Edukasi Berbasis Nutrisi dan Budaya pada Penderita Luka Kronis
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap responden terhadap nutrisi pada luka kronik menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan rancangan non-equivalent control group design. Sampel penelitian adalah 30 responden yang
dibagi menjadi 15 responden kelompok eksperimen dan 15 responden kelompok kontrol yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan purposive sampling. Kelompok eksperimen diberikan pendidikan kesehatan berupa edukasi tentang nutrisi pada luka kronik. Alat ukur yang digunakan untuk variabel pengetahuan dan sikap adalah kuesioner tentang pengetahuan dan sikap. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan Independent sample T-test dan dependent sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan responden setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok eksperimen adalah 84.67 dan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan pendidikan kesehatan adalah 60.00.
sedangkan rata-rata sikap responden setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok eksperimen adalah 47.07 dan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan pendidikan kesehatan adalah 42.33.Hasil statistik diperoleh p value untuk variabel pengetahuan (0.000) < alpha (0.05), dan p value untuk variabel sikap (0.001) < alpha (0.05) sehingga dapat disimpulkan pendidikan kesehatan
berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap responden dan dapat direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap responden tentang nutrisi pada luka kronik berdasarkan perspektif budaya.
ABSTRACT
The aim of this research was to identify the effect of health education on respondent knowledge and attitude. Design of this study was a quasy experiment with non-equivalent control group design. The data was conducted by 30 samples which divided into 15 as the experimental group and 15 as a control group based on inclusions criteria using purposive sampling. The experimental group was given health education meanwhile control group was not. Knowledge and attitude were measured by questionnaire. The univariate analysis was conducted to show frequency distribution and bivariate analysis was conducted by an independent sample T-test and dependent sample T-test. The result showed that mean of knowledge after given health education in experiment group was 84.67 and in control group was 60.00, and mean of attitude after given health education in the experimental group was 47.07 and in control group was 42.33. The statistic showed p-value in knowledge variable (0.000) < alpha (0.05) and p-value in attitude variable (0.001) < alpha (0.05) which means that health education effective for respondent knowledge and attitude and recommended to be applied in nursing intervention to increase knowledge and attitude about nutrition in chronic wound based on cultural perspective.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bester, P., & Van Devender, Y. (2015). Holistic care for patients living with chronic wounds. Wound Healing Southern Africa. Diperoleh pada 26 November 2017 dari http://www. woundhealingsa.co.za/index.php/WHSA/article/viewFile/183/394
Boyle. 2009. Pemulihan Luka. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Bryant, Ruth. (2007). Acute & chronic wounds; current management concept. Philadelphia: Mosby Elsevier.
Dewi, S. (2012). Efektifitas pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan perawatan luka dengan video terhadap penyembuhan luka sesar. Jakarta: FIK Universitas Indonesia. Diperoleh pada 23 November 2017 dari http://lib.ui.ac.id/ file?file=digital/20301129-T30483%20-%20Efektivitas%20pendidikan.pdf
Diligence, M. M. (2009). Advanced medical technologies. Diunduh pada 26 November 2017 dari http://mediligence. com
Hastuti, R. T. (2008). Faktor-faktor risiko ulkus diabetic pada penderita diabetes mellitus (Studi kasus di RSDU Dr. Moewardi Surakarta).
Juwitaningtyas, F. A. (2014). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap penderita diabetes mellitus dalam pencegahan luka kaki diabetic di desa mranggen polokarto Sukoharjo. Diperoleh pada 24 November 2017 dari http://eprints.ums.ac.id/30728/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Kusumaningrum, N. S. D., & Asriningati, R. (2016). Identifikasi risiko diabetic foot ulcer (DFU) pada pasien dengan diabetes mellitus. Jurnal luka Indonesia. Diperoleh pada 26 November 2017 dari http://eprints.undip.ac.id/48515/1/Jurnal_Luka.pdf
Meilany, T. A., dkk. (2012). Pengaruh malnutrisi dan faktor lainnya terhadap kejadian wound dehiscence pada pembedahan abdominal anak pada periode perioperatif. Sari Pedriati, Vol. 14, No. 2, Agustus 2012. Diperoleh pada tanggal 26 November 2017 dari http://staff.ui.ac.id/system/files/users/damayanti.sjarif/publication/14-2-81.pdf
Norviatin, D., & Adiguna, T. Y. (2017). Pengaruh penyuluhan dan pemberian leaflet terhadap peningkatan pengetahuan, perilaku, dan sikap ibu tentang diare pada balita di puskesmas Maja Kabupaten Majalengka. Diperoleh pada 16 November 2017 dari http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/tumed/article/download/287/180
Nugroho, W. (2008). Keperawatan gerontik & geriatrik, Edisi-3. Jakarta: EGC
Queensland Government. (2011). Nutrition and wound healing. Diperoleh pada 26 November 2017 dari https://www.health. qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0034/363994/hphe_wound.pdf
Rhamshorst, G. H., dkk. (2009). Risk factors for abdominal wound dehiscence in children: A case-control study. World Journal of Surgery. Diperolde pada 26 November 2017 dari https://www.ncbi. nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2691929/pdf/268_2009_Article_58.pdf
Said, S., Taslim, N, A., dan Bahar, B., (2013). Gizi dan penyembuhan luka. Makassar: Indonesia Academic Publishing.
Suriadi. 2007. Perawatan Luka. Jakarta: Sagung seto
Wardani, S. R.. (2015). Gambaran pengetahuan tentang pencegahan luka DM: pada anggota keluarga pasien DM. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Diperoleh pada 26 November 2017 dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29208/1/SUCI%20RAHMA%20WARDANI-FKIK.pdf
Widodo, P., Rusjianto, & Rakhma, L. R. (2015). Hubungan antara pengetahuan tentang gizi, asupan lemak, dan protein dengan proses penyembuhan luka pada pasien post caesarean section di instalasi rawat jalan rumah sakit pku muhammadiyah Surakarta. Diperoleh pada 26 November 2017 dari http://eprints.ums.ac.id/40178/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Yunus,, B. (2015). Faktor-faktro yang mempengaruhi lama penyembuhan luka pada pasien ulkus diabetikum di rumah perawatan ETN centre makasar tahun 2014. Makassar: UIN Alauddin Makassar. Diperoleh pada 25 November 2017 dari http://repositori.uin-alauddin. ac.id/1333/1/Bahri%20Yunus.pdf
Yusra, A. (2012). Hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Jakarta: Universitas Indonesia
Zuhana, N., Prafitri, L. D., & Ersila, W. (2017). Hubungan pantangan makanan dengan lama penyembuhan luka perineum ibu nifas. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan. Diperoleh pada tanggal 26 November 2017 dari http://prosiding.akbiduk.ac.id/assets/doc/170602085126-6.pdf
DOI: https://doi.org/10.17509/jpki.v4i1.12307
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia(JPKI) published by Indonesia University of Education. JPKI is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Office :
Nursing Department. FPOK UPI.
229, Dr. Setiabudhi Street. Bandung 40154
West Java , Indonesia
E-mail : jpki@upi.edu