan untuk melakukan pernikahan. Usia Remaja yang melakukan pernikahan dini beresiko tidak dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan dan situasi barunya maka beresiko mengakibatkan timbulnya stres. Gejala stress dapat menjadi masalah kesehatan yang cukup serius yang dapat menyebabkan dampak secara psikologis, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat stres dan indikator stress yang terjadi pada usia remaja yang melakukan pernikahan dini.Penelitian ini menggunakan  metode deskriptif  kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner DASS-21. Sampel yang diteliti adalah pasangan remaja telah menikah pada usia 16-20 tahun sebanyak 104 pasangan yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan hasil penelitian dianalisa data dengan perhitungan distribusi frekuensi dan presentase (%). Hasil penelitian didapatkan bahwa setengah dari responden (46,1%) dikelompokan dalam keadaan stres normal, hampir setengahnya dari responden (29%) dikelompokan dalam keadaan stress ringan, sebagian kecil dari responden (15,3%) dikelompokan dalam keadaan stress sedang, sebagian kecil dari responden (8,6%) dikelompokan dalam keadaan stress berat, dan sebagian kecil dari responden (1%) dikelompokan dalam keadaan stress sangat berat. Simpulan penelitian ini bahwa secara psikologis, menikah pada usia dini merupakan suatu beban psikis.

 

ABSTRACT

 

Teenagers are individuals who are in the developmental transition from childhood to young adults. is a time of humans experience well on anatomic, physiologic, emotional changes, as well as their social and intellectual relationship. Early age marriage is defined as young couples who have not met the requirements needed to get married in marriage. Teenagers who commit early age marriage that could not adapt quite well with their new social environment may become stressful. Symptoms of stress can be quite serious health problems which can cause psychological, social and economic. This research has the aim to identity the stress level happens amongst teenagers who commit early age marriage.This research uses descriptive quantitative descriptive, which uses DASS-21 questionnaire as its instrument to obtain the data. The samples for the research are 104 teenagers couples aging from 16 to 20 whi have gotr married. That are obtained through purposive sampling and the result of research analyzed data with the calculasion of distribution frequency and percentage. The result of the research show that a half of the participants (46,1%) are categorized into normal stress, (29%) of the respondent are is categorized into mild stress, (15,3%) of the participants are is categorized into average stress, (8,6%) are in heavily stressful category, and only 1% categorized into very heavily stressful. The conclusion of this study that psychologically, married at an early age is a psychologoical burden.

 


Keywords


Remaja; Pernikahan Dini; Stres

Full Text:

PDF

References


Agustini, N. N. M., & Arsani, N. L. K. A. (2013). Remaja Sehat Melalui Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Di Tingkat Puskesmas. Jurnal Kesehatan Masyarakat.https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/2832.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Aminudin. A. S. (2016). Rata-rata Perempuan di Jawa Barat Menikah Umu 18 Tahun. m.tempo.co. Diperoleh dari https: //m.tempo.co/read/news/2016/11/10/058819181/rata-rata-perempuan-di-jawa-barat-menikah-umur-18tahun. 10 November 2016

Astuty, S. Y. (2013). Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perkawinan Usia Muda Dikalangan Remaja Di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Welfare State.

BKKBN. (2012). Kajian Pernikahan Dini pada Beberapa Provinsi di Indonesia: Dampak overpopulation, Akar Masalah dan Peran Kelembagaan di Daerah. Jakarta

BPS, BKKBN, & Kemenkes. (2013). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta.

Crawford, R. J & Henry, D. J. (2005). The Short-form Version Of The Depression Anxiety Stres Scales (DASS 21) : Construct Validity And Normative Data In A Large Non-Clinical Sample. British Journal Of Clinical Psychology 44, 227-238.

Depkes RI. (2015). Kumpulan Materi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Ermawan, H. (2014). Status Kesehatan mental Remaja Nikah Mudadi Desa Tambak Agung Puri Mojokerto. Laporan penelitian. 31 Mei 2014

Fausiah, F & Widury, J. (2007). Psikologi Abnormal. Jakarta:UI-Press.

Hawari D, (2011). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Cetakan Ketiga, Ed. Kedua, Jakarta: FKUI.

Hamid, S, Achir Yani. (2009). Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Bunga Rampai, EGC, Jakarta

Hurlock. (2013) . Perkembangan Anak. jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Janiwarty, B. Pieter, H, Z. (2013). Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Yogyakarta.

Jahja, Yudrik(2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Junari, T. (2017). Angka Pernikahan Dini di Bandung Barat Masih Tinggi. Rmoljabar. Diperoleh dari http://www.rmoljabar.com /read/2017/02/22 /36154 /Pernikahan-Dini-di-Bandung-Barat-Masih-Tinggi. 17 Januari 2017

Kumaidi, Amperaningsih, Y. (2015). Hubungan Sikap dan Status Ekonomi Dengan Pernikahan Dini Pada Remaja Putri. Jurnal Keperawatan. Volume XI (I). April 2015. 75-80

Kumalasari, I. Andhyantoro, A. (2012). Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.

Khairunnisa, D. oktavia, H. . S. (2016). Tingkat stres pada remaja wanita yang menikah dini di kecamatan babakancikao kabupaten purwakart. IV(2), 67–76.

Lestari, P.R. (2015). Hubungan Antara Pernikahan Usia Remaja Dengan Ketahanan Keluarga. Jurnal Kesejahteraaan Keluarga dan Pendidikan. Volume V (1). Oktober 2015. 18-25

Marmi. (2014). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Manuaba, IG. (2008). Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.

Noorkasiani, Heryati & Rita Ismail. (2009). Sosiologi Keperawatan. Jakarta. EGC.

Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Ediisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Oswalt ,A. (2010). An Introduction to Adolescent Development. (online). Tersedia: (http://www.mentalhelp.net/poc/view_doc.php?type=doc&id=41149&cn=1310 24 maret 2012).

Papalia, Diane, Old, S. W., Feldman, R. D. (2008). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Polinggapo, Sri W, (2013). Perbedaan Tingkat Stres Remaja Berdasarkan Tipe Kepribadian Somatotype Sheldon. (skripsi). Fakultas Pendidikan Psikologi jurusan psikologi, Universitas Negeri Malang.

Psychology Foundation of Australia. 2010. Depression Anxiety Stress Scale. Http://www.psy.unsw.edu.au. (diakses pada tanggal 22 Mei 2016)

Rohayati, R. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Perkembangan Sosial Emosi Anak. Jurnal Keperawatan.

Sarwono, S, W. (2013). Psikologi Remaja. Jakarta: RajawaliPers.

Sarafino, P.E & Smith, W. T.( 2012). Health Psychology : Biopsychosocial Interactions. Asia : Wiley.

Setiadi (2013). dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan. Edisi 2. Yogyakarta, Graha Ilmu.

Sriati, A (2008). Tinjauan Tentang Stres. Fakultas Ilmu Keperawatan. UNPAD. Jatinangor.

Stroudm L, R., Foster, E., Papandonatos, G.D., Handwerger, K., Granger, D. A., Kivlighan, K. T., & Ninaura, R. (2009). Stress response and the adolescent transition: Performance versus peer rejection stressors. Development and psychopathology, 21(01), 47-68.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed ethods) . Bandung: ALFABETA.

Suparyanto. (2013). Pernikahan Usia Muda. Tersedia di http://www.drsuparyanto /konsep pernikahandini. Diakses pada tanggal 16 Juli 2013.

Universitas Pendidkan Indonesia. (2015). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung. UPI Pres.

Widyastuti, Y. Rahmawati A. Purwaningrum, Y, E. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.




DOI: https://doi.org/10.17509/jpki.v5i1.11180

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia(JPKI) published by Indonesia University of Education. JPKI is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats

Office :
Nursing Department. FPOK UPI.
229, Dr. Setiabudhi Street. Bandung 40154
West Java , Indonesia
E-mail : jpki@upi.edu